Helo Indonesia

Pria Berusia 61 Tahun ini Resah Lantaran Alat Vitalnya Hilang Setelah Menjalani Operasi

Rabu, 15 Mei 2024 05:23
    Bagikan  
LAPOR
istimewa

LAPOR - Subandi (61) kehilangan alat vital nya melaporkan RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan melapor ke kantor Kantor Hukum Suryono Pane, SH and Partner milik Suryono Pane di Beji, yang juga Ketua DPC Peradi Bangil.

HELOINDONESIA.COM - Ini patut dimaklumi jika keresahan itu muncul dari pria normal yang kehilangan alat vitalnya setelah menjalani operasi di sebuah rumah sakit di Jawa Timur.

Berikut ini nasib sial menimpa seorang pria di Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, mengalami peristiwa tragis dalam hidupnya.

Bagaimana tidak, betapa kagetnya pria bernama Subandi, pria berusia 61 tahun ini tiba-tiba kehilangan alat vitalnya setelah menjalani operasi di RSUD Bangil, Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Kepala Truk Hancur Disambar KA Jayabaya di Beji Pasuruan, Beruntung Sopir Tak Sampai Meninggal Dunia

Subandi merupakan warga Desa Tambakan, Kecamatan Bangil Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, diketahui kehilangan dua testisnya.

Dari keterangannya Subandi mengaku jika ia menjalani operasi yang ditangani oleh dokter RSUD Bangil, tanpa ada keterangan persetujuan darinya.

Sebab dilaksanakan operasi lantara menurut diagnosa Subandi menderita prostat, hingga akhirnya harus menjalani operasi mengangkat kelenjar prostat di dalam testisnya.

Operasi pertama ini berhasil dilakukan, namun ia masih harus menjalani operasi kedua pada 31 Mei 2023, saat operasi pertama dan kedua ini, testis miliknya masih ada.

Baca juga: Diduga Sedang Belajar Nyetir Mobil, Toyota Innova yang Dikemudikan Badriya Kecemplung Jurang Galian C di Ngoro Pasuruan

Namun, setelah ia menjalani operasi ketiga pada 22 Juni 2024, dua testisnya hilang, pengangkatan testis ini tanpa sepengetahuan dirinya.

Yang paling tragis kini dia tidak bisa berdiri tegak, untuk itu kini Subanti resah dan minta keadilan, ia pun sempat datang ke Kantor Kecamatan Baji, untuk meminta keadilan.

Hal ini yang kemudian membuatnya resah, karena tidak bisa memuaskan hasyat besar istrinya, tentu saja ini menjadi masalah besar dalam kehidupan pribadi seorang suami istri.

Baca juga: Ribuan Alpukat Alligator Jadi Rebutan Warga di Pasuruan, Gara-gara Punya Keistimewaan Seperti ini

Subanti mengatakan jika didirnya sudah tiga bulan ini tidak menyentuh istrinya karena sebelumnya dia takut untuk memberi tahukannya.

Namun akhirnya belakangan ini ketahuan jika 'telor' di dalam alat vitalnya sudah tidak ada, hilangnya telor vital memang terjadi saat operasi.

"Akhirnya belakangan ini ketahuan kalau 'telur' saya sudah nggak ada," jelas Subandi di RSUD Bangil seperti dilansir beritajatim.com, Selasa (14/5/2024).

Akibat derita yang dialami itu dirinya (Subandi) kini dikucilkan oleh istrinya, yang menjadi masalah baginya karena dia baru menikah.

Baca juga: Kecalakaan Adu Banteng Bus Peziarah vs Dump Truk, 5 Peziarah Tewas Berasal dari Satu Kampung di Pasuruan

Celakanya selama pernikahan itu dirinya belum pernah menyentuh istrinya, apalagi sekarang kondisinya seperti itu, istrinya semakin marah.

Subandi juga mengungkapkan terkait masalahnya itu dia telah beberapa kali berupaya untuk membujuk istrinya, juga melakukan beberapa cara untuk pengobatan alternatif.

Sementara pihak RSUD Bangil seperti diungkapkan Humas, Hayyat menjelaskan jika pelaksanaan operasi sudah sesuai prosedur.

Baca juga: Tiga Bulan Selama Musim Kemaru, Sebanyak 129 Kejadian Kebakaran Terjadi di Wilayah Kabupaten Pasuruan

Bahkan dia juga memastikan bahwa penyakit yang diderita pasien bernama Subandi tersebut benar-benar sudah dinyatakan sembuh oleh dokter.

Dijelaskan pelaksanaan operasi juga sudah sesuai prosedur yang benar, bahkan saat sebelum dilakukan operasi pihak dokter sudah meminta persetujuan kepada keluarga yakni ke anaknya.

Baca juga: Kebakaran Gunung Arjuno dan Bromo, Bupati Pasuruan Minta Penambahan Pemadaman Dengan Water Boming

Hal itu dilakukan karena sang pasien saat itu sedang berada di ruang ICU, sementara peristiwa operasi sudah dilaksanakan selama 8 bulan lamanya.

"Bahkan saat sebelum dilakukan operasi, kami sudah meminta persetujuan kepada pihak keluarga, yakni anaknya. Karena yang bersangkutan berada di ruang ICU," jelasnya.

Namun belakangan sekitar tiga bulan belakangan sang pasien menikah lagi dan hal itu, menjadi masalah baru di dalam rumah tangganya. **