Anies Sudah Bergerak Suarakan Perlawanan Ketidakadilan, Prabowo dan Ganjar Sibuk Berebut Restu Jokowi

Rabu, 16 Agustus 2023 05:00
Ganjar, Prabowo, Anies (Foto Kolase) Ganjar, Prabowo, Anies (Foto Kolase)

HELOINDONESIA.COM - Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, tiga sosok yang sudah semakin bulat disebut menjadi bakal calon presiden. Kalau tidak ada aral, ketiganya akan berlaga di Pilpres 2024.

Saat ini Anies Baswedan relative sudah selasai dalam mendapatkan dukungan parpol untuk running ke Pilpres 2024. Tiga parpol, Partai Nasdem, Partai Demokrat, dan PKS sudah membentuk koalisi.

Ganjar masih konsolidari mencari tambahan parpol pendukung, namun untuk sementara mentok. Akan halnya Prabowo akhirnya mendapat tambahan dua parpol besar untuk mendukungnya.

Anies Baswedan sudah keliling kemana-mana, terlebih dia orang Merdeka, maksudnya tidak terikat jabatan lagi. Sementara Ganjar Pranowo dan Prabowo masih terikat jabatan, sehingga ruang geraknya belum bisa leluasa.

Baca juga: Demokrat Sambut Baik Rencana Anies Deklarasi Cawapres Pada 18 Agustus

Sehingga ada yang menyebut, saat ini keduanya, Prabowo dan Ganjar masih sibuk berebut restu Jokowi, sedangkan Anies Baswedan, menurut kritikus Faizal Assegaf, sudah lantang kemana-mana menyuarakan perlawanan atas ketidakadilan. Itu dituliskannya di X (Twitter) dengan judul: ‘Tekat Anies dan Rakyat, Perubahan Revolusioner…’

Menurut Faisal, gelombang perlawanan atas ketidakadilan terus disuarakan Anies Baswedan dan elemen gerakan perubahan. Hari demi hari, makin terkonsolidasi secara masif dalam solidaritas kebhinekaan.

Tak heran, lanjutnya, berbagai momen di sejumlah daerah, ribuan rakyat menyambut antusias. Anies hadir bukan hanya sebatas Capres, tapi sosok pemimpin yang dirindukan dengan penuh harapan.

Baca juga: PKS Beri Sinyal AHY Cawapres, Potensial Untuk Raup Suara Milenial dan Gen Z

“Spirit perubahan memantik kesadaran kolektif rakyat. Jejaring sosial di semua level, saling terhubung dan bersinerji. Sementara di lingkaran Istana, Prabowo dan Ganjar asyik berebut restu Jokowi,” tandas Faizal Assegaf.

Realitas itu semakin memperjelas, rakyat butuh keadilan dalam bernegara. Bukan melanjutkan praktek kekuasaan yang curang, korup dan bobrok. Wajar akselerasi perlawanan rakyat kian terbangun.

Prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat, menjadi tuntutan serius. Bergulir dan menjadi kekuatan partisipasi rakyat secara suka rela. Fenomena itu muncul secara natural. Dipicu oleh segala rupa ketimpangan sosial, ekonomi dan sebagainya.

Baca juga: Tak Hanya Bikin Empuk Daging, Daun Pepaya Juga Berkhasiat untuk Mengobati Berbagai Penyakit Loh

“Suara perubahan revolusioner kencang digelorakan. Memompa semangat kaum muda bangkit. Dari kota hingga ke desa-desa, rakyat merekatkan kemauan bersama untuk mengakhiri kezaliman,” ujarnya.

Menurut Faizal, dinamika kekinian tengah memasuki arena demokrasi yang sangat genting dan krusial. Realitas itu menyulut kepanikan rezim Jokowi dan loyalisnya. Sadar telah bertindak semena-mena dalam bernegara.

“Inilah pertarungan politik paling sengit. Melawan kejahatan korupsi, perampokan sumber kekayaan alam dan aneka penipuan berkedok legitimasi demokrasi. Harus segera dihentikan!” tandas Faizal Assegaf, kritikus. (**)

Berita Terkini