Helo Indonesia

Grab Terancam Diboikot Gegara Istri Pendiri Diduga Dukung Israel

Drajat Kurniawan - Nasional
Senin, 6 November 2023 20:10
    Bagikan  
Grab di Bangkok
Aljazeera

Grab di Bangkok - Pengemudi Grab menunggu pesanan makanan di Bangkok [File: Lillian Suwanrumpha/AFP]

HELOINDONESIA.COM - Jagat media sosial dihebohkan oleh tangkapan layar Instagram Story Chloe Tong, istri salah satu pendiri Grab, yang bicara tentang Israel.

Chloe dianggap netizen memberi dukungan untuk Israel lantaran berbicara tentang perjalanannya ke Israel dan betapa dia menyukai perjalanan tersebut.

Dalam unggahannya, Chloe menyebut Israel sebagai lokasi berlibur favoritnya dan keluarga, dan mengaku sangat mencintai negara itu.

“Hatiku sangat sakit dan aku belum mengatakan apapun karena aku kehabisan kata. Aku merasa sangat mencintai Israel tahun ini. Aku menyimpannya untuk diriku sendiri, hanya melihat video dan berdoa, aku bertanya-tanya mengapa,” tulis Chloe di akun @chloetong dikutip pada Senin (6/11).

Baca juga: Perluas Jariangan Outlet Penukaran Baterai Motor Listrik Khusus Ojol Jabodetabek, Gojek Gandeng Planet Ban

Postingan tersebut lalu viral setelah seorang pengguna Twitter membagikan tangkapan layar unggahan Chloe.

Usai itu, muncul tuduhan Grab mendukung Israel dan menyerukan masyarakat untuk memboikot perusahaan tersebut. Unggahan Twitter tersebut kini telah dihapus.

Merasa terpojok dengan tudingan tersebut, Grab akhirnyua buka suara dan memberikan pernyataan resmi terkait hal tersebut.

Melalui akun Twitter @GrabID, Grab mengklarifikasi bahwa postingan Chloe adalah pribadi dan tidak mewakili sikap perusahaan.

Baca juga: Chatingan Aman Sama Selingkuhan Via Aplikasi Gojek? Caranya Gampang Guys, Ikuti Petunjuk Ini!

Grab mengaku berpihak pada kemanusiaan dan berharap akan kedamaian di tengah masa perang. Postingan tersebut diunggah pada minggu (6/11).

Grab juga menegaskan bahwa mereka tidak mendukung kekerasan dalkam bentuk apapun, dan menghormati perlindungan hak asasi manusia.

Meski demikian mereka mengklaim kebebasan berpendapat dan beragama, serta mengajak semua pihak untuk saling menghormati dan toleran

"Kami tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun. Dan sebagai bagian dari United Nations Global Compact (UNGC), kami sejalan dengan prinsip-prinsipnya dan menghormati perlindungan hak asasi manusia,” tulis Grab.