Traktor Siluman Buatan Petani Kebumen Tembus Pasar Nasional

Rabu, 10 Juli 2024 06:15
Wahid Hasyim bersama Traktor Siluman kreasinya. Foto: jatengprov.go.id

CILACAP, HELOINDONESIA.COM - Sebuah alat pertanian yaitu traktor unik yang bisa beroperasi tanpa awak, mengundang decak kagum hadirin dalam acara pembukaan Pameran Produk Inovasi (PPI) Provinsi Jawa Tengah 2024, di Alun-alun Kabupaten Cilacap, Selasa 9 Juli 2024.

Mesin pembajak sawah yang bisa dioperasikan melalui remote control itu buatan Wahid Hasyim, petani yang tinggal di  RT 02/ RW 02, Dukuh Kaum, Desa Tepakyang, Kecamatan Adimulyo, Kabupaten Kebumen. Wahid menamai karya inovasinya itu Traktor Siluman lantaran bisa beroperasi tanpa awak atau dikendalikan dari jarak jauh.

Baca juga: Perkokoh 4 Tahun Transformasi Organisasi, Pertamina Gelar AKHLAK Fest 2024

Ide tersebut mencuat saat dia merasa resah, dan mulai berpikir jika petani harus melek teknologi. Selain bisa menghasilkan produk berkualitas, sistem kerja traktor ciptaannya juga lebih ringan.

“Saya ini kan hobi main pesawat remote. Waktu itu tahun 2019 kita dapat bantuan traktor dari pemerintah, tapi petani tidak ada yang mau pakai. Akhirnya saya punya ide bikin traktor siluman ini,” kisah  Wahid, seperti dilansir jatengprov.go.id.

Selain itu, imbuhnya, saat membajak maupun menanam di sawah, petani kerap kali mengalami kecelakaan. Wahid pun pernah kakinya terluka terkena keong sawah hingga infeksi.

Eksplorasi

Pria kelahiran 2 Agustus 1984 itu kemudian melakukan eksplorasi ide selama sekitar setengah tahun. Barulah lahir traktor siluman yang pertama.  Pencapaian itu terus dikembangkan, hingga saat ini lebih inovatif dengan Traktor Siluman seri 5.0.

Baca juga: Pemkot Semarang Siap Suport Bahan Baku Murah ke Pelaku UMKM

“Sekarang petani hanya cukup tekan tombol remote untuk menjalankan traktor. Selain aman, juga mengurangi rasa capek,” paparnya.

Hingga saat ini, Wahid telah memproduksi ratusan traktor siluman untuk petani-petani di seluruh Indonesia.

“Paling banyak pesanan dari Sulawesi. Ya, kalau alatnya harganya sekitar Rp6 juta tinggal ditambah harga traktornya,” ungkap dia.

Menurutnya, pengembangan inovasinya sangat didukung oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Wah, pemprov sangat mendukung. Dari Dinas Pertanian mendukung, Bappeda juga mendukung. Ini saya dibantu untuk hak ciptanya juga,'' pungkasnya. (Aji)

Berita Terkini