Helo Indonesia

Warga Perumahan Regency Pesona Puncak Permai Kediri Terisolasi Proyek Tol Kediri-Tulungagung, Ga Bahaya ta!

Sabtu, 9 September 2023 10:51
    Bagikan  
ILUSTRASI
instagram @kedirikadiri

ILUSTRASI - Salah satu ilustrasi jalan tol di Jawa Timur

HELOINDONESIA.COM - Proyek pembangunan tol Kediri - Tulungagung saat terus berproses, namun proyek ini melintasi pemukiman warga Perumahan Regency Pesona Puncak Permai Kelurahan Pojok, Mojoroto, Kediri total ada 42 KK.

Celakanya, kawasan ini tidak masuk daftar yang harus dibebaskan oleh pemprakarsa proyek jalan tol, meski dalam keseharian mereka terdampak langsung.

Bahkan sialnya terdapat 14 KK, meski mereka tidak dianggap terdampak langsung proyek tol, tetapi rumah warga tersebut tertutup akses tol, tidak bisa kemana-mana.

Baca juga: Menikmati Keindahan Alam Jalan Lintas Selatan Tulungagung-Trenggalek

Praktis warga itu tidak bisa keluar masuk perumahan, karena belum diberi akses akibat proyek sedang berjalan.

Warga pun meminta agar tanahnya dibeli oleh pemrakarsa jalan tol, bukan sekedar dibuatkan kases keluar masuk.

"Kami minta dibeli sekalian. Bukan sekadar dibikinkan akses keluar masuk perumahan, karena sekarang lingkungan kami sudah hilang," keluh warga perumahan.

Seorang warga bernama Ba menjelaskan, dia bersama puluhan warga lain sengaja membeli rumah di Regency Pesona Puncak Permai karena ingin tinggal di lingkungan yang nyaman dan tenang.

Baca juga: Ini Daftar Desa di Kediri yang Diterjang Proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Warga Masih Protes Soal Ganti Rugi

Namun setelah dia tinggal bertahun-tahun dilokasi itu, warga pun terusik adanya proyek jalan tol yang melintasi perumahan mereka.

Menurut warga mereka tidak hanya terganggung dalam proses pembangunannya saja, tetapi juga lingkungan, kenyamanan warga turun hilang.

"Sudah tidak nyaman lagi. Padahal tujuan beli rumah di sini juga untuk investasi. Nanti kalau dijual apa juga masih laku?" kata warga seperti dilansir Radar Kediri, Kamis (7/9/2023).

Untuk itu dari sebanyak 14 KK yang terdampak langsung dalam proses pembangunan proyek ini meminta agar lahannya dibebaskan saja.

Baca juga: Keinginan Pelatih Marcelo Melakukan Regenerasi Persik Kediri, ingin Mainkan Pemain Muda Sebanyak-banyaknya

"Bahkan warga di sana meminta agar lahannya sekaligus dibeli, terkait harga, tidak ingin muluk-muluk," kata Ba warga di sana.

Ba meminta mereka menginginkan cukup dibeli dengan harga sama seperti lainnya. Intinya mereka mencari lingkungan baru karena lingkungan perumahan mereka kini sudah rusak.

Seperti diketahui, Perumahan Regency Pesona Puncak Permai Kelurahan Pojok total ada 42 KK.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 28 KK warga lainnya sudah dipastikan terdampak tol dan lahannya dibeli oleh pemrakarsa.

Baca juga: Untuk Uang Jajan, Dua Pelajar Sekolah di Kediri Bobol Toko Emas di Dalam Pasar

Sedangkan nasib 14 KK yang akses keluarnya tertutup tol ini belum jelas hingga sekarang, apakah dibebaskan atau tidak.

Sementara progres pembangunan Tol Kediri-Tulungagung terkesan lambat, agaknya mulai membuat warga yang terdampak kian resah.

