bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Seharga Wuling Baru, Tandon Program Kotaku Kota Tangerang Mangkrak 4 Tahun, Lagi Dicari yang Tanggungjawab

M. Haikal - Nasional -> Peristiwa
Jumat, 26 Mei 2023 14:53
    Bagikan  
Tandon,
Foto: Heloindonesia

Tandon, - Saluran Air Bersih (SAB) yang dibangun dari Program Kotaku berdiri sia-sia tak bermanfaat bagi warga.

HELOINDONESIA.COM - Mangkrak 4 tahun tak berfungsi, sebuah tandon yang merupakan program Saluran Air Bersih (SAB) Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kementerian PUPR menjadi keluhan warga RT 01/RW 05, Cipadu, Larangan, Kota Tangerang.

SAB yang seharusnya bisa mengalirkan air bersih untuk kebutuhan warga, selama 4 tahun itu pula tak bermanfaat sama sekali.

Sudah berkali-kali warga mengadukan masalah ini ke pemerintah setempat, bahkan ke Pemkot Kota Tangerang, namun tak ada yang menggubris.

Baca juga: Ajaib, 12 Tahun Alami Kebutaan, Wanita Ini Tiba-tiba Bisa Melihat Kembali Usai Jalani Terapi Nyeri Punggung

Padahal, salah satu proyek dari beberapa pekerjaan Kementerian PUPR senilai satu miliar di tahun 2019 itu untuk beberapa pengerjaan menggunakan uang negara dan akhirnya sia-sia tak bermanfaat.

Keluhan ini disampaikan Ketua RW 05, Kelurahan Cipadu, Larangan Kota Tangerang Ade Ruhiyat.

Dari pantauan Heloindonesia, bangunan yang berdiri di atas fasilitas umum itu terlihat masih dalam kondisi baik secara fisik.

Di salah satu sisi tiang terpasang meteran listrik, namun kondisinya mati. Meski terlihat masih ada kuota token, listrik itu tak berfungsi.

Baca juga: SPKLU Ayam Gringging Lombok Citraland Pertama di Jatim, Kini Telah Beroperasi

Mesin penyedot pun masih terlihat kokoh. Sekilas tidak ada  masalah dengan tandon tersebut. 

Beberapa meteran pengukur pemakaian debit air juga terpasang di beberapa rumah warga. Namun tak berfungsi sama sekali.

"Gimana caranya supaya tandon ini bisa dirasakan oleh masyarakat, terutama di RT 1 ini. Ini tandon senilai harga  Wuling baru lho," ujar Ketua RW 05 Ade Ruhiyat kepada Heloindonesia, Jumat (26/5/2023).

Menurutnya, kalau memang kerusakan akibat force majeur, mungkin pihaknya dan warga akan memaklumi. 

Baca juga: Berusia 119 Tahun, Mbah Harun Jadi Jemaah Haji Tertua dari Indonesia, Tiba di Madinah Sehat

"Tapi ini sejak di bangun pada akhir 2019, hanya bisa dimanfaatkan 2 bulan, setelah itu rusak. Warga tidak bisa menikmati air bersih lagi," keluh Ade.

Menurutnya, pihaknya sudah berupaya agar SAB ini kembali berfungsi dengan menanyakan ke berbagai pihak.

"Tapi belum ada tindak lanjutnya. Kita sudah viralin di media sosial juga belum ada respon dari Kotaku sebagai pemilik program ini," kata Ade.

Senada dengan Ade, Bendahara RT 01, Nana mengungkapkan kalau program Kotaku itu bagus.

Baca juga: Pendonor Darah Minim, PMI Pesawaran Studi Banding ke Bali

"Karena memang air di wilayah ini kurang bagus. Dengan adanya tandon bantuan dari Kotaku sangat bagus. Cuma sayang mangkrak empat tahun nggak berfungsi dan warga juga nggak ada yang tahu berapa biaya pembangunan tandon tersebut," paparnya.

Ditanya siapa yang bertanggungjawab terkait masalah ini, Nana mengaku tidak mengetahuinya. 

"Bersama warga sedang kita cari," cetusnya.

Pemerhati masalah sosial warga Kota Tangerang, Nurul Hakim menyayangkan program sia-sia yang dijalankan Kotaku PUPR.

Baca juga: Bingung Ditanya Cara Perjuangkan Rakyat Bila Terpilih jadi DPR, Aldi Taher Jawab dengan Baca Alfatihah

"Cuma dua bulan berfungsi. 1 bulan uji coba, 1bulan lagi berjalan. Setelah itu mati total. Jadi bantuan dari pemerintah pusat tidak ada manfaatnya kalau begini," paparnya.

Nurul mendesak Kementerian PUPR untuk menegur dinas terkait di PUPR Kota Tangerang yang menjalankan program Kotaku ini.

"Tandon ini kan dibuat untuk memenuhi kebutuhan air bersih buat warga. Karena wilayah ini sering banjir. Tapi setelah empat tahun berjalan, tandon ini sia-sia nggak terpakai. Ini sayang uang rakyat yang dipakai, harusnya bermanfaat bagi rakyat," ujar Nurul.




Tags
PUPR