Helo Indonesia

Dengan Teknologi Canggih Ini, Pria yang 12 Tahun Lumpuh Kini Bisa Berjalan Kembali

Syahroni - Teknologi
Jumat, 26 Mei 2023 11:24
    Bagikan  
Gert-Jan Oskam menggunakan teknologi BSI.
Doc/ CbsNews

Gert-Jan Oskam menggunakan teknologi BSI. - Dengan menghubungkan otak dan tulang belakang, orang lumpuh bisa berjalan kembali.

HELOINDONESIA.COM - Seorang pria berusia 40 tahun yang kakinya lumpuh akibat kecelakaan sepeda 12 tahun lalu, kini bisa berjalan kembali. Hal itu terjadi berkat sebuah teknologi yang mampu menghubungkan otak dan sumsum tulang belakangnya.

Dalam uji coba, Teknologi Brain-Spine Interface (BSI) ini tetap stabil selama satu tahun. Hasilnya, Gert-Jan Oskam mampu berdiri, berjalan, menaiki tangga dan melintasi medan sulit kembali.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal Nature itu disebutkan, Oskam kini juga mempu mengendalikan kakinya saat BSI tersebut dimatikan. "Keinginan saya adalah bisa berjalan lagi dan saya yakin itu mungkin," kata Oskam saat jumpa pers dilansir dari CbsNews.

Baca juga: Mengenal Bahan Aktif Salicylic Acid Sebagai Pembersih Wajah Agar Hasil Maksimal

Sebelum lumpuh, Oskam mengalami kecelakaan di Cina. Namun dia optimis dia bisa kembali berjalan ketika dia pulang ke Belanda. Namun sayang, kala itu teknologi yang mendukung upayanya untuk berjalan kembali belum cukup canggih.

Oskam kemudian berpartisipasi dalam sebuah penelitian yang dikerjaan seorang ahli saraf di Institut Teknologi Federal Swiss, Grégoire Courtine. Pada tahun 2018, tim Courtine menemukan bahwa teknologi dapat merangsang tulang belakang bagian bawah dan membantu orang dengan cedera tulang belakang untuk berjalan kembali.

Dalam studi terbaru yang diikuti Oskam, tim peneliti memulihkan komunikasi antara otak Oskam dan sumsum tulang belakang dengan jembatan digital. Oskam berpartisipasi dalam 40 sesi neurorehabilitasi selama penelitian. Dia mengatakan dia sekarang bisa berjalan setidaknya 100 meter (328 kaki) atau lebih

"Kami telah menangkap pemikiran Gert-Jan, dan menerjemahkan pemikiran ini menjadi stimulasi sumsum tulang belakang untuk membangun kembali gerakan sukarela," kata Courtine.

Baca juga: Dukung Pembangunan Industri Dalam Negeri, Kemenperin Optimalisasikan Jasa EPC

Para peneliti mengatakan target selanjutnya adalah mengecilkan perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan BSI tersebut. Saat ini, Oskam membawa perangkat yang masih berukuran besar itu di dalam tas punggungnya.

Selain itu, para peneliti juga tengah meneliti untuk melihat apakah perangkat serupa dapat mengembalikan gerakan lengan.

Ada sejumlah kemajuan dalam pengobatan cedera tulang belakang dalam beberapa dekade terakhir. Sebuah studi yang diterbitkan di Nature pada bulan Februari menemukan bahwa arus listrik yang ditargetkan dikirim ke sumsum tulang belakang dapat membantu meningkatkan gerakan lengan dan tangan pasien stroke.

Para peneliti yang membantu Oskam percaya bahwa teknologi yang mereka gunakan, di masa depan, juga dapat memulihkan gerakan lengan dan tangan juga. Mereka juga berpikir, dengan waktu dan sumber daya, mereka dapat menggunakan kemajuan tersebut untuk membantu pasien stroke.