Helo Indonesia

Gubug Lereng Merangan di Desa Pakis, Tawarkan Lanskap Alam dan Persawahan Nan Menawan

Kamis, 15 Juni 2023 09:34
    Bagikan  
Gubug Lereng Merangan di Desa Pakis,  Tawarkan Lanskap Alam dan Persawahan Nan Menawan

Panorama persawahan dan pegunungan menjadi keunggulan Gubug Lereng Merangan

KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Kecamatan Limbangan di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, kaya dengan wisata berbasis panorama alam dengan sejuknya udara pegunungan.


Bagi wisatawan yang ingin mencari suasana tenang menyusuri jembatan bambu sembari menikmati keindahan hamparan sawah, wisata Gubug Lereng Merangan di Desa Pakis, Kecamatan Limbangan bisa menjadi pilihan.

Baca juga: Negeri Kahyangan Magelang Bikin Wisatawan Serasa Berada di Negeri Dongeng


Dari atas jalan bambu yang membelah persawahan atau gazebo yang teduh, pengunjung bisa bercengkerama dengan pemandangan alam berlatar Gunung Ungaran dan hamparan sawah menghijau, aliran sungai jernih dengan udara sejuk.

Gubug Lereng Merangan

Wisata yang dikelola Pokdarwis Argo Semilir di Desa Pakis tersebut kini memiliki 10 gazebo dan empat anjungan. Setelah sempat tiarap akibat pandemi Covid-19, Gubug Lereng Merangan perlahan mulai menggeliat,bahkan terus bersolek dengan beragam pembenahan.
Seperti disampaikan Ketua Pokdarwis Rahadiyan Hendri Sukmono, setelah mengalami pembaruan dari sisi jalan masuk, gazebo dan anjungan, pihaknya akan menambah spot kolam ikan untuk mengusung konsep mina padi.


''Wisatawan tak hanya dimanjakan oleh udara sejuk, panorama sawah dan alam, tapi juga tersedia wahana pakan ikan. Selama masa renovasi, kami hanya membuka untuk weekend saja yaitu hari Sabtu-Minggu mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB,'' kata Hendri kepada Heloindonesia.com, Kamis 15 Juni 2023.

Baca juga: Warga Binaan Pakai HP Dll, Karutan Sukadana Ancam Buang ke Nusakambangan


Hendri menyarankan agar pengunjung datang pada pagi atau sore hari. Dia tak menampik, mayoritas wisatawan datang pada sore hari. Selain merasakan semilir angin pegunungan, juga menyaksikan matahari terbenam (sunset).


Melepas Lelah


Setiap akhir pekan, kata dia, rata-rata pengunjung mencapai 150-200 orang. Kondisi ini jauh berbeda ketika baru dibuka dua tahun lalu dan sempat viral di media sosial. Banyaknya wisata alam yang bermunculan, menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola Gubug Lereng Merangan.


''Dengan HTM Rp 10.000 per orang, kami terus berinovasi. Kami bersyukur, meskipun di desa, selain wisatawan dari kota-kota terdekat, juga ada turis dari India dan Thailand,'' tambahnya.

Gubug Lereng Merangan3

Mungguh Setyiaji (40), warga Ngaliyan, Kota Semarang, bersama keluarga dirinya sengaja memilih Gubug Lereng Merangan karena suasana sawah khas pedesaa \ndengan pemandangan pegunungan.


''Wisata ini cocok untuk healing, melepas lelah di akhir pekan. Udaranya sejuk, dan dari gazebo kita bisa merasakan keasrian dan pemandangan yang menawan,'' tambah ayah dua anak ini.


Hal senada disampaikan pengunjung lainnya, Rifki (21) dari Cepiring Kendal. Menurutnya, tempat ini menjadi destinasi yang pas untuk bersantai. Selain udaranya segar, spotnya yang khas pedesaan juga instagramable untuk berswafoto.


Rute menuju ke wisata ini termasuk mudah. Dari Kota Semarang, pilihlah jalur Jrakah - Boja. Ketika sampai di Terminal Cangkiran lajukan kendaran ke Pasar Limbangan.


Selanjutnya dari Pasar Limbangan mengikuti jalan aspal menuju Sumowono sejauh 6,6 km atau sekitar 15 menit perjalanan. Lokasi wisata ini berada di sisi kiri jalan. (Aji)