Helo Indonesia

Epic Satu Babak (Tanpa) Belur

Nabila Putri - Lain-lain
Minggu, 7 Mei 2023 14:04
    Bagikan  
Herman Batin Mangku
Herman Batin Mangku

Herman Batin Mangku - (Foto Heloindonesia.com)

Oleh Herman Batin Mangku*

Hari-hari yang melelahkan baru saja berlalu, satu epic yang menguras energi dan pikiran sebulanan ini baru saja melintas di Lampung. Mereka yang hobi golf bisa kembali girang memukul-mukul bola dan diakhiri makan-makan pakai sambel ngulek sendiri dan karokean.

Mereka yang hobi ngonten bisa kembali girang agar para milenial simpati bahwa jadi pemimpin perempuan itu "nyenengke". Mereka yang bersembunyi sebagai wakil rakyat bolelah mulai nongol lagi setelah "ngumpet" selama "gaduh" untuk mengajak rakyat kembali bermimpi sejahtera.

Para pejabat bisa kembali tidur nyenyak sambil membayangkan agar aman tender proyek infrastruktur Rp750 miliar APBD provinsi dan Rp800 miliar APBN. Rakyat juga setidaknya terhibur daerahnya jadi trading topic dan jadi perhatian hingga Kepala Negara.

Kita kembali "cak culai nabui-nabui" setelah energi produktif kita "tabui", porak-poranda oleh Tiktoker "Bawel" Bima Yudho Saputro dan Gindha Ansory Wayka yang menjadi "traggle-nya".

Ibarat sebuah epic, semuanya happy anding. Saya menggunakan kata "epic", bukan drama apa lagi ketoprak atas peristiwa kolosal yang melibatkan semua rakyat dan para pejabat Lampung, para tiktoker, para petinggi negara, dan lainnya.

Epic dalam bahasa Inggris memiliki beberapa terjemahan antara lain sesuatu yang hebat sekali atau baik sekali. Merujuk KBBI, epic atau epos adalah kisah tentang kepahlawanan. Saya memilih yang artinya baik sekali agar tak dibilang ikut-ikutan "nyir-nyir".

Hal itu yang menjadi alasan saya memakai kata epic dan menghindari kata drama karena takut dikira ikut-ikutan mendramatisir daerah sendiri jadi bulan-bulan se-Tanah Air dan menghindari kata ketoprak khawatir tragedi kok dianggap lucu.

Jalan kubangan kerbau di Lampung baru saja menjadi panggung epic. Para pemain utamanya tiktoker Bima Yudho Saputro, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, Presiden Jokowi, seharusnya juga ada Ketua DPRD Lampung Mingrum Gumay sebagai pengimbangnya.

Tapi, kali ini sang ketua wakilnya rakyat ikut jadi penonton seperti jutaan rakyat yang menonton epic mobil sedan Indonesia 1 lewat jalan berlubang di Desa Banjaragung, Kecamatan Jati Agung, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), Jumat (5/5/2023).

Bima Yudho Saputro (20) lewat akun Tiktok @awbimaxreborn milik Bima Yudho Saputro (20) melejit menjadi jutaan pengikut dengan pendapatkan 5 sampai 20 juta view per-video yang diunggahnya. Nilai adsensenya tanya ahli IT aja ya.

Gubernur Lampung Arinal Djunaidi, sebagai garda terdepan kejayaan rakyat Lampung ikut bahagia, tepuk tangan girang, sampai memegang pipi "kiyowo" mendengar langsung Pemerintah Pusat akan mengucurkan Rp800 miliar buat perbaikan infrastruktur Lampung, tak perlu ngutang.

Presiden Jokowi yang tak henti-hentinya juga dikritik nitizen atas menggelembungnya hutang buat pembangunan infrastruktur, mahalnya pembangunan IKN, kereta cepat dan terakhir dikritik ikut-ikutan mengawal calon pengganti yang dikehendaki Megawati Soekarno Putri tampil bak pahlawan di jalan kubangan kerbau di Lampung.

Pak De tak perlu lagi capek-capek kunjungan kerja ke banyak jalan serupa bahkan lebih bubur lagi di berbagai kabupaten di Lampung dan seluruh Indonesia. Nyangkutnya mobil Indonesia 1 di Jatiaagung dan Rama Nirwana 5 menjadi antiklimak happy endingnya epic kolosal infrastruktur jelek.

Presiden Jokowi menang banyak. Babak belurnya jalan-jalan provinsi dan kabupaten menjadi epic satu babak (tanpa) belur. Kira-kira sama dengan bebek belur yang nikmat buat dikonsumsi mata publik satu babak sebelum kembali melihat kenyataan hidup.

Di Lampung, sebelumnya populer istilah "Hidup di Lampung itu Keras, Lembek Dikit Diolah Kawan." Tapi, pas Jokowi datang kok stigma kerasnya gaya orang Lampung langsung hilang karena pemimpinnya aja ternyata memiliki selera humor tinggi, bisa mendadak lucu selucu-lucunya serepublik ini dirujak netizen.

*Jurnalis