Helo Indonesia

Pugung Raharjo Jadi Perhatian Arkeolog Dunia, Jejak Sejak Zaman Perunggu

Nabila Putri - Ragam
Selasa, 31 Oct 2023 18:01
    Bagikan  
Pugung Raharjo Jadi Perhatian Arkeolog Dunia, Jejak Sejak Zaman Perunggu

Punden berundak Situs Pugung Raharjo. (Foto. Kemendikbud/Helo)

LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM -- Ternyata, Pugung Raharjo merupakan situs arkeologi yang unik di mata para arkeolog dunia. Situs berbentuk piramida ini diyakini dibangun pada Zaman Perunggu sekitar 2.500 tahun lalu dan menyimpan jejak kehidupan dari masa ke masa.

Situs yang ditemukan pada Abad 19 dan telah dipelajari para arkeolog Indonesia sejak tahun 1970-an. Situa terbuat dari batu dan berdiri sekitar 10 meter tingginya. Struktur berbentuk piramida satu-satunya di Indonesia.

Struktur ini dikelilingi oleh kompleks struktur batu yang lebih kecil, yang diyakini digunakan untuk tujuan keagamaan atau upacara. Baru-baru ini, arkeolog internasional bahkan telah menunjukkan minat untuk mempelajariny secara lebih detail.

Baca juga: Hektaran Hutan Kota Diratakan Pengusaha di Wayhalim

Mereka berharap untuk mempelajari lebih lanjut tentang budaya dan masyarakat yang membangun piramida, serta teknik dan bahan yang digunakan dalam konstruksinya. Ini dapat memberikan wawasan berharga tentang sejarah Indonesia dan wilayah yang lebih luas.

Namun, ada kekhawatiran tentang pelestarian situs. Pugung Raharjo terletak di daerah terpencil dan belum terawat dengan baik. Ada kekhawatiran bahwa peningkatan pariwisata dan penggalian dapat merusak situs.

Penting bahwa penelitian dilakukan dengan cara yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, untuk memastikan bahwa potongan sejarah Indonesia yang unik ini terjaga untuk generasi mendatang.

Meski demikian, situs arkeologi Pugung Raharjo telah menghasilkan beberapa temuan penting yang memberikan wawasan tentang sejarah dan budaya Indonesia pada masa lalu. Beberapa temuan di situs ini antara lain:

Baca juga: Sulpakar Hadiri Undangan Presiden Jokowi dan KPK Republik Indonesia

1. Piramida: Struktur utama di situs ini adalah piramida batu setinggi sekitar 10 meter yang dibangun pada Zaman Perunggu sekitar 2.500 tahun yang lalu. Ini adalah satu-satunya piramida di Indonesia.

2. Struktur Batu Lainnya: Selain piramida, situs ini juga memiliki kompleks struktur batu yang lebih kecil yang diyakini digunakan untuk tujuan keagamaan atau upacara.

3. Artefak: Situs ini telah menghasilkan berbagai artefak, termasuk peralatan batu, keramik, dan perhiasan. Artefak ini memberikan wawasan tentang teknologi dan kehidupan sehari-hari masyarakat pada masa lalu.

4. Peninggalan Manusia: Situs ini juga mengandung peninggalan manusia, seperti sisa-sisa tulang dan artefak yang menunjukkan aktivitas manusia di situs ini.

Baca juga: Tokoh PDIP Lampung Sindir Gibran Lewat Lagu Rhoma Irama

5. Peninggalan Flora dan Fauna: Situs ini juga mengandung peninggalan flora dan fauna, seperti sisa-sisa tanaman dan hewan yang memberikan wawasan tentang lingkungan hidup pada masa lalu.

Temuan-temuan ini memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang sejarah dan budaya Indonesia pada masa lalu, dan dapat membantu kita memahami bagaimana masyarakat pada masa itu hidup dan berinteraksi dengan lingkungan mereka. (Jurnalflores/HBM)