Helo Indonesia

DPR Tolak Rencana Ahok Bawa Pertamina Cawe-cawe di IKN dengan Bangun Resor dan Pusat Riset

Winoto Anung - Nasional
Jumat, 14 Juli 2023 16:59
    Bagikan  
Istana IKN
BPK

Istana IKN - Istana IKN, pusat ibu kota Negara Nusantara, di Kalimantan Timur. (Foto: kaltim.bpk.go.id)

HELOINDONESIA.COM - Kalangan Komisi VII DPR memantau Langkah-langkah Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ingin membangun resor dan pusat riset di IKN.

Ahok diminta untuk fokus di bidang usahanya di sector migas, terlebih keuntungan Pertamina masih terbatas. Hal itu sebaiknya diarahkan ke proyek-proyek strategis migas yang masih membelit.

Hal itu diungkapkan oleh anggota Komisi VII DPR Mulyanto, di Jakarta Kamis 13 Juli. Dengan tegas dia menolak rencana Ahok yang membawa Pertamina untuk cawe-cawe untuk IKN, yakni akan membangun resor dan pusat riset.

“Ahok sebaiknya jangan politisasi Pertamina dalam proyek IKN, fokus pada bidang usahanya di sektor migas, ketimbang cawe-cawe pada pekerjaan lain, yang jauh dari kompetensinya,” ungkap Mulyanto, di Jakarta, Kamis 13 Juli.

Baca juga: Saat Airlangga Digoyang Isu Munaslub Golkar, PAN Membuka Opsi Koalisi

Anggota Komisi VII DPR itu mengungkapkan hal tersebut setelah ada berita bahwa dalam kunjungannya ke IKN, Kalimantan Timur, 10 Juli lalu, Ahok menyatakan bahwa Pertamina berencana akan membangun kawasan resor  hingga pusat penelitian dan pengembangan (research and development center) atau pusat riset di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Menurut Ahok, kawasan resor yang akan dibangun Pertamina tersebut rencananya akan dibuat 1.000 kamar, lapangan golf 36 holes, rumah sakit, universitas bertema vokasi dan pusat penelitian dan pengembangan di IKN, Kalimantan Timur. Pertamina menargetkan sebelum Agustus 2024 akan ada investasi yang terwujud.

Terkait hal tersebut, Mulyanto yang merupakan anggota Fraksi PKS itu mengatakan, perusahaan Pertamina dapat berkonsentrasi pada pemenuhan kebutuhan strategis di bidang minyak dan gas.  Misalnya soal audit komprehensif kilang-kilang yang sudah tua, dan dekat dengan pemukiman warga.

Baca juga: Sebut ASEAN Tak Boleh Jadi Proksi Negara Manapun, Presiden Jokowi Sitir Pepatah Jawa Menang Tanpo Ngasorake

Sehingga tidak terulang kasus kebakaran kilang seperti di Plumpang, maupun Dumai, serta daerah-daerah lainnya. Termasuk pembelian share partisipasi dari Shell yang hengkang dari Blok Migas Masela.

Menurut dia, yang tidak kalah strategisnya menurut Mulyanto adalah Pertamina melakukan hilirisasi Migas untuk mengembangkan produk-produk petrokimia di era senjakala Industri Migas sekarang ini.

“Hilirisasi produk Migas ini sangat penting dan strategis di tengah ketergantungan Indonesia kepada pihak luar untuk bahan baku industri baik untuk obat, tekstil, sepatu, dan lainnya,” ujar Mulyanto.

Baca juga: Demokrat Siap Bela Denny Indrayana yang Masuk Penyidikan di Bareskrim Terkait Dugaan Hoaks Putusan MK

Jadi, lanjut Mulyanto, tidak pas kalau Pertamina berinvestasi di luar kompetensinya secara jor-joran, sekedar terpaksa mengikuti angin politik sesaat. Hal tersebut menurutnya tidak sehat dan cenderung bermasalah.

Ia juga berharap Pemerintah tidak mempolitisasi Pertamina untuk berinvestasi di IKN di luar bisnis utama mereka. "Kita tidak ingin BUMN yang sudah sehat ini nanti malah jadi amburadul," kata Mulyanto, anggota Komisi VII DPR. (*)

(Winoto Anung)