Helo Indonesia

Viral Siswa Kelas 3 SD di Sukabumi Tewas Dipukuli Teman Sekolah, Polisi: Kami Tetap Selidiki Meski Keluarga Tolak Outopsi

Minggu, 21 Mei 2023 21:26
    Bagikan  
Suasana pemakaman MDH, Minggu (21/5).
Instagram/ @sukabumiupdate

Suasana pemakaman MDH, Minggu (21/5). - Seorang siswa SD kelas 3 di Sukambumi diduga tewas usai dipukuli kakak kelasnya.

HELOINDONESIA.COM - Kabar tewasnya seorang anak laki-laki kelas III Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, viral di media sosial. Yang bikin gempar, siswa berinisial MHD (10) itu dikabarkan tewas usai dianiaya kakak kelasnya.

Menurut informasi dari pihak keluarga, korban diduga menjadi korban perundungan atau bullying tiga orang kakak kelasnya yang duduk di bangku kelas V pada 15 dan 16 Mei 2023 lalu. Korban diduga dipukuli selama 2 hari berturut-turut. Salah satunya dilakukan di toilet sekolah tempat ia menimba ilmu.

Baca juga: Cek Fakta, Anak Terjerat Kasus Penganiayaan, Bongkar Harta Kekayaan Bapaknya Pegawai Pajak 56 Miliar

Korban awalnya korban tidak menceritakan kejadian yang dialaminya kepada keluarga. Namun, dugaan penganiayaan tersebut mulai terbongkar Rabu (17/5) lalu. Ketika itu korban mengalami kesakitan pada tubuhnya dan sempat mengalami kejang hingga akhirnya keluarga membawanya ke RS Primaya Hospital Sukabumi.

Sebenarnya, sehari sebelumnya atau Selasa, 16 Mei 2023, korban sudah mulai mengeluhkan sakit. Kakek korban, HY, lantaran belum mengetahui cucunya dikeroyok, ketika itu meminta korban untuk tidak sekolah dan beristirahat di rumah. Namun korban memaksa sekolah dan diduga kembali mengalami pengeroyokan.

"Saya bilang kepada korban, kalau sakit jangan dulu sekolah. Istirahat saja di rumah. Tapi saat itu korban memaksa ingin sekolah. Lalu ketika di sekolah, korban (diduga) kembali dikeroyok oleh kakak kelasnya pada Selasa (16/5)," kata HY Sabtu (20/5) kemarin dilansir dari Sukabumiupdate.

Setibanya di RS Primaya Hospital pun korban masih bungkam, baik kepada keluarga maupun dokter. Korban tak berani berbicara, meski sudah dipaksa jujur oleh keluarga. Alhasil, tim dokter RS Primaya meminta keluarga keluar ruangan untuk melakukan pendekatan kepada korban. Saat itulah korban mengaku kalau ia dipukuli teman-teman sekolahnya.

Baca juga: Marak Kasus Bullying, BKBH FH USM ? Kanwilkumham Gelar Penyuluhan Hukum di SMKN 2 Semarang

Usai pengakuan itu, kondisi korban semakin parah hingga akhirnya korban muntah darah dan meninggal dunia, Sabtu (20/5). Korban kemudian dimakamkan pada Minggu (21/5) pagi. Awalnya kasus ini tidak dilaporkan oleh keluarga korban dan orang tuanya pun menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jasad MDH. 

Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto mengatakan, pihaknya sudah memeriksa keterangan sejumlah saksi dari keluarga dan pihak sekolah. Jajarannya juga terus mencari bukti pendukung sekaligus meminta hasil visum dari rumah sakit untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

"Untuk hasil visum kami masih menunggu dari rumah sakit. Kami tetap berkomitmen untuk mengungkap kasus ini meskipun ada penolakan proses autopsi dari keluarga korban," tambahnya.