Helo Indonesia

Gelontorkan Rp 124 Triliun, Google Pastikan Tetap Mesin Pencari dan Fitur Lainnya Digunakan di Samsung

M. Haikal - Teknologi
Rabu, 15 Nov 2023 20:11
    Bagikan  
Android,
Foto: tangkapan layar

Android, - Google sedang mengerjakan fitur yang akan memungkinkan orang melakukan panggilan video atau suara terus menerus melalui perangkat Android lainnya.

HELOINDONESIA.COM - Google dan Epic Games terlibat dalam uji coba antimonopoli baru-baru ini. 

Hubungan mereka dengan Samsung, produsen peralatan asli (OEM) Android terbesar, adalah bagian penting dari rencana Google untuk mempertahankan posisi dominannya di pasar Android.

Menurut laporan Bloomberg, Google membayar Samsung $ 8 miliar (124 trilun rupiah) selama empat tahun untuk menjamin bahwa layanan utamanya, seperti Google Search, Google Assistant, dan Google Play Store, akan tetap menjadi pilihan standar pada perangkat Samsung Galaxy. 

Tindakan ini merupakan bagian dari rencana lebih luas Google untuk memperkuat kehadirannya dalam ekosistem Android dan mencegah OEM mempromosikan layanan pesaing. 

Baca juga: Satpol PP Balam Dianggap Angin Lalu, Poskonya Jadi Pangkalan Ojek

Misalnya, Samsung memiliki Galaxy Store dan asisten suara Bixby, yang dapat mengimbangi upaya Google.

Dalam kesaksiannya, James Kolotouros, Wakil Presiden Google untuk Kemitraan, mengungkapkan detail ini. 

Dia menunjukan bahwa Samsung menyumbang lebih dari setengah keuntungan Google Play Store, menunjukkan peran penting perangkat Samsung dalam ekosistem Google.

Google dan Samsung melakukan kerja sama ini sebagai bagian dari proyek yang lebih besar yang dikenal sebagai Project Banyan, yang bertujuan untuk mempertahankan dominasi aplikasinya di perangkat Android. 

Baca juga: AKBP Maya: 16 Tusukan Akibat Cemburu di Pasar Gedongtatan

Melalui proyek ini, Google akan membagi keuntungan dari iklan dan memberikan insentif kepada OEM yang memprioritaskan aplikasi Google. 

Misalnya, Google merencanakan untuk membiayai $2,9 miliar (46 triliun rupiah)  pada tahun 2020 untuk memastikan ketersediaan penelusuran, Play, dan aplikasi penting lainnya di berbagai perangkat, termasuk operator nirkabel dan OEM yang tidak menggunakan Android. 

Jumlah ini akan meningkat menjadi $ 4,5 miliar (70 triliun rupiah) pada tahun 2023.

Dalam perjanjian awal Google dengan Samsung, ada gagasan untuk mencegah Galaxy Store ditempatkan di layar beranda, tetapi gagasan ini kemudian dibatalkan. 

Baca juga: Jadi Kenyataan, Xbox Merilis Serie Coklat Willy Wonka dengan Pengontrol yang Bisa Dimakan

Pendekatan ini sebagian merupakan tanggapan terhadap persaingan dengan Apple, karena Google ingin meningkatkan pengalaman Android untuk menarik pembeli iPhone.

Bagaimana menurut kalian, apa kalian tim menggunakan aplikasi Play Store Google atau Samsung store?



Tags
Samsung