Meski negara-negara Eropa Barat telah berhasil menekan lonjakan individu tanpa anak, namun hal itu tetap asing di Jepang, sampai ke kalangan generasi muda. Rie Moriizumi, peneliti senior dari National Institute of Population and Social Security Research yang berbasis di Tokyo menemukan beberapa fakta di baliknya.
“Perempuan tetap tidak memiliki anak karena kesulitan menikah, lebih memilih untuk tidak memiliki anak, karena menunda punya anak, atau alasan infertilitas atau kesehatan,” ujarnya memaparkan temuan lembaga surveinya.
Perempuan yang memilih untuk tidak memiliki anak, menjadi kongtingen terbesar kedua di antara wanita tanpa anak di Jepang. Moriizumi memperkirakan, bahwa sekitar 5 persen dari semua perempuan, telah membuat pilihan tersebut, dan jumlahnya terus bertumbuh, terutama di kalangan generasi muda.
Perempuan yang belum menikah, lebih cenderung memutuskan untuk tidak memiliki anak. Terutama jika mereka berpenghasilan rendah atau belum menemukan pasangan.
“Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak perempuan yang menyerah daripada secara aktif memilih untuk tidak memiliki anak,” lanjut Moriizumi.