Helo Indonesia

Monolog Butet Kartaredjasa Sindir Anies Baswedan, Politisi Demokrat Sebut Sekedar Seniman Komersil Partisan

Winoto Anung - Nasional -> Politik
Minggu, 25 Juni 2023 11:32
    Bagikan  
Butet Kartaredjasa
tangkapan layar

Butet Kartaredjasa - Seniman Butet Kartaredjasa saat monolog di SUGBK, Sabtu 24 Juni. (Foto: tangkapan layar / Merdeka)

HELOINDONESIA.COM - Pendukung capres Anies Baswedan rupanya tersindir dengan monolog seniman Butet Kartaredjasa, saat mengisi puncak peringatan Bulan Bung Karno (BBK) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Sabtu 24 Juni.

Pada kesempatan itu, seniman Butet Kartaredjasa membacakan monolog penuh sindiran kepada para capres selain Ganjar Pranowo.

Adalah politisi Partai Demokrat, yang partainya mendukung Anies Baswedan, tampaknya memperhatikan monolog yang diabacakan seniman Butet Kertaredjasa tersebut.  Dia merespon, dan sepertinya menyatakan mololog Butet menyindir capres Anies Baswedan.

Dia mengaku, dulu menganggap senimen Butet Kartaredjasa sebagai sosok yang dianggapnya tinggi, saat dulu sering mengkritik di era Presiden SBY.

Baca juga: PSSI Umumkan Indonesia Ditunjuk FIFA Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023, Erick Thohir: Layak Kita Rayakan

“Di zaman Pak SBY, dia sangat banyak mengkritik, namun dulu aku masih anggap tinggi Mas Butet ini,” tulis Jansen Sitindaon di Twitter dengan akun @jansen_jsp.

Namun, setelah mendengarkan isi monolog Butet Kartaredjasa yang dibacakan di acara PDIP tersebut, anggapannya itu, lanjut dia, berubah, dan menyebutnya sebagai seniman komersil saja. Menurut politisi Demokrat ini, Butet Kartaredjasa bukan lagi budayawan.

”Namun, sekarang sah suah. Di aini kelasnya memang buikan Budayawan, tapi sekedar seniman komersil saja. Dan partisan. Jadi jangan terlalu tinggi lagi kita melihat dia,” ujar Jansen Sitindaon Wasekjen Partai Demokrat.

Pada acara puncak peringatan Bulan Bung Karno tersebut, Butet Kartaredjasa membacakan monolog di hadapan puluhan ribu kader PDIP, mulanya, Butet mengatakan PDIP mengerahkan semangat 'meneruskan'. Di sebelah sana ada kelompok yang hanya menginginkan 'perubahan'.

Baca juga: Meninggal, Satu Pendaftar Seleksi Anggota Bawaslu Jelang Tes CAT

"Disini semangat meneruskan, disana maunya perubahan. Oh begitulah sebuah persaingan," ujar Butet Kertaredjasa dalam puisinya.

Lantas, seniman asal Yogjakarta itu mengungkap soal banjir yang disebut suatu kelompok hanyalah 'air yang parkir'. Dalam puisi ini untuk lanjutnya keluar kata otaknya pander. Dan inilah yang kemungkinan membuat Jansen Sitindaon bereaksi.

Dalam istilah puisinnya, Butet mengungkapannya: Di sini nyebutnya banjir, di sana nyebutnya air yang markir. Ya begitulah kalau otaknya pandir.

Butet pun menuturkan ada sosok yang berkoar-koar dirinya ingin dijegal karena dibidik KPK. Padahal, Butet menyhebutnya, sosok yang dimaksudnya itu dibidik karena nyolong” Pepes ikan dengan sambel terong, semakin nikmat tambah daging empal. Orangnya diteropong KPK karena nyolong, eh lha, kok koar-koar mau dijegal.

Baca juga: Gajah Mambo Mati Mendadak di PLG Taman Nasional Way Kambas

Sedangkan untuk capres yang diungkapnya  sebagai capres Jagoan Presiden Jokowi,  identik berambut putih dan bekerja keras. Setelah itu, Butet Kartaredjasa memberi sindiran sosok caprfes yang hobinya: menculik.

Butet dengan lantang menyatakan: Jagoan Pak Jokowi rambutnya putih, gigih bekerja sampai jungkir balik. Hati seluruh rakyat Indonesia pasti akan sedih jika kelak ada presiden hobinya kok menculik.

Pada bagian akhir, Butet masih menyindir lagi, yakni sosok yang senang ambil jalan transaksi, yang disebutnya tidak akan bisa menjadi teladan kelas negarawan. Kata Butet dalam monolognya: Cucu komodo mengkeret jadi kadal, tak lezat digulai biarpun pakai santan. Kalau pemimpin modalnya cuman transaksional, dijamin bukan tauladan kelas negarawan.

Acara ddiakhiri dengan nyanyian oleh seniman Sri Khrisna Encik dengan judul lagu: Ganjar Siji Ganjar Kabeh. (*)

(Winoto Anung)