Helo Indonesia

Kursi Ketum Golkar Digoyang, Pengamat Sebut Airlangga Tak Lihai Manfaatkan Jabatan Menteri

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Rabu, 26 Juli 2023 19:20
    Bagikan  
Airlangga Hartarto, Presiden Jokowii
Partai Golka

Airlangga Hartarto, Presiden Jokowii - Airlangga Hartarto dan Presiden Jokowii. (Foto: Partai Golkar)

HELOINDONESIA.COM - Jabatan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto terancam. Isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) hingga kasus dugaan korupsi izin ekspor minyak sawit mentah membuat pergantian Ketua Umum partai berlogo beringin itu terus bergulir.

Terkait hal itu Pengamat Politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menilai posisi Airlangga sebagai Ketum Golkar mulai diincar lantaran ia tidak dapat memanfaatkan jabatannya sebagai menko perekonomian.

"Akibatnya, potensi Airlangga dicopot dari ketum golkar semakin terbuka," ucap dia saat dihubungi, Rabu 26 Juli 2023.

Padahal jika Airlangga Hartarto lihai untuk memanfaatkan jabatannya dengan turun ke bawah, ia bisa merebut hati rakyat. Apalagi Airlangga Hartarto digadang-gadang oleh Golkar sebagai capres atau cawapres.

Baca juga: Mulai Diperiksa, Anggota DPRD Tanggamus Buru-Buru Pulangin Rp3 M

Dia menyinggung Prabowo Subianto yang mampu memanfaatkan jabatan Menteri Pertahanan (Menhan) untuk menyapa langsung rakyat. Langkah Prabowo itu kata dia, dinilai tepat guna menaikan elektabikitasnya sebagai bakal calon presiden (capres) 2024.

Sikap Airlangga tersebut, kata Cecep, disesalkan oleh elit Golkar. Karena setelah diusung partai, elektabuilitas Airlangga tidak kunjung membaik. Hal itu berdampak pada sikap politik Golkar yang saat ini terlihat masih mengambang.

"Padahal dia punya posisi menko perekonomian posisi yang sama-sama strategis dengan menteri yang menjabat ketum lain katakan Pabowo. Namun Airlangga jarang turun kebawah bertemu dengan masa," terangnya.

Baca juga: Sehat dan Cerahkan Kulit Melalui Proses Eksfoliasi, Bahan-bahan Alami ini Bisa Kamu Manfaatkan

Saat ini, Cecep mengakui berdasarkan hasil survei, ketum Golkar tidak berada di posisi tiga besar sosok dengan elektabilitas moncer di Pilpres 2024. Sehingga disebut-sebut, partai Golkar tengah krisis kepemimpinan. Padahal Golkar merupakan partai dengan peringkat kedua di DPR hasil pemilu 2019.

"Terjadi krisis kepemimpinan di golkar saat ini, nanti siapa aktor bisa merebut golkar itu yang dapat beri warna," tutupnya.