Helo Indonesia

Pilih Cak Imin Jadi Cawapres, Pengamat : Surya Paloh Telah Mengubur Anies

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Jumat, 1 September 2023 22:32
    Bagikan  
Cak Imin dan Anies Baswedan
X / @Umar_Hasibuan__

Cak Imin dan Anies Baswedan - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin saat bertemu Anies Baswedan di acara peluncuran bukun AHY, di Jakarta, 11 Agustus 2023. (foto: X / @Umar_Hasibuan__)

HELOINDONESIA.COM - Keputusan partai NasDem menetapkan Ketua Umum (PKB), Muhaimin Iskandar alias Gus Imin sebagai cawapres dinilai telah mengubur Anies Baswedan sebagai capres di Pemilu 2024.

Hal tersebut disampaikan Pengamat politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritongan. Menurut dia, sosok Cak Imin sulit untuk mendongkrak elektabilitas Anies lantaran kurang laku dijual.

"Surya Paloh juga sudah "mengubur" Anies dengan menduetkannya bersama cak Imin. Sebab, cak Imin sosok yang tidak laku dijual," ujarnya saat dihubungi, Jumat.

Selain itu, menurut dia, Surya Paloh sudah merusak citra Anies Baswedan di kancah politik nasional. Pasalnya, imbuhnya Anies akan dianggap tidak bisa menentukan calon pasangan sendiri dalam keikutsertaanmya di Pilpres 2024.

Baca juga: Sehari Duet Anies-Muhaimin, KPK Umumkan Usut Kasus Cak Imin

"Jadi, Surya Paloh telah menghancurkan kredibilitas Anies. Masyarakat akan memandang Anies bukan simbol perubahan tapi sebagai sosok petugas partai yang harus menut kehendak Surya Paloh," lanjut dia.

Selain menjatuhkan kredibilitas Anies Baswedan, sikap Surya Paloh juga seolah hanya untuk menyelamatkan kepentingan NasDem semata sebagai salah satu partai pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Keputusan Surya Paloh sama saja seperti menggali kuburan untuk Anies Baswedan karena menduetkannya dengan Gus Imin yang dinilai kurang bagus dari segi elektabilitas. 

Dia menegaskan elektabilitas Gus Imin yang sangat rendah akan sulit bersaing dengan kontestan lainnya. Terlebih, PKB sebagai tempat bernaung Gus Imin juga terus melakukan upaya unyuk menaikkan elektabilitas namun berkahir dengan kegagalan. 

"Padahal berbagai kemasan sudah dibuat namun elektabilitasnya tetap tidak terdongkrak. Ini artinya, elektabilitas cak Imin memang sudah sulit untuk dikerek," pungkasnya.