Helo Indonesia

Ada Aksi Pawang Mbak Rara di Lokasi KTT ASEAN di Labuan Bajo NTT

Winoto Anung - Nasional
Selasa, 9 Mei 2023 23:05
    Bagikan  
Ada unggahan di twitter, pawang hujan Mbak Rara,  beraksi di lokasi KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT.
Ada unggahan di twitter, pawang hujan Mbak Rara,

Ada unggahan di twitter, pawang hujan Mbak Rara, beraksi di lokasi KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT. - Ada unggahan di twitter, pawang hujan Mbak Rara, beraksi di lokasi KTT ASEAN di Labuan Bajo, NTT.

HELOINDONESIA.COMKonferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN akan digelar di Hotel Meruorah, Labuan Bajo, Manggarai Barat,  Nusa Tenggara Timur, Rabu 10 Mei 2023 besok.  Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memimpin seluruh pertemuan KTT Ke-42 ASEAN (ASEAN Summit).

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno LP Marsudi dalam keterangannya di Hotel Meruorah, Selasa 09 Mei 2023.

Di saat persiapan KTT ASEAN di Labuan Bajo itu, pegiat media sosial yang tampaknya juga aktivis di NTT dengan menamakan diri Kawan Baik Komodo memberikan kritikan tajam terkait kerusakan lingkungan di kawasan habitat Binatang Komodo yang dilindungi, dan juga kawasan Labuan Bajo, lokasi KTT.

Kawan Baik Komodo mengungkapkan, karena kerusakan lingkungan telah terjadi banjir dan kondisi mengkhawatirkan di hutan kota Bowosie di Puncak Kota Labuan Bajo. Menariknya, @KawanBaikKomodo mengunggah adanya aksi pawang hujan Mbak Rara mungkin didatangakan pemerintah untuk antisipasi kondisi alam di sekitar lokasi KTT ASEAN.

“Terpantau Mbak Rara, pawang hujan langganan istana dan kementerian2, sudah mulai beroperasi di sekitar lokasi #ASEANSummit. Pemerintah memang layak khawatir. Sejak alihfungsi #HutanBowosie di puncak kota Labuan Bajo oleh Presiden Joko ….,” tulis Kawan Baik Komodo (@KawanBaikKomodo).

Kawan Baik Komodo juga mengungkapkan bahwa sebenarnya warga sudah lama meminta kepada Presiden Jokowi (disebut Presiden Joko) untuk menghentikan perusakan hutan tersebut, karena menyebabkan banjir. Postingan di Twitter itu juga ditag ke Kemenparekraf, Kementerian LHK, tapi tidak ada tangggapan.

“Sudah lama warga meminta Presiden Joko utk menghentikan pengrusakan hutan itu, karena bisa menyebabkan banjir dan merusak citra pariwisata Flores. Tp Pak Joko tidak mendengarkan. @jokowi @Kemenparekraf @KementerianLHK @KSPgoid @bpolbf,” tulis @KawanBaikKomodo.

Lantas disebutkan bahwa, mengantisipasi cuaca pada acara besar KTT ASEN seperti sekarang ini, ternytata pemerintah masih tetap kepada keandalah pawang hujan.

“Dalam event2 seperti skrg ini, solusi Pemerintah Pusat ternyata datangkan pawang hujan dari pusat. Apakah utk selamanya kita tergantung pd proyek pawang hujan spt ini? Atau kita harus hentikan langkah Presiden merusak hutan dgn mencabut Perpres 32/2018?  #SelamatkanHutanBowosie,” tulis Kawan Baik Komodo (@KawanBaikKomodo) lagi.

Kelompok ini yakin, perusakan hutan masih bisa dihentikan, dengan mendesak Presiden Jokowi mencabut Perpres tersebut. (*)

(Winoto Anung)