HELOINDONESIA.COM - Tiga anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) telah membakar gedung sekolah di Papua Pegunungan.
Aksi ini menjadi sorotan dan viral setelah dibagikan oleh akun Instagram @papuazone.id. Simak alasannya.
Dalam video yang beredar, terlihat tiga anggota OPM membakar gedung sekolah di Pegunungan Bintang. Mereka melempar kursi dan meja sekolah sebelum membakarnya.
Video lain menunjukkan seluruh bangunan sekolah terbakar habis, dengan api yang membumbung tinggi. Kejadian ini terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024.
Baca juga: Apa Arti Kata ‘Pacifico’ yang Viral di TikTok? Istilah Gaul Kekinian dan Sering Muncul di FYP
Pembakaran gedung sekolah ini dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Menurut keterangan Sebby Sambom, yang diklaim sebagai Juru Bicara OPM, pembakaran tersebut terjadi pada Jumat, 12 Juli 2024.
"Belum diketahui waktu aksi tiga pria tersebut, namun melalui keterangan Sebby Sambom yang diklaim sebagai Juru Bicara (Jubir) OPM, disebutkan, sekolah tersebut dibakar pada Jumat, 12 Juli 2024,"
Baca juga: Viral, Detik-detik Tantri Kotak Jatuh dari Panggung 2 Meter Ditarik Penonton
Sebby juga menyatakan bahwa TPNPB Kodap XXXV, sayap militer OPM, bertanggung jawab atas kebakaran tersebut.
Sebby menambahkan bahwa Ananias Ati Mimin dan pasukannya telah membakar seluruh bangunan SD, SMP, SMA, dan SMK di Kampung Borban, Distrik Okbab,
Kabupaten Pegunungan Bintang, dan akan membangun kembali setelah merdeka.
"Keterangan Sebby yang dikeluarkan pada Minggu (14/7/2024), dikatakan yang bertanggungjawab atas kebakaran sekolah adalah TPNPB Kodap XXXV, sayap militer OPM,"
"Kata Sebby, Ananias Ati Mimin dan pasukannya telah membakar seluruh bangunan SD, SMP, SMA dan SMK di Kampung Borban, Distrik Okbab, Kabupaten Pegunungan Bintang dan akan dibangun setelah merdeka," tulis akun @papuazone.id, dikutip Helo Indonesia pada Senin 15 Juli 2024.
Alasan OPM Bakar Sekolah
Menurut Kaops Damai Cartenz, Brigjen Faizal, tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Berdasarkan laporan yang diterima, pelaku pembakaran gedung SD Okbab melibatkan Memokon, Jender Siktaop alias Usoki, Aquino Kaladana, Yuni Mimin, dan Enos Kakyarmabin.
Kejadian ini disebabkan karena anak-anak sekolah dipaksa untuk menghafal Undang-Undang Negara Indonesia dan pahlawan Indonesia.