Helo Indonesia

Panitia Cari Murah, Bis Maut Tewaskan Belasan Pelajar SMK Lingga Kencana Depok Tak Terdaftar, KIR Mati

M. Haikal - Nasional -> Peristiwa
Minggu, 12 Mei 2024 20:13
    Bagikan  
Bis Maut
Foto: tangkapan layar

Bis Maut - Bis Pariwisata Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di turunan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam ternyata sudah tak layak jalan.

HELOINDONESIA.COM - Bis Pariwisata Putera Fajar yang mengalami kecelakaan maut di turunan Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam ternyata sudah tak layak jalan.

Selain itu, muncul spekulasi kalau panitia penyelenggara mencari bis dengan harga murah biar bisa untung atau bisa jadi anggarannya yang memang mepet.

Bis maut yang mengangkut para pelajar SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat itu sedang melakukan kegiatan perpisahan milik Trans Putera Fajar bernopol AD 7524 OG itu menimbukan pertanyaan publik.

Seperti diungkap akun X @BisKota_ pada Minggu (12/5/2024) yang heran kalau panitia penyelenggara asal sekolahan Depok itu nyari bis sampai dengan plat AD Wonogiri Jawa Tengah.

“Pas cek plat oalah bisa jadi tuaan bisnya daripada peserta turnya,” ujarnya.

Baca juga: Modin dan Perawat Jenazah Pedurungan Dukung Penuh Mbak Ita di Pilwakot Semarang

Dia juga mengungkapkan kalau surat terakhir bis Jaya Guna Hage yang menewaskan 11 pelajar tersebut sebenarnya hanya buat wisata lokalan Wonogiri - Solo.

Dia pun menduga, terpaksa menggunakan bis tersebut antara emang bajet ngepres atau panitia nyari turahan atau keuntungan dari yang paling termurah.

Sementara akun X @jek_uncle menilai seharusnya bis tersebut sudah tidak layak untuk dipakai mengangkut wisatawan.

“Dipake wisata udah beda tangan. Kalau pun wisata udah gak bisa KIR, karena wisata makasimal 15 tahun,” terangnya.

Baca juga: Aksi Sweeping Ojol Hasilkan Banyak Ranjau Paku, Lapak Tambal Ban di MT Haryono Diusir Paksa

Dia juga mengungkapkan kalau bis maut itu tidak terdaftar & KIR-nya mati pada 6 Desember 2023.

“Dan bus ini milik PT Jaya Guna Hages armada AKDP yang berdomisili di Banyuretno Wonogiri. Sudah dijual & dijadikan bus pariwisata & umurnya diperkirakan sudah 18 tahun,” tambahnya.

Pengakuan sopir bis

Di sisi lain, Sadira, sopir bus sopir maut tersebut mengakui kalau rem sempat rusak dan sudah memanggil montir untuk diperbaiki saat istirahat siang.

“Sudah diperbaiki dan dicek montir aman, saya lanjutkan,” jelasnya.

Baca juga: Prabowo Tunjuk Mirza Jadi Gubernur, DPP Gerindra Akan All Out

Saat kejadian, dia panik dan tiba-tiba rem blong dan sempat mencari jalur penyelamat, namun tidak ada.

“Akhirnya banting stir agar tidak banyak korban,” ucapnya dalam rekaman video yang beredar di media sosial.

Seperti diberitakan sebelumnya, kecelakaan maut yang menimpa bus pariwisata di turunan Ciater, Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (11/5/2024) malam memakan banyak korban.

Yang mengerikan, para korban berserakan di jalan, terperangkap di dalam bus dan bahkan tertimpa bodi bus yang terguling.

Baca juga: Haul Habib Thoha Bin Muhammad bin Yahya jadi Media Pemersatu Masyarakat

Kecelakaan bus yang mengangkut rombongan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) asal Depok, Jawa Barat ini diduga akibat rem blong.

Bus pariwisata dengan nomor polisi AD 7524 OG ini terguling setelah mengalami kecelakaan di Turunan Ciater, Subang.

Saat kejadian bus rombongan SMK Lingga Kencana asal Depok ini hendak pulang setelah merayakan perpisahan.

Pantauan di lapangan, banyak korban yang diduga telah meninggal dunia masih tergeletak di lokasi kejadian.

Baca juga: Nana Lepas 352 Jemaah Calon Haji Kloter Pertama, Embarkasi Solo Dapat Fasilitas Fast Track

Bahkan, sejumlah korban kondisinya tertimpa oleh badan bus. Usai menabrak bus kemudian terguling.

Warga sekitar berupaya menolong dengan mengeluarkan korban dari bus untuk dibawa ke rumah sakit.

Narno, seorang warga mengatakan, kecelakaan ini terjadi ketika bus dari arah Bandung menuju Subang diduga mengalami rem blong dan menabrak sejumlah motor serta mini bus.