HELOINDONESIA.COM - Doktor atau Dr Burhanuddin Muhtadi yang selama ini disebut sebagai pakar politik atau juga pakar survei, kini sudah bergelar Profesor atau guru besar di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulla, Ciputat.
Dengan gelar itu, kini dia menyandang gelar Prof Dr Burhanuddin Muhtadi. Akan halnya kabar itu pertama kali disampaikan seniornya di UIN tersebut, yakni Prof Saiful Mujani, yang juga pakar survei dan pendiri LSI (Lingkaran Survei Indonesia) dan juga SMRC.
Prof Saiful Mujani mengucapkan selamat lewat unggahan di X (Twitter) yang juga ditag ke Prof Burhanudin Muhtadi. Di situ pula Prof Saiful mengaku jadi kurang normal.
Dalam hal ini, dia bercerita, Prof Burhan diangkat jadi profesor atau guru besar pada saat umur masih muda. Sedangkan dirinya diangkat menjadi profesor sudah tua. Sejak diangkat sampai pensiun punya waktu 10 tahun, sedangkan Prof Burhan punya waktu 25 tahun. Itu yang diakuinya dia kurang normal.
Baca juga: Soal Wacana Duet Ganjar-Anies, Begini Respon PPP
“Selamat untuk prof. burhan. @BurhanMuhtadi. punya waktu 25 tahun sampai pensiun umur 70. prof. normal. cukup panjang. saya jadi prof setelah tua. 10 tahun lagi pensiun. kurang normal,” ungkap Prof Siful Mujani.
Atas ucapan seniornya tersebut, Prof Burhanuddin Muhtadi membalasnya. Makasih banyak Prof Saiful,” tulis @BurhanMuhtadi.
Dia lantas bercerita bahwa di tengah kesibukannya rapat panjang nonstop, tiba-tiba ada kabar Bahagia. Usulan dirinya untuk diangkat menjadi guru besar (guber) atau profesor telah disetujui Kemendikbud.
“Makasih banyak Prof Saiful. Di tengah rapat nonstop dan panjang hari ini ada kabar baik dari Kemdikbud bahwa usulan gubes saya disetujui. Terima kasih banyak atas inspirasi dan motivasinya selama ini,” ungkap Prof Burhanuddin Muhtadi.
Selama ini, Prof Burhan telah meraih gelar MA, dan Ph.D (Doctor of Philosophy, atau di Indonesia lebih dikenal sebagai Doktor, disingkat Dr).
Dia seorang penulis, dosen, dan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia sejak 2013. Ia menjadi dosen di Program Studi Ilmu Politik, FISIP UIN Syarif Hidayatullah dan Pascasarjana Universitas Paramadina, Jakarta.
Baca juga: Bawaslu : Kita Tunggu Laporan Calon yang Ingin Mengajukan Permohonan Sengketa
Pria kelahiran 15 Desember 1977 di Rembang ini , juga menjadi Direktur Public Affairs pada Lembaga Survei Indonesia. Dia berpendidikan S1 di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
