HELOINDONESIA.COM - Dalam beberapa dekade terakhir, herbal sudah sangat populer digunakan banyak orang sebagai pengobatan alternatif menggantikan obat moderen.
Orang belum banyak mengetahui apa itu herbal. Sebagian meyakini bahwa herbal hanya sekadar obat.
Meski identik dengan obat tradisional, herbal merujuk pada obat-obatan alami yang memang berasal dari tumbuhan atau beberapa bagian dari tumbuhan.
Herbal kini menjadi tujuan medis, kesehatan, atau kecantikan.
Obat herbal ini dimanfaatkan dalam berbagai bentuk. Misalnya diproduksi menjadi teh, suplemen, minyak esensial, krim.
Namun tak sedikit juga orang menggunakannya secara langsung dalam bentuk makanan atau minuman.
Baca juga: Ada 10 Hotel, 2 Diantaranya Bintang 5, Akan Dibangun di Balam
Sejatinya, herbal telah menjadi bagian dari berbagai praktik pengobatan tradisional di berbagai budaya di seluruh dunia selama ribuan tahun.
Beberapa contoh praktik pengobatan tradisional yang menggunakan herbal termasuk pengobatan Cina (seperti akupunktur dan pengobatan herbal Tiongkok), pengobatan Ayurveda dari India, pengobatan tradisional Eropa dan pengobatan tradisional dari berbagai suku dan etnis di seluruh dunia.
Herbal kini menjadi pilihan karena memiliki khasiat alami.
Herbal juga memberikan efek samping minimal ketimbang obat-obatan sintetis.
Dalam sebuah penelitian, meski herbal dapat memiliki manfaat kesehatan, ternyata juga memiliki potensi untuk interaksi dengan obat-obatan lain atau menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.
Baca juga: Publik Jangan Terkunci Psywar Advokat di MK, Sangat Mungkin KPU Segera Gelar Pilpres Ulang
Berikut bahan herbal yang paling banyak digunakan oleh orang, namun tergantung pada kebutuhan dan kebiasaan masing-masing individu.
Beberapa bahan herbal yang populer di berbagai budaya dan digunakan secara luas meliputi:
1. Jahe.
Digunakan dalam berbagai bentuk seperti segar, bubuk, atau minyak, jahe dikenal memiliki sifat anti-inflamasi dan pencernaan yang baik.
2. Kunyit.
Banyak digunakan sebagai bahan masakan orang Asia dan juga dalam obat tradisional karena sifat antiinflamasi dan antioksidannya.
3. Kayu manis.
Dikenal karena manfaatnya dalam menjaga kadar gula darah, mengurangi peradangan, dan memberikan rasa yang khas pada makanan.
4. Daun mint.
Digunakan dalam minuman, makanan, atau sebagai minyak esensial, mint dikenal karena sifat penyegar dan pencernaannya yang baik.
Baca juga: Wali Kota Eva Resmikan Hotel Bintang 4 Holiday di Bukit Randu
5. Daun teh.
Teh hijau, hitam, dan oolong semuanya berasal dari daun Camellia sinensis yang sama.
Jenis ini kaya akan antioksidan dan telah dikaitkan dengan berbagai manfaat kesehatan.
6. Chamomile.
Dikenal karena memiliki sifat menenangkan dan dapat digunakan dalam bentuk teh untuk membantu tidur atau meredakan stres.
7. Lavender.
Minyak esensial lavender sering digunakan untuk meredakan stres, meningkatkan kualitas tidur, dan meredakan sakit kepala.
Baca juga: Sulpakar Komandoi Ribuan Alumni IKAPTK Lampung, Gelar Silaturahmi Akbar dan Halal Bihalal 1445 H
8. Echinacea.
Digunakan sebagai suplemen untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, khususnya selama musim flu dan pilek.
9. Ginseng.
Dikenal karena manfaatnya dalam meningkatkan energi, mengurangi stres, dan meningkatkan daya tahan tubuh.
10. Aloe vera.
Dikenal karena sifat penyembuhan kulitnya, aloe vera juga digunakan secara internal untuk mendukung pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
