Helo Indonesia

Kemampuan-kemampuan Kognitif yang Diwarisi Seorang Anak dari Kedua Orang Tuanya

Syahroni - Ragam
Minggu, 16 Juli 2023 23:32
    Bagikan  
Ilustrasi
ist

Ilustrasi - 4 Kemampuan kognitif orang tua yang diwariskan ke anak-anaknya.

HELOINDONESIA.COM - Untuk orang tua terutama yang sudah memiliki anak mungkin pernah memperhatikan jika fisik anaknya atau perilakunya mirip seperti ayah atau ibunya. Contohnya seperti warna mata, warna kulit, pola sidik jari, dan rambut merupakan ciri fisik yang diturunkan orang tua kepada anaknya melalui genetik.

Namun tidak hanya secara fisik yang diwariskan orang tua kepada anaknya, ada juga kemampuan kognitif atau kemampuan mengandalkan otak yang juga diwarisi anak dari kedua orang tuanya.. berikut 4 kemampuan kognitif yang diwariskan orang tua kepada anaknya dari segi talenta dan kemampuan.

1. Kemampuan menganalisis

Masa-masa sekolah anak dari mulai Taman Kanak-kanak (TK) hingga berakhirnya masa wajib sekolah hingga lulus, terdapat hubungan komponen genetik yang kuat terhadap prestasi siswa dalam bidang akademik. Sebuah penelitian yang dilakukan di Inggris baru-baru ini menemukan bahwa faktor genetik berpengaruh sekitar 62 persen mempengaruhi terhadap keberhasilan akademik seorang anak. Jenis prestasi akademik ini biasanya membutuhkan kemampuan analitis dari seorang anak.

Baca juga: Buah Hati Anda Kesulitan Buang Air Besar? Berikut Cara Alami Mengatasi Sembelit pada Anak-anak

Keterampilan analitis digunakan untuk menafsirkan informasi, menarik kesimpulan dari sebuah masalah, dan mengatasi tantangan yang kompleks secara cepat dan dengan waktu yang tepat. Kemampuan berpikir analitis juga memberikan suatu keyakinan, pendapat, pengalaman, alasan, informasi, atau opini terhadap suatu masalah.

Kemampuan menganalisis tersebutlah didapatkan dari kemampuan orangtuanya, bisa dikatakan bahwa kemampuan tersebut sudah dimiliki seorang anak semenjak lahir. Cara menganalisis seorang anak pasti tidak akan jauh berbeda dengan orangtuanya.

2. Berpikir kritis

Berpikir kritis adalah kemampuan kognitif atau kemampuan yang mengandalkan otak juga diturunkan orangtua pada anaknya. Bahkan, genetik orangtua memengaruhi sekitar 50 persen dari variasi kognitif yang ada pada seseorang. Dengan kata lain, beberapa orang mungkin memiliki kemampuan berpikir kritis lebih dominan karena warisan gen dari orangtuanya.

Orang yang berpikir kritis biasanya mampu mengidentifikasi dan memberikan solusi untuk memecahkan suatu masalah. Tujuan dari berpikir kritis salah satunya adalah mampu mengembangkan dan memperbaiki diri sendiri.

Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Pisang Super yang Bisa Selamatkan Jutaan Nyawa Anak-anak di Seluruh Dunia

3. Kemampuan berkomunikasi

Berkomunikasi merupakan hasil dari susunan genetik yang diturunkan orangtua kepada anak. Gen orangtua akan sangat berpengaruh terhadap kemampuan alami seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan komunikasi ini merupakan kemampuan untuk mengirim dan menerima informasi secara efektif.

Metode komunikasi ini seperti berbicara maupun menulis. Orang yang sehat secara fisik dan mental mungkin tidak akan kesulitan untuk memulai percakapan dengan orang lain. Namun, orang yang memiliki penyakit genetik seperti sindrom angelman akan merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sindrom angelman ini menganggu sistem saraf, dan merupakan jenis penyakit yang diturunkan orangtua kepada anaknya.

4. Keterampilan Riset

Kemampuan kognitif dalam keterampilan riset dan meneliti umumnya mengacu pada kemampuan seseorang untuk mencari, mengidentifikasi, mengatur, menilai, dan menyajikan informasi yang berkaitan dengan materi tertentu. Kemampuan ini dibutuhkan dalam dunia akademik maupun bekerja, dan seseorang dianggap cerdas jika memiliki kemampuan riset yang tajam dan tinggi.

Selain itu, keterampilan riset juga biasanya menggabungkan berbagai kemampuan lain dalam mengumpulkan informasi yang akurat dalam suatu topik. Kemampuan riset merupakan salah satu jenis kemampuan kognitif yang bisa diturunkan orangtua kepada anaknya. Meskipun hal di atas bisa saja diturunkan orangtua kepada anak melalui genetik, namun tak menutup kemungkinan keterampilan dan talenta seseorang juga dipengaruhi oleh lingkungan dan pola asuh.

Itulah hal - hal yang diwariskan dari orangtua kepada anaknya. Walaupun secara genetik mewarisi dari orangtuanya, namun seorang anak bisa berbeda jauh karena tergantung pola asuh orangtua dan lingkungan pergaulannya.

(Jumadi)