HELOINDONESIA.COM - Akun Facebook dengan nama Hendra Aulia Jaya masuk dalam daftar pencarian orang (DPP) dan akan diburu oleh para pendekar dan elemen Ormas Banten.
Pasalnya, akun tersebut dinilai telah melakukan perbuatan rasis, menistakan agama Islam dan merendahkan adat Sunda warga Balaraja.
Yang membuat berang warga Balaraja itu, dalam postingannya Hendra Aulia Jaya menyebut dengan kata-kata kasar terhadap agama Islam dan suku Sunda.
Dalam kolom komentar akun Facebook bernama Rhey Dhonie , Hendra Aulia Jaya sempat diingatkan untuk tidak berkata kasar terhadap warga pribumi (Balaraja).
Baca juga: Indonesia Juara Voli SEA V League 2023 Seri 1, Fahri Septian Terpilih Sebagai Pemain Terbaik
Justru yang terjadi, Hendra Aulia Jaya malah menantang dan mengajak duel Rey Dhonie seraya menghina agama Islam, suku Sunda dan sebut warga Balaraja bodoh.
"Lu tersing? Lu cari gua. Duel Ama gua.Lu dan semua orang Balaraja itu gua anggap S*NDA PRIMITIF. Is*am bodoh. Pendidikan rendah. Dari Sentiong sampe Cisoka kenyang gua pukul orang ajak ribut itu orang Balaraja," tulisnya seperti tangkapan layar yang diterima redaksi Heloindonesia pada Minggu (23/7/2023).
Spontan, isi komentar akun Hendra Aulia Jaya membuat berang warga Balaraja.
Sabtu malam ( 22/7/ 2023) sekitar pukul 21.00 WIB, beberapa elemen Masyarakat beserta Organisasi Masyarakat (Ormas) berkumpul di sekretariat Balad Raja di Jalan Raya Serang KM 24 Desa Talagasari, Balaraja Kabupaten Tangerang, Banten.
Tak kurang 70 orang dari beberapa Ormas di antaranya Satgas Banten, Kesenian Tari Tjimande Tari Kolot Kebon Djeruk Hilir Kesti (TTKKDH), Laskar Pendekar Banten Sejati (LAPBAS), Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB), Pemuda Pancasila (PP), (Badak banten), Laskar Merah Putih Indonesia (LMPI), Anak Terminal Balaraja (ANTERBA) termasuk Pengurus Balai Adat Balaraja (BALADRAJA) siap memburu akun bernama Hendra Aulia Jaya.
Didi Rosidi, Ketua 2 Balai Adat Balaraja (BALA DRAJA) mengatakan bahwa, kejadian tersebut sangat menyakiti perasaan masyarakat Balaraja.
"Karenanya harus diusut tuntas dan diselesaikan secara hukum,” ungkapnya, Sabtu (22/07/2023).
Heri Djauhari (Bidang Hukum dan Advokasi Balai Adat Balaraja) selaku moderator mengatakan, jangan sampai kejadian ini menjadi berkembang luas dan menjadi konflik horisontal di tengah masyarakat.
"Perlu diselesaikan secara objektif sesuai aturan hukum yang berlaku,” pungkasnya.
Seluruh perwakilan Ormas menyatakan setuju dengan langkah hukum secepatnya.
Kami berharap agar pelaku segera ditangkap atau kami yang akan memburunya,” tegasnya.
Kontributor: M.Irsyad