Helo Indonesia

Ganjar Tegaskan Dirinya Bukan Boneka, Jika Jadi Presiden Harus Independen Melayani Rakyat

Rabu, 20 September 2023 06:22
    Bagikan  
Ganjar Tegaskan Dirinya Bukan Boneka, Jika Jadi Presiden Harus Independen Melayani Rakyat

Ganjar Pranowo disambut meriah mahasiswa saat hadir dalam acara Mata Najwa On Stage di Graha Saba UGM

YOGYAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menegaskan dirinya bukanlah boneka. Jika nanti terpilih menjadi presiden, Ganjar menegaskan akan tetap independen dan fokus melayani rakyat.

Hal itu disampaikan Ganjar saat menjadi pembicara dalam acara Mata Najwa On Stage di Graha Saba UGM, Selasa malam 19 September 2023. Dalam acara yang mengundang tiga bacapres 2024 itu, banyak pertanyaan kritis disampaikan oleh mahasiswa.

Antara lain, pertanyaan dari mahasiswa Akademi Pariwisata Indonesia (API) Yogyakarta bernama Syarifah. Syarifah menanyakan kepada Ganjar, apakah ia akan menjadi presiden boneka jika kelak memenangkan kontestasi pilpres 2024.

"Maaf sebelumnya jika pertanyaan saya menyinggung bapak. Bagaimana tanggapan bapak soal isu presiden boneka," tanya Syarifah.

Independen

Pertanyaan itu membuat audiens yang hadir langsung bergemuruh. Dengan mantap, Ganjar menegaskan bahwa presiden harus tetap independen dan melayani rakyat.

"Presiden adalah presiden, dia menjalankan amanah penuh dari konstitusi yang ada. Titik, tidak ada komanya," tegas Ganjar.

Ganjar menegaskan bahwa dirinya bukanlah boneka siapapun jika kelak menjadi presiden. "Karena presiden adalah orang yang disumpah untuk menjalankan konstitusi. Dia punya independensi yang penuh," tegas Ganjar disambut tepuk tangan riuh ribuan mahasiswa.

Seperti diketahui, tiga bacapres 2024 diundang dalam acara Mata Najwa On State di Graha Saba UGM. Ganjar hadir dalam acara itu dan menyampaikan ide gagasannya untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara maju.

Sejumlah isu dibahas Ganjar dalam acara itu. Di antaranya, mengenai komitmennya ke depan dalam pemberantasan korupsi, gagasannya untuk menyelesaikan persoalan kesehatan, pendidikan, optimalisasi bonus demografi, ekonomi digital, energi baru terbarukan, pemberantasan stunting, pengangguran, kemiskinan dan banyak isu lainnya. (Aji)