KENDAL, HELOINDONESIA.COM - Kapal-kapal nelayan di Desa Sendangsikucing, Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal berbondong-bondong membawa berbagai sesaji untuk dilarung ke tengah laut, Minggu 1 Oktober 2023.
Diantara kapal-kapal tersebut juga terdapat kapal miniatur yang membawa kepala sapi dan berbagai sesaji lainnya. Sebelum melarung sesaji, para nelayan melaksanakan doa bersama di TPI Desa Sendangsikucing.
Hadir dalam acara tersebut, anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah, Yusuf Hidayat, serta Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kendal.
Baca juga: Peringati Harlah ke-2, Paguyuban Kades Bahurekso Kendal Gelar Sholawat Kebangsaan
Ketua Panitia Sedekah Laut, Suprianto, mengatakan larung sesaji merupakan tradisi yang digelar rutin satu tahun sekali. Sebagai bentuk nguri-uri budaya dan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas hasil tangkapan yang melimpah.
"Ada kepala sapi yang kita larung di tengah laut, ada juga jajanan pasar dan lainnya yang kita letakkan di miniatur kapal. Ya tujuan kita agar kedepan hasil tangkapan kita lebih banyak lagi," katanya.
Rasa Syukur
Anggota DPRD Jawa Tengah, Yusuf Hidayat dalam sambutannya mengajak masyarakat di Desa Sendangsikucing agar senantiasa melestarikan tradisi budaya yang telah ada. Dirinya menegaskan, larung sesaji merupakan bentuk rasa syukur dan sedekah dari para nelayan yang telaj diberikan hasil yang melimpah saat melaut.
"Bahwa larung ini merupakan bentuk syukuran kita kepada ikan. Larung sesaji ini untuk memberi makan ikan. Kita tidak pernah memberi makan ikan, tetapi ikan terus kita ambil. Makanya mari kita melestarikan tradisi budaya ini, dalam rangka meminta kepada Allah SWT agar hasil-hasil ikan lebih berlimpah," ujarnya.
Baca juga: Lagi Viral di TikTok, Setiap Senja Bendung Gerak Kanal Banjir Barat Dipadati Warga
Senada, Kepala DKP Kendal, Hudi Sambodo menerangkan, melalui tradisi larung sesaji masyarakat Desa Sendangsikucing yang mayoritas adalah nelayan berharap agar kedepan hasil tangkapannya terus meningkat dan nelayan lebih sejahtera.
"Ini juga merupakan sebuah bentuk nguri-uri budaya. Karena di acara sedekah laut ini juga digelar wayangan, barongan, ada olahraga, lomba dayung juga. Sehingga kita juga harus terus mendorong agar kegiatan seperti ini bisa di uri-uri," harap Hudi Sambodo.
Selain larung sesaji, pada kegiatan sedekah laut Desa Sendangsikucing, juga digelar karnaval kirab budaya, pengajian akbar Majelis Grayak, wayang Kulit dengan bintang tamu Cak Percil, seni budaya singo barong dan lain sebagainya. (Anik)