Helo Indonesia

Ajaib, 12 Tahun Alami Kebutaan, Wanita Ini Tiba-tiba Bisa Melihat Kembali Usai Jalani Terapi Nyeri Punggung

Syahroni - Ragam -> Kesehatan
Jumat, 26 Mei 2023 14:44
    Bagikan  
Lynley Hood saat menjalani terapi.
Octago Daily News

Lynley Hood saat menjalani terapi. - Setalah 12 tahun mengalami kebutaan, Lynley Hood dapat melihat kembali usai menjalani terapi sakit punggung.

HELOINDONESIA.COM - Seorang wanita berusia 80 tahun yang kehilangan penglihatannya lebih dari satu dekade yang lalu karena glukoma, bisa melihat lagi usai menjalani terapi plasebo untuk mengobati sakit punggung kronisnya.

Suatu malam, 12 tahun yang lalu, Lynley Hood, seorang penulis yang pernah mendapat penghargaan dari Dunedin, Selandia Baru, sedang membaca buku ketika penglihatan mata kirinya tiba-tiba menjadi kabur. Dia awalnya mengira itu terjadi karena kelelahan dan kemudian memutuskan untuk beristirahat. Namun yang membuat Hood khawatir, keesokan paginya penglihatan masih kabur.

Hood kemudian memeriksaakan kondisi matanya. Ternyata dia didiagnosa menderita glaukoma yang cukup langka. Dokter memberi tahunya bahwa kondisi matanya itu mungkin tidak akan pernah membaik. Hood pun akhirnya menjadi buta. Ia sudah tidak dapat membaca dan menulis lagi karena penyakit glukomanya itu.

Baca juga: Meski Tidak Buta, Selama 82 Tahun Hidup di Dunia, Mihailo Toloto Tak Pernah Melihat Wujud Wanita

Kemudian, lebih dari satu dekade kemudian, keajaiban yang tidak disengaja terjadi, dan penglihatan Hood kembali.

Penderitaan Hood sendiri tidak cukup sampai kelihatan penglihatannya. Pada tahun 2020, Hood jatuh dan tulang panggulnya patah, yang menyebabkan sakit punggung semakin parah. Namun ternyata, sakit punggung ini yang menjadi berkah tersembunyi untuk dirinya. Karena penyakit punggungnya itu ia berkesempatan untuk berpartisipasi dalam proyek penelitian pengobatan nyeri kronis yang dilakukan Universitas Octago.

Awalnya dia hanya ingin meringankan rasa sakit kronisnya. Namun entah bagaimana, terapi stimulasi listrik terbukti jauh lebih baik dalam hal lain. Terutama untuk kesembuhan matanya.

Proyek penelitian yang diikuti Hood tahun lalu terdiri dari dua kelompok yang berpartisipasi dalam sesi stimulasi listrik. Peserta di kedua kelompok diharuskan memakai helm khusus yang dilengkapi dengan elektroda. Namun saat menerima stimulasi listrik ke otak, kelompok plasebo hanya menerima stimulasi superfisial hingga tingkat kulit kepala.

Lynley Hood yang berusia 80 tahun termasuk dalam kelompok Placebo (tanpa disadari), tetapi setelah empat minggu stimulasi listrik, penglihatannya yang memburuk pulih hampir 100 persen. Dokter mata yang memeriksanya sampai tidak percaya.

Baca juga: NASA Temukan Bukti Adanya Benturan Keras Saat Pesawat Antariksa Jepang Menabrak Bulan

“Anehnya, penglihatannya meningkat pesat sehingga dokter mata mengatakan itu adalah keajaiban. Keajaiban bukanlah kata yang sering kita gunakan dalam sains, tapi itu adalah — keajaiban yang tidak disengaja. Itu bukan hasil yang diinginkan, tetapi untuk melihat bahwa penelitian saya benar-benar berdampak pada orang-orang sungguh menakjubkan,” kata salah satu pemimpin proyek, Dr Divya Adhia kepada Otago Daily Times.

Setelah hidup dengan penglihatan yang sangat berkurang selama 12 tahun, Lynley Hood sekarang menyesuaikan diri dengan kehidupan barunya. Dia sama sekali tidak memiliki penglihatan sentral di mata kirinya, sedangkan mata kanannya seperti 'TV statis', tetapi sekarang dia dapat melihat dengan sempurna lagi, yang berarti dia dapat kembali menulis.

“Awalnya, saya pikir saya sedang membayangkannya. Mereka memiliki peralatan lampu kilat sedemikian rupa sehingga mereka dapat melacak setiap milidetik arus — arus itu melewati kulit kepala saya dan masuk ke mata saya. Peralatan menunjukkan bahwa sel-sel di retina saya berbunyi, 'hai teman-teman, ada sesuatu yang terjadi', dan mengirimkan banyak pesan ke saraf optik saya ke bagian otak saya yang membuat gambar, kata, dan warna dari pesan listrik.” kata Hood.

Tidak ada yang tahu persis bagaimana stimulasi listrik tersebut dapat mengembalikan penglihatan Hood. Tetapi Dr. Adhia dan timnya pasti ingin mencari tahu. Mereka sekarang sedang merancang studi lain untuk dijalankan bersamaan dengan studi nyeri kronis, untuk menentukan bagaimana stimulasi listrik membantu penulis berusia 80 tahun itu dapat sembuh dari kebutaan dan berharap temuannya dapat membantu orang lain yang memiliki masalah yang sama dengan Hood.