Terutama, setelah Pemprov Jatim melakukan sosialisasi pengadaan tanah tahap II dan nama mereka tidak masuk dalam daftar undangan.

Termasuk warga Perumahan Regency Pesona Puncak Permai di Kelurahan Pojok, Mojoroto yang aksesnya tertutup proyek strategis nasional (PSN) itu.

Baca juga: Bandara Internasional Dhoho Kediri Diperkirakan Bakal Melakukan First Landing Pada September-Oktober 2023

Ba, salah satu warga mengungkapkan, terakhir mereka diajak membahas kondisi lingkungan yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung pada Mei lalu.

Tetapi, hingga saat ini belum ada pembahasan lebih lanjut. "Kami hanya diminta menunggu dan menunggu. Nasib kami ini seperti digantung," kata pria berusia 40 tahun itu.

Lebih jauh Ba mengungkapkan, di perumahannya ada puluhan warga yang rumahnya terdampak langsung pembangunan Tol Kediri-Tulungagung.

Nasib mereka sudah jelas karena tanahnya sudah pasti dibeli oleh pemrakarsa tol, namun sisanya, ada 14 kepala keluarga (KK) yang nasibnya masih terkatung-katung.

Baca juga: Bandara Radin Inten II Turun Kelas dari Internasional ke Domestik

Proyek jalan tol di Kota Kediri, total ada 1.111 bidang tanah yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung di tahap 1.

Luasnya mencapai 76,51 hektare. Selain pengadaan tanah tahap 1, ada 466 bidang lain yang terdampak di tahap 2. Luasnya mencapai 17,43 hektare.

Seperti halnya belasan KK di Kelurahan Pojok yang terkatung-katung, ribuan bidang tanah lain yang sudah pasti terdampak pun nasibnya belum jelas.

Hingga saat ini, baru ada 13 KK di Kelurahan Semampir yang tanahnya sudah dibebaskan, ribuan sisanya masih dalam proses. Bahkan, masih banyak titik yang proses pendataannya belum selesai.

Baca juga: KA Gajayana Tabrak Truk Gandeng, Bak Ambrol Ampas Tebu Berserakan di Jalanan Baron, Nganjuk

Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kota Kediri, Jany Danny Assa melalui Kasi Pengadaan Tanah dan Pengembangan BPN Tutur Pamuji yang dikonfirmasi Radar Kediri, tentang nasib belasan KK warga di Kelurahan Pojok menyebut, di pengadaan tanah tahap 2 memang tanah mereka belum masuk.

"Itu solusinya masuk penlok (penetapan lokasi, Red) 3 di tahap berikutnya. Karena kemarin waktu dibahas itu (warga terdampak di Kelurahan Pojok, Red), penlok 2 yang ini (diumumkan 5 September 2023) sudah berjalan. Sudah mengurus perizinan. Jadi belum bisa disusulkan," jelas Tutur.

Lebih jauh Tutur menjelaskan, tahap pembangunan tol akan terus bergulir secara paralel.

Baca juga: Produksi Padi di Kabupaten Kediri Menyusut 100 Ton Lebih per Tahun, Dampak Bandara dan Tol

Meski saat ini diumumkan tanah terdampak tahap 2, progres tahap 1 tetap akan berlanjut. Pun dengan tahap 3 yang nantinya akan menyusul.

"Yang (pengadaan tanah, Red) ketiga khusus yang perumahan itu. Yang di Kelurahan Pojok," tandasnya.

Seperti diberitakan, total ada delapan kelurahan yang terdampak Tol Kediri-Tulungagung di Kota Kediri.

Yaitu, tujuh kelurahan di Kecamatan Mojoroto mulai Kelurahan Mrican, Gayam, Ngampel, Mojoroto, Bujel, Sukorame, dan Pojok. Kemudian Kelurahan Semampir, Kecamatan Kota juga ikut terdampak proyek strategis nasional (PSN) tersebut. **