Helo Indonesia

Pemilu Indonesia Tak Hanya Peristiwa Penting Politik, Seperti ini Dampak Kunjungan Wisatawan Asing di Tanah Air

Edo - Nasional
Selasa, 20 Februari 2024 15:55
    Bagikan  
DAMPAK PEMILU
istimewa

DAMPAK PEMILU - Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas), Dr Ngadiman Sudiaman

HELOINDONESIA.COM - Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, tak hanya menjadi peristiwa politik penting, ternyata juga membawa dampak besar di berbagai bidang lain, termasuk pariwisata.

Tercatat, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Tanah Air sepanjang 2023 mengalami kenaikan yang cukup signifikan mencapai 11,68 juta, atau naik 98,3% dari 2022.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan kinerja sektor pariwisata 2023 sangat positif walau kondisi ini belum mencapai kinerja pra-pandemi Covid-19 dengan kunjungan wisman hampir 17 juta.

Baca juga: Jelajahi Desa Wisata Paranggupito, Eloknya Pantai Klotok dan Atraksi Budaya

Lapangan usaha sektor pariwisata yang berhasil melonjak di 2023, yaitu sektor penyedia akomodasi, makan dan minum melonjak double digit hingga sektor perdagangan naik mendekati 15%.

Harapannya, peningkatan konsumsi restoran dan wisata ditopang pemulihan ekonomi dan periode libur nasional mampu mendongkrak bisnis wisata 2024.

Kemenparekraf pun optimistis mampu mencapai target 14,3 juta kunjungan wisatawan mancanegara 2024.

Baca juga: Seiring KTT ASEAN, Ibu Iriana Ajak Para Pendamping Pemimpin ASEAN Nikmati Wisata Labuan Bajo

Kemenparekraf juga membentuk tim transisi di masa pemerintahan Jokowi dengan pemerintahan baru 2024.

Tujuannya, agar target sektor pariwisata 2024 tercapai. Ini terkait tiga hal penting, yaitu penambahan jumlah penerbangan hingga peningkatan kebijakan Visa untuk mendorong demand dan perbaikan layanan pariwisata.

Kini, di tengah hiruk pikuk situasi politik saat ini, sektor pariwisata terus menunjukkan pertumbuhan positif pasca Covid-19.

Salah satunya, tidak terlepas dari peran Presiden Jokowi mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang tepat sehingga berdampak positif bagi industri pariwisata dan ekonomi kreatif.

Baca juga: Ada Aksi Pawang Mbak Rara di Lokasi KTT ASEAN di Labuan Bajo NTT

“Harapannya, semua pembangunan infrastruktur tetap dilanjutkan. Terutama kehadiran airport untuk daerah penghubung dari satu daerah wisata ke daerah wisata lainnya.

Terutama di daerah timur, serta konektivitas penerbangan yang baik dari satu daerah ke daerah lain,” kata Ketua Umum Asosiasi Pariwisata Nasional (Asparnas), Dr Ngadiman Sudiaman, Selasa (20/2/2024).

Harapan lain, lanjut akademisi di Universitas Tarumanagara, Jakarta ini, perlunya insentif pariwisata untuk tiket pesawat yang saat ini masih mahal.

Baca juga: 15 Mahasiswa yang Ditahan Polres Bima, Tokoh Nasional Asal Sumbawa Minta Kapolri Turun Tangan

“Lalu, kurang direct flight dari negara yang market-nya besar, seperti dari China, Rusia dan India. Serta kebijakan bebas visa harus segera diterapkan karena Thailand, Singapura, hingga Jepang sudah menjalankan kebijakan ini secara masif,” jelasnya.

Di sisi lain, Pemerintah meyakini pesta demokrasi dapat mendongkrak industri pariwisata.

Hal ini didukung pergerakan wisataman nusantara yang diprediksi meningkat.

Baca juga: Jelajahi Desa Wisata Paranggupito, Eloknya Pantai Klotok dan Atraksi Budaya

Tak ayal, Pemilu 2024 ini, melalui pemilihan Presiden (pilpres) dan pemilihan legislatif (pileg), menghadirkan peluang baru untuk pertumbuhan industri wisata.

“Dengan pemilu yang aman dan lancar, tentunya kita mengharapkan pertumbuhan wisata akan meningkat drastis dan membuat turis dalam maupun luar negeri akan nyaman untuk melakukan perjalanan wisata,” tambah pemilik Loccal Collection Hotel di Labuan Bajo, Manggarai, Nusa Tenggara Timur ini.

Baca juga: Wisata Promas Greenland Nglimut, Sensasi Berendam Air Hangat Berkawan Lukisan Alam

Sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif optimistis mampu mencapai target 14,3 juta kunjungan wisman di 2024, seiring capaian positif di 2023 yang tercatat melampaui target yang ditetapkan 8,5 juta.

“Target kunjungan wisman, seharusnya bisa diatas 10 juta. Tentunya, hal ini hanya bisa terjadi jika berbagai kebijakan yang mendukung harus dilakukan,” jelasnya. **