HELOINDONESIA.COM - Dalam debat capres perdana yang digelar pada Selasa (12/12/2023) mengenai isu Hak Asasi Manusia (HAM) dan penanganan masalah di Papua silam jadi sorotan warga asli sana.
Terutama ketika capres no urut 2 itu menyampaikan penanganan masalah keamanan di Papua yang dinilainya rumit.
Sebab, menurut Prabowo, adanya gerakan separatisme dan campur tangan pihak asing.
Rupanya, sejumlah aktivis Papua angkat bicara terkait isu separatisme yang dilontarkannya.
Baca juga: Bunda Wajib Tahu! Ini Jurus Mengatasi Buah Hati yang Tidak Mau Makan
Dalam unggahan video yang di-posting akun media sosial X (at)WagimanDeep212_ dan dilihat pada Selasa (16/1/2024), seorang warga Papua mengkritisi cara pandang Prabowo soal separatisme.
"Kami orang Papua di sini menerima orang non Papua sama-sama. Tidak ada kami menerima (non Papua), kami terima semua," kata warga Papua yang tak disebutkan namanya itu.
Bahkan, lanjut warga Papua yang mengenakan topi merah hitam dan kaos abu-abu gelap itu mengatakan bahwa dana Otsus (otonomi khusus) itu semua orang non Papua juga ikut menikmati.
"Semua menikmati, semua. Jadi jangan Prabowo melihat kami separatis. Itu tidak usah (soal separatis). Kami tidak mau Prabowo dari situ," paparnya.
Baca juga: Mahkamah Agung Menyerahkan Bantuan Palestina Kepada Baznas RI
Menurutnya, selama ini orang Papua hidup bersama-sama dalam Kebhinekaan.
Tapi kalau semua orang tendensius dengan separatis, lanjutnya, kemudian hal itu dijadikan untuk mendiskreditkan dan menjajah, mengeliminasikan warga Papua, itu tidak bagus.
Pria yang mengaku sebagai orang pribumi itu melihat Prabowo tidak bagus dalam penyelesaian masalah Papua.
Yang ia tak terima karena Prabowo menggunakan sistem militer.
Baca juga: Kamu Wajib Tau Gaes, Ini Manfaat dari Minum Jahe
"Prabowo bilang begini, itu persoalan Papua itu persoalan separatis. Woi, separatisme di Inggris itu, Irlandia Utara dan Skotlandia itu bisa diatur. Itu udah tawaran politik," paparnya.
Dia menejelaskan lebih lanjut tentang tawaran politik itu seperti apa.
"Jangan tawaran politik itu dengan mengusung senjata. Tidak usah, jangan. Jangan Prabowo lihat hal itu sebagai persoalan separatis, tidak usah. Kami orang Papua mencintai republik ini," tandasnya.
