HELOINDONESIA.COM - Mantan Ketua KPK Agus Rahardjo diprediksi gagal lolos, karena perolehan suaranya hanya 2.205.069 suara, yang merupakan peringkat ke-5 di Jatim.
Sementara bedasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2024 pasal 33 ayat 1, kursi untuk DPD hanya 4 di setiap provinsi.
Agus Rahardjo berada di peringkat kelima dari 4 anggota DPD dari Jatim yang saat ini memiliki suara di atas Agus Rahardjo.
Baca juga: Fenomena Empat Anggota Keluarga Kades Mojokrapak Jombang Terpilih Jadi Anggota DPRD
Sementara Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) LaNyalla Mahmud Mattalitti akan kembali menduduki kursi senator untuk periode 2024-2029.
Hal tersebut terlihat berdasarkan rekapitulasi suara berjenjang tingkat nasional untuk Provinsi Jawa Timur.
Rekapitulasi dilakukan melalui rapat pleno terbuka di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024).
Berdasarkan hasil rekapitulasi, LaNyalla menempati posisi kedua dengan 3.132.076 suara.
Sementara posisi pertama ditempati senator incumbent Ahmad Nawardi dengan raihan 3.281.105 suara.
Untuk osisi ketiga ditempati keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yakni, Lia Istifhama dengan perolehan 2.739.123 suara.
Lalu, di posisi terakhir akan diisi nama baru yakni Kondang Kusumaning Ayu, dengan capaian 2.542.036 suara.
Baca juga: Pemuda Pringsewu Tewas Dilibas Truk Plat Jakarta di Tanggamus
Sementara itu, nama mantan Ketua KPK Agus Rahardjo diprediksi gagal lolos, karena perolehan suaranya di bawah empat kandidat lainya dengan perolehan 2.205.069 suara.
Bedasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2024 pasal 33 ayat 1, kursi untuk DPD hanya 4 di setiap provinsi.
Baca juga: Inilah Tujuh Kasus Kebaran Hutan Mendapat Reaksi DPRD Jatim, Belum Diketahui Penyebabnya
Berikut ini nama-nama calon anggota DPD asal Jawa Timur yang terdiri dari empat orang terpilih dalam Pemilu 2024 lalu.
1. Ahmad Nawardi
Seorang politikus yang sebelum merupakan politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Pria kelahiran Sampang yang saat ini tinggal di Surabaya merupakan mantan wartawan yang juga pernah berpolitik di Partai Kebangkitan Bangsa.
Nawardi sukses menjadi senator dalam Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014 mewakili Provinsi Jawa Timur.
Baca juga: Cegah Keluar Negeri, Periksa Seluruh Anggota DPRD Jatim Terlibat Korupsi Dana Hibah Pokmas Rp 39,5 M
2. La Nyalla Mahmud Mattalitti
Merupakan pengusaha dan politikus Indonesia yang saat ini menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia.
Sebelumnya Ia pernah menjabat sebagai wakil ketua umum PSSI tahun 2013 hingga 2015, serta menjadi ketua umum PSSI pada 2015 hingga 2016.
Sebagai Ketua DPD RI, La Nyalla memberikan contoh baik dengan membuka izin untuk publik mengetahui rekam jejaknya di laman resmi KPU RI.
3. Lia Istifhama
Sama seperti petahana La Nyalla, ning Lia, panggilan akrabnya yang juga keponakan mantan Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, membuka izin untuk publik melihat rekam jejaknya di laman resmi KPU RI.
Ning Lia dikenal sebagai aktivis sosial yang juga seorang advokat, penulis, akademisi, dan musisi.
Ia merupakan anak dari Tokoh Nahdliyyin KH Masykur Hasyim dengan Hj Aisyah, Kakak tertua Khofifah Indar Parawansa.
Ia aktif sebagai narasumber berbagai forum seminar, baik forum nasional maupun internasional.
Bukan hanya aktif di berbagai organisasi seperti MUI Jatim, HKTI Jatim, maupun Fatayat NU Jatim, ning Lia juga memiliki banyak penghargaan.
Ia juga dikenal sebagai penulis, baik artikel lepas maupun novel motivasi, diantaranya berkisah tentang hati, yang menceritakan bagaimana mahasiswi cantik bangkit dari patah hati.
4. Kondag Kusumaningayu
Wanita yang terpilih karena penampilannya yang beda dan cantik ini merupakan sosok wanita lulusan Fakultas Pskologi Unair Surabaya tahun 2017.
Dia merupakan putri dari pasangan Suprapto dan Rias Ari Mukti yang bekerja sebagai agen British Propolis Surabaya.
Hingga kini, profil detail dari wanita ini tidak ditemukan rekam jejak digitalnya baik melalui laman Wikipedia, goodkind, maupun situs resmi KPU karena profilnya tidak diizinkan untuk dibuka publik.
Misteriusnya Kondang tetap mampu menjadikan viral, diantaranya karena perbedaan foto asli dengan surat suara. **
