bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Gudeg Mbah Lindu Masih Berjaya, Kuliner Legendaris Jogja

Kamis, 22 Februari 2024 13:36
    Bagikan  
MBAH LINDU
dodo hawe

MBAH LINDU - Suasana penjualan kuliner gudeg Mbah Lindu di kawasan pusat wisata wisata Malioboro, Yogyakarta.

HELOINDONESIA.COM - Jika Anda pergi ke Yogyakarta, Jagan lewatkan menu kuliner gudeg Mbah Lindu di Jalan Sosrowijayan Nomor 41-43, Sosromenduran, Gedong Tengen, DI Yogyakarta.

Lokasi ini sangat mudah dicari karena berdekatan dengan Malioboro, tepatnya kawasan Malioboro bagian Utara.

Gudeg Mbah Lindu termasuk salah satu kuliner legendaris di Yogyakarta yang menjadi salah satu tujuan kuliner wisatawan luar Yogyakarta yang sedang berada di kawasan Malioboro.

Baca juga: Lagi-lagi Mie Gacoan Buka Gerai di Alam Sutera, Ini Varian Kuliner Terbaru

Pada 12 Juli 2020, Mbah Lindu meninggal dunia di usia 100 tahun, ini merupakan usia seabad Mbah Lindu.

Meski demikian, keberadaan kuliner warung Gudeg Mbah Lindu yang berada di pinggir jalan ini masih tetap berdiri kokoh melayani para pengunjungnya setiap pagi.

Cita rasa gudeg Mbah Lindu masih tetap dipertahankan hingga sekarang, meskipun sekarang diteruskan oleh generasi dari keturunannya.

Baca juga: Di Kali Kesek Kendal Wisatawan Disuguhi Pemandangan Alam dan Kuliner Tradisional

Kuliner gudeg Mbah Lindu dibuka setiap hari mulai pagi pukul 06:00 WIB hingga selesai, biasanya pukul 10:00 atau 11:00 WIB sudah habis dagangannya.

Menu gudeg Mbah Lindu tidak seperti gudeg-gudeg yang lainnya, lebih basah dijual dengan harga Rp30 ribuan per porsi.

Jika pagi hari kuliner khas Jogja ini, ramai didatangi pembeli, antrean panjang bisa terjadi apalagi pada akhir pekan, karena banyaknya wisatawan yang berkunjung dan ingin menikmati kuliner khas Yogyakarta ini.

Baca juga: Pecinan Semarang Bersolek Sambut Imlek, Perpaduan Wisata Religi Budaya dan Kuliner

Mengutip dari visitingjogja.jogjaprov.go.id, berikut beberapa fakta Gudeg Mbah Lindu yang legendaris:

Zaman kolonial
Banyak orang menyebut bahwa Mbah Lindu merupakan penjual gudeg tertua di Yogyakarta, Mbah Lindu pun tidak ingat pasti sejak kapan ia mulai berjualan.

Mbah Lindu ingat jika dirinya sudah berjualan sebelum memiliki suami, tepatnya pada zaman kolonial Belanda.

Sejak dahulu hingga kini, Gudeg Mbah Lindu juga memiliki tempat berjualan yang tetap di Jalan Sosrowijayan, atau sekitar 300 meter dari Jalan Malioboro.

Baca juga: 5 Kuliner Legendaris Surabaya: Menikmati Kelezatan Tradisional yang Tak Terlupakan

Cara tradisional
Gudeg buatan Mbah Lindu memiliki ciri khas tersendiri, yaitu dimasak dengan cara tradisional.

Tak hanya sebatas cara, tetapi peralatan dan dapurnya pun sangat tradisional tidak merupah apa yang sudah dilakukan oleh Mbah Lindu.

Sajian gudeg di sini dibuat menggunakan tungku dari tanah liat dengan bahan bakar berupa kayu bakar.

Biasanya, dalam satu tungku terdapat dua buah lubang yang memiliki fungsi untuk memasak.

Hal ini membuat gudeg di tempat ini memiliki cita rasa unik dan memiliki ciri khas tersendiri.

Baca juga: Sensasi Menikmati Mie Umbi Porang, Kuliner Terbaru di Wonogiri

Kuliner Netflix
Keberadaan kuliner Mbah Lindu yang konsisten dalam mempertahankan cita rasa dan cara membuat makanan khas Jogja ini membuat Netflix tertarik mendokumentasikannya.

Layanan streaming berbasis langganan ini, pernah mendokumentasikan perjalanan kuliner khas Yogyakarta masakan Mbah Lindu.

Gudeng yang ada di Gudeg Mbah Lindu menjadi salah satu makanan yang disorot dengan cita rasa yang unik dan menarik.

Serial dokumenter itu dikemas dalam serial berjudul Street Food: Asia. Serial tersebut diproduksi pada 2019 lalu.

Baca juga: Liburan ke Lampung: Rekomendasi Kuliner Juara

Soal rasa
Rahasia langgengnya warung makan ini adalah konsistensi cita rasanya.

Gudeg legendaris yang diturunkan secara turun-temurun ini memiliki cita rasa yang tidak pernah berubah.

Mbah Lindu tidak pernah pelit mengenai bumbu.

Pengalaman dan ilmu meracik gudeg dari usia dini membuatnya sangat hafal mengenai takaran bumbu yang akhirnya ia wariskan kepada keturunannya. **