Helo Indonesia

Data pemilih Pemilu 2024 Diduga Diretas, Ini Kata KPU

Drajat Kurniawan - Nasional -> Politik
Kamis, 30 November 2023 15:31
    Bagikan  
Ketua KPU Hasyim Ashari
Foto : Ist

Ketua KPU Hasyim Ashari - (Ist)

HELOINDONESIA.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI terus mengusut dugaan kebocoran data pemilih Pemilu 2024.

Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari menuturkan, pihaknya menggandeng Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) serta Bareskrim Polri untuk mengungkap pelakunya. Saat ini beberapa analisis sedang dijalankan untuk mengidentifikasi pelaku.

"Sedang dianalisi apakah telah dilakukan peretasan terhadap Sistem Informasi Data Pemilih (Sidalih). Seperti analisis log akses, analisis manajemen pengguna, dan analisis log lainnya yang diambil dari aplikasi maupun server yang digunakan untuk mengidentifikasi pelaku," katanya di Jakarta, Kamis (30/11).

Hasyim mengungksapkan, saat ini KPU juga tengah menonaktifkan akun pengguna Sidalih. Hal itu sebagai bentuk penanganan peretasan lebih jauh lagi.

Baca juga: Diduga Adanya Kebocoran Data Pemilih di KPU, Bareskrim akan Segera Selidiki

Hasyim menambahkan, KPU memberikan akses seluas-luasnya kepada tim untuk melindungi dan mencegah terjadinya penyebaran data pemilih.

"KPU senantiasa berkoordinasi dengan BSSN, Bareskrim Polri, pihak pengembang, dan instansi terkait lainnya untuk mendapatkan data-data dan bukti-bukti digital terkait informasi data breach tersebut," tuturnya.

Sementara, Dirtipidsiber Bareskrim Polri Brigjen Adi Vivid mengatakan, indikasi kebocoran data KPU ditemukan saat pihaknya melakukan patroli siber. Menurit dia, saat ini, pihaknya masih mendalami indikasi kebocoran tersebut. "Kebocoran data KPU kami temukan dari hasil patroli tim siber ya,” ujar Adi Vivid.

Baca juga: Timnas AMIN Endus Potensi Kecurangan, KPU Belum Rilis Jadwal Debat

Dari hasil pendalaman, lanjut dia, tim Dittipidsiber Bareskrim Polri menemukan akun yang diduga membeberkan kebocoran data KPU tersebut.

Dia menegaskan, atas temuan tersebut pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Untuk memnastikan temuan tersebut, pihaknya verkoordinasi langsung dengan KPU.

"Akun X (Twitter) dengan nama pengguna @p4c3n0g3 tersebu membeberkan informasi diduga seseorang menjual data-data dari KPU RI seperti NIK, NKK, hingga e-KTP," tandasnya.