Helo Indonesia

Pohon Kurma MAJT Itu Telah Dipanen, Mahfud: Semoga Perindah Lingkungan Masjid

Kamis, 29 Juni 2023 21:08
    Bagikan  
Pohon Kurma MAJT Itu Telah  Dipanen, Mahfud: Semoga Perindah Lingkungan Masjid

Menko Polhukam Mahfud MD saat memetik pohon kurma dalam panen perdana di halaman MAJT

SEMARANG, HELOINDONESIA.COM - Upaya keras pelaksana pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) untuk mempercantik lingkungan masjid dengan pohon kurma, akhirnya membuahkan hasil.

Berkat perawatan yang intensif, pohon kurma jenis Barhi yang ditanam tiga tahun lalu itu, tak hanya memberikan kerindangan namun juga berbuah lebat. Meskipun warnanya hijau kekuning-kuningan, tapi setelah dicicipi rasanya manis.

Pelaksanaan salat Iduladha 1444 H sengaja dijadikan momentum untuk melakukan panen perdana buah kurma di MAJT. Menko Polhukam Mahfud MD yang menjadi khatib salat Iduladha diberi kesempatan memanen pertama pohon kurma ini yang berada di depan masjid pada Kamis 29 Juni 2023.

Baca juga: Jadi Khatib Iduladha di MAJT, Mahfud MD Tebarkan Spirit Persaudaraan dan Kompak dalam Keluarga

Didampingi dewan pengawas MAJT yang juga Ketua Baznas dan Ketua Umum MUI Jateng Dr KH Ahmad Darodji MSi serta Ketua Penanaman dan Perawatan Pohon Kurma MAJT Drs H Istajib AS, Mahfud melakukan panen kurma. Selain jajaran pengurus MAJT, terlihat juga Rektor Unwahas Semarang Prof Dr H Mudzakkir Ali MA.


Ekspresi gembira terlihat pada wajah Mahfud saat menyaksikan pohon kurma berbuah lebat yang dipagari tersebut.
''Baguslah ada kurmanya. Semoga ke depan makin banyak yang berbuah, dan pohonnya makin memperindah lingkungan masjid ini,'' kata mantan menteri Pertahanan itu.


Ada peristiwa menarik dalam kegiatan tersebut. Mahfud tiba-tiba didatangi seorang ibu uang menggendong anak. Sang ibu ingin mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu turut mendoakan anaknya.


Kegiatan panen kurma adalah rangkaian agenda Mahfud di MAJT. Sebelumnya, dia juga meresmikian pertanian di agrowisata MAJT dan melakukan panen buah melon.

Baca juga: Tabrakan Maut Truk dan Tiga Motor di Kendal, Empat Orang Tewas


Ya, saat ini jajaran pengurus MAJT tengah membranding dan mempromosikan MAJT sebagai destinasi wisata dengan kerindangan tanaman. Jika dulu, kawasan seluas 10 hektar ini dikenal sebagai wisata religi, namun ke depan MAJT bakal berkibar sebagai wisata agro yang dilengkapi aneka tanaman pertanian dan perkebunan.


Ahmad Darodji sendiri mengatakan, MAJT diharapkan nantinya bisa menjadi sentra buah kurma, sehingga masyarakat yang berkunjung ke MAJT bisa merasa seperti berkunjung di Mekah.
Buah Kurma yang ditanam semoga cepat berbuah, kalau saat ini baru ada satu pohon, semoga pohon kurma lainnya segera berbuah, seperti halnya di daerah Timur Tengah sehingga bisa menghasilkan sentra kurma.


"Agar membuahkan hasil maka pengelolaan tanaman kurma harus lebih diperhatikan, mengingat pohon kurma umumnya hidup di daerah panas seperti di Timur Tengah,'' kata Darodji.


150 Pohon


Sementara itu, Ketua Penanaman dan Perawatan Pohon Kurma Istajib AS menjelaskan, di kawasan MAJT ada 150 pohon, dengan perinciannya 135 jenis Barhi dan 15 jenis Ajwa. Kedua jenis kurma tersebut dikenal bisa tumbuh karena cocok untuk daerah tropis.
Dia mencontohkan pohon kurma Barhi ternyata lebih cepat berbuah di luar prediksi. Hal tersebut diyakini karena doa-doa para kiai dan jemaah yang menunaikan salat di MAJT.

Baca juga: Maknai Iduladha, KomandanTe Bintang Dua PDIP Dapil 2 Kendal, Marya Ulfah Bagi-Bagi Hewan Kurban


''Alasan memilih Barhi karena pohonnya besar dan daunnya rimbun. Sedangkan adanya pohon kurma Ajwa merupakan saran dari para kiai, agar ada Ajwa di sini yang dikenal sebagai kurma nabi,'' kata Wakil Sekretaris PP MAJT itu.


Dari mana pohon kurma itu berasal? Dia mengatakan, bibit kurma dibeli di Sleman seharga Rp 300 ribu per bibit usia sekitar satu tahun, dan dari Ponpes Fadhlul Fadhlan Semarang di bawah pimpinan Dr KH Fadlolan Musyaffa’ Lc MA, seharga Rp 40 ribu per bibit untuk usia 6-7 bulan. Terkait perawatan, pihaknya mempekerjakan dua karyawan yang setiap hari memupuk dan merawatnya.


''Ternyata merawatnya tak sesulit yang dibayangkan. Saya belajar dari medsos untuk merawat kurma ini, mulai dari pemupukan dan penyiraman. Hama yang sering mengganggu adalah kwangwung,'' katanya.


Begitu panen, kata dia, masyarakat bisa membelinya. Kurma sendiri diyakini jika dikonsumsi bisa membantu kesuburan wanita yang merindukan punya momongan.


Guna memantapkan pengelolaan kurma, kata dia, pengurus berencana melakukan studi banding ke wisata kebun kurma di Pasuruan Jawa Timur. Harapannya, bisa menimba ilmu sehingga tanaman kurma di MAJT makin tumbuh subur dengan hasil yang melimpah. (Aji)