Ngeri, Warga Rekam Jutaan Nyamuk Terbang Membentuk Tornado di Tepi Danau Nikaragua

Selasa, 6 Juni 2023 13:05
Segerombolan nyamuk yang terbang menuju tepi danau Nikaragua menjadi fenomena tahunan yang tidak berbahaya bagi masyarakat setempat. Tangkapan layar Youtube/ @Meteored

HELOINDONESIA.COM - Seorang warga mengabadikan momen menyeramkan dalam sebuah video dan membagikannya ke media sosial. Dalam rekaman video itu nampak segerombolan serangga menyerang pinggir Danau Cocibolca. Saking banyaknya, gerombolan serangga itu sampai berbentuk seperti tornado

Warga tercengang setelah "tornado nyamuk" yang mengerikan itu melanda sebuah desa di Nikaragua. Fenomena aneh diamati di Danau Cocibolca ketika ribuan nyamuk menyerbu pantai, menciptakan awan coklat yang menakutkan.

Dilansir dari Dailymail, ahli agrometeorologi Agustín Moreira menjelaskan bahwa kejadian alam ini biasa terjadi pada musim hujan. Pakar mengklarifikasi bahwa nyamuk ini memiliki umur minimal 24 jam, yang berarti mereka tidak membahayakan manusia dan tidak mempengaruhi tanaman.

Rekaman yang direkam menunjukkan kolom besar serangga berwarna coklat di La Virgen di Rivas, saat jutaan dari mereka berkumpul di tepi Danau Cocibolca pada Senin (5/6) pagi. Video tersebut direkam di daerah pesisir kira-kira lima mil jauhnya dari ibu kota departemen, Rivas, dan menggambarkan gerombolan itu secara bertahap mendekati daerah berpenduduk.

Baca juga: Pesisir Italia dan Spanyol Terancam Diterjang Tsunami, Pemerintah Didesak Segera Rancang Mitigasi

Fenomena serupa telah diamati di daerah Rivas, Río San Juan, dan Pulau Ometepe.

Pada Juni 2022, gambar serupa direkam di dekat Morritos, di mana sekelompok besar serangga hitam terlihat melintasi perairan Danau Cocibolca. Tahun lalu, foto dan video awan hitam pekat, dengan bentuk tidak beraturan di permukaan Danau Cocibolca dekat dermaga kota Morrito di departemen Río San Juan, menjadi viral di media sosial.

Penduduk lokal yang diwawancarai oleh Radio Nueva YA menegaskan bahwa fenomena tersebut bukanlah puting beliung, melainkan awan padat serangga yang dikenal sebagai "chayules", yang terbang menuju pantai Morrito setelah berasal dari pantai selatan Danau Cocibolca.

Fenomena tahunan ini disaksikan oleh masyarakat Río San Juan, terjadi pada akhir Mei atau awal Juni. Penduduk setempat menyebutkan bahwa sebagian besar, jika tidak semua, chayule mati sebelum mencapai pantai, jatuh ke perairan Danau Cocibolca dan menjadi sumber makanan ikan.

Di masa lalu, infestasi chayul telah menyebabkan kerusakan pada hewan air karena kurangnya sirkulasi oksigen yang disebabkan oleh larva serangga ini. Karena itu, otoritas terkait telah memantau situasi.

Berita Terkini