Helo Indonesia

Hektaran Hutan Kota Diratakan Pengusaha di Wayhalim

Nabila Putri - Peristiwa
Selasa, 31 Oct 2023 16:55
    Bagikan  
Hektaran Hutan Kota Diratakan Pengusaha di Wayhalim

Warga sudah cemas sejak 10 tahun lalu lenyapnya hutan kota dan akhirnya terjadi hancur leburnya hutan Kota Bandarlampung (Foto HBM/Helo)

LAMPUNG,HELOINDONESIA.COM -- Kota Bandarlampung kehilangan hektaran hutan kotanya di depan mata para pejabat dan 1.209.937 warganya yang melintas di Flyover Wayhalim. Hutan yang menjadi sumber oksigen paru-paru kota sejak tahun '80-an.

Lokasi hutan itu berada pada dua sisi Jalan Sukarno-Hatta, Wayhalim yang sekarang persisnya di kiri-kanan flyover Jl. Sultan Agung-Ryacudu. Selain sudah dipagar panel beton, pengusaha yang menguasainya telah menimbunnya rata dengan jalan.

Ketika dibangunnya jalan by pass oleh Pemerintah Pusat tahun '80-an dari Panjang hingga Tugu Radin Inten II, sekitar 30-50 meter adalah kawasan hijau jalan by pass dari Gedongmeneng kiri-kanan jalannya adalah kawasan hijau.

Baca juga: Sulpakar Hadiri Undangan Presiden Jokowi dan KPK Republik Indonesia

Pascareformasi awal tahun '90-an, warga banyak yang menebang pohonnya. Berangkat dari keprihatinan, Anshori Djausal, penggiat konservasi lingkungan hidup minta izin kepada Walkot Bandarlampung Suharto menanam kembali hutan kota tersebut.

Dengan biaya pribadi selama 10 tahunan, Anshori Djausal berhasil menghutankan kembali dengan pohon konservasi yang khas dan bernilai manfaat bagi warga kota ini, antara lain kemiri dan bayur.

Kurang dari 2 tahun sebagian besar luasan hutan yang pada petanya 9 ha dapat ditanami sedangkan sebagian lagi tidak karena berbagai halangan. Saat ini pohon-pohon yang tertanam itu sudah berusia lebih 20 tahun lebih, katanya.

Baca juga: Tokoh PDIP Lampung Sindir Gibran Lewat Lagu Rhoma Irama

"Saya memiliki beberapa lembar surat menyurat tentang penanaman hutan itu. Pergantian walikota tampaknya harus dilupakan sampai habis waktu tahun . Tidak masalah, toh saya cuma minta izin menanam, " katanya. 

Anshori Djausal prihatin hektaran hutan kota lenyap di Wayhalim. Dia menduga ada permainan sampai kawasan hutan kota jatuh ke tangan penguasaha. "Cukup rekom kok," katanya. (HBM)