Helo Indonesia

DWP BKKBN Apresiasi Pola Asuh Penurunan Stunting di Rumah Pelita Bandarharjo Semarang

Kamis, 27 Juni 2024 10:37
    Bagikan  
DWP BKKBN Apresiasi Pola Asuh Penurunan Stunting di Rumah Pelita Bandarharjo Semarang

Kabid Sosial Budaya DWP BKKBN Kunkun Dewi Arianty saat mengunjungi Rumah Bandarharjo Semarang. Foto: Aji

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Keberadaan rumah singgah berkonsep day care Rumah Pelita (Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta dan Balita) di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang menuai apresiasi dari Dharma Wanita Persatuan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (DWP BKKBN) Pusat.

rilis

Kabid Sosial Budaya DWP BKKBN Dra Kunkun Dewi Arianty ebagai tempat pengasuhan untuk baduta (bayi bawah dua tahun), Rumah Pelita berhasil memainkan perannya untuk membantu menurunkan angka stunting.

Baca juga: JADWAL Babak 16 Besar Euro 2024 : ada Swiss vs Italia Hingga Prancis vs Belgia

Hal tersebut disampaikannya saat mengunjungi Promosi dan KIE Pencegahan Stunting Ke Rumah Pelita dalam rangka peringatan Harganas ke-31 di Rumah Pelita Bandarharjo Semarang, Rabu 26 Juni 2024.

Diakui Dewi, penanggulangan stunting memang butuh pelibatan antarlini. Dan apa yang telah dilakukan Pemkot Semarang melalui rumah singgah Pelita di beberapa tempat, merupakan karya nyata upaya percepatan penurunan stunting.

''Kita bisa melihat perkembangan baduta hingga balita sejak diasuh di rumah Pelita, perkembangan, pertumbuhan, berat badannya jauh lebih baik. Saya melihatnya ini sebagai inovasi dan intervensi yang luar biasa dari Pemkot, Dinas Kesehatan Kota Semarang yang diharapkan sebagai inspirasi bagi kami untuk diterapkan di berbagai wilayah,'' kata Dewi.

Dia melihat, pola asuh dan pola makan benar-benar diperhatikan. Harapannya, konsep rumah ini jadi role model yang diadaptasi oleh kelurahan lain sebagai solusi membantu memangkas angka stunting di Kota Semarang.

Baca juga: Pamer Wajah Pasca Operasi Plastik, Netizen: Kok Jadi Mirip Inul Daratista

Dalam kunjungan yang dihadiri Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Semarang Nur Dian Rahmawatie SKep MPH, DWP BKKBN Jateng, sekcam Semarang Utara dan lurah Bandarharjo, Dewi mengajak masyarakat, khususunya pasangan usia subur untuk ikut KB.

''Keikutsertaan KB akan mendorong pasangan usia subur untuk mengatur jarak kelahiran anak pertama dan kedua. Jaga jarak ini membuat ibunya punya kesempatan memulihkan gizinya, sehingga janin tumbuh menjadi sehat. KB itu penting karena semua penyebab stunting seperti kekurangan protein, vitamin, akan bisa dicegah. Dharma Wanita Persatuan mendukung gerakan bersama agar Indonesia bebas stunting,'' tambah mantan Ketua DWP BKKBN Jatim ini.

Libatkan Ahli Gizi

Sementara itu, Kabid Yankes Dinkes Kota Semarang Nur Dian Rahmawatie menjelaskan, Rumah Pelita merupakan inovasi pertama penurunan stunting di Indonesia yang berkonsep penitipan anak (day care) dengan pelatihan dan pemberian makanan tambahan yang didirikan 21 Februari 2023.

Baca juga: Berikut Daftar Negara yang Lolos Ke babak 16 Besar Euro 2024

Di Semarang sendiri, kata dia, terdapat 10 day care seperti ini, diantaranya di Patemon, Bandarharjo, Mangunharjo, Manyaran, Lamper Tengah, dan Banyumanik.

Dijelaskan Dian, di Rumah Pelita Bandarharjo terdapat 11 anak yang diasuh dengan melibatkan ahli gizi dan dua pengasuh non-ASN. Selama diasuh, mereka juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan asupan nutrisi yang memadai.

''Selama kontribusi Rumah Pelita telah membantu Kota Semarang menurunkan stunting dengan tingkat keberhasilan hingga 32 persen,'' kata Dian. (Aji)