Helo Indonesia

Warga Waijepara Desak Aparat Tutup Gudang Miras

Jumat, 22 Maret 2024 17:50
    Bagikan  
Warga Waijepara Desak Aparat Tutup Gudang Miras

Gudang miras di jalinsum Desa Labuhanratu Dua Wayjepara Lampung Timur. Gudang tersebut telah beroperasi sejak tiga tahun lalu.

LAMPUNG, HELOINDONESIA.COM.--- Warga Kecamatan Waijepara Lampung Timur minta aparat kepolisian secepatnya menutup gudang miras yang beroperasi di daerah itu. Pasalnya, pengelola gudang minuman memabukkan itu secara terang-terangan menjual miras dalam partai besar.

Sejumlah sumber mengatakan, gudang miras yang berada di Jalur Lintas Timur Sumatera (jalinsum) Desa Labuhanratu Dua Kecamatan Waijepara itu telah beroperasi sejak tiga tahun lalu. Pengelola gudang yang berasal dari Lampung Selatan secara terang-terangan membuka gudang dan melayani konsumen dalam jumlah besar. Dan, tak jarang konsumen membeli minuman memabukkan itu dengan angkutan mobil boks.
"Kami sudah sangat resah dan dapat bertindak anarkis jika aparat tidak secepatnya menutup gudang itu. Lebih parah lagi pengelola gudang tanpa ada rasa takut jual miras dalam jumlah besar," kata Yasir, warga Desa Labuhanratu Dua.

Awalnya, kata Yasir, warga membiarkan pengelola gudang yang berada di tepi jaln trans sumatera itu beroperasi. Sebab, warga mengira pihak pengelola akan jual sembako. Tapi faktanya, gudang tersebut dijadikan tempat menimbun miras dakam jumlah besar. Oleh pengelola, ribuan dus miras itu langsung dikirim ke sejumlah konsumen di Lampung Timur.
" Miras yang mereka timbun nggak lama langsung mereka kirim ke pembeli. Jadi terkesan gudang selalu kosong," tegasnya.

Oleh sebab itu, guna menghindari tindakan anarkis warga, pihak kepolisian secepatnya menutup dan menghentikan aktifitas terlarang itu. Apalagi saat ini umat muslim sedang menjalankan ibadah puasa.
"Jika nggak secepatnya ditutup, jangan salahkan kami kakau gudang itu kami bakar. Karena sudah tiga tahun menggangu masyarakat," ujar Yasir.

Kepala Desa Labuhanratu Dua Sopiyan Effrndi mengaku terkejut ada gudang miras di desanya. Parahnya lagi, gudang sekaligus tempat menjual minuman memabukkan itu berada di tepi jalan raya dan di permukiman warga.
"Selaku kepala desa saya betul- betul nggak tau jika ada gudang miras di desa saya," kata kades.

Kades Sopiyan minta warga tidak anarkis apalagi sampai membakar gudang tersebut. Sebab hal itu dapat merugikan semua pihak.
"Untuk menjaga hal yang tidak kita inginkan, saya akan segera koordinasi dengan kepolisian. Saya minta warga tidak anarkis," pungkas Sopiyan.
(Khairuddin)