Helo Indonesia

Apa itu Fenomena Bedding? Penyebab Udara Terasa Dingin di Tengah Musim Kemarau

3 jam 7 menit lalu
    Bagikan  
Fenomena Bedding
Unsplash

Fenomena Bedding - Fenomena Bedding yang sebabkan suhu di beberapa wilayah Indonesia terasa dingin hingga 16 derajat padahal sedang musim kemarau

HELOINDONESIA.COM - Fenomena bediding sedang melanda beberapa wilayah Indonesia, khususnya di Pulau Jawa. Istilah ini mengacu pada udara dingin yang terasa di tengah hawa panas pada siang hari di musim kemarau.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG),saat fenomena bediding terjadi, suhu rata-rata di beberapa wilayah Indonesia berkisar antara 21°C-25°C.

Suhu terendah dapat mencapai 16°C dan suhu tertinggi mencapai 31°C.

Apa Itu Musim Bediding?

BMKG musim bediding adalah fenomena suhu udara dingin yang terjadi di tengah musim kemarau.

Baca juga: Apa Arti Kata ‘Kop Sekop Sekop’ yang Viral di TikTok? Sering Muncul di FYP Awas Jangan Salah Paham

Fenomena ini normal terjadi karena kondisi atmosfer bumi. Istilah 'bediding' berasal dari bahasa Jawa, yaitu 'bedhidhing', yang berarti hawa dingin.

Fenomena ini terjadi ketika suhu udara turun drastis pada malam hingga pagi hari, biasanya pada puncak musim kemarau dari Juli hingga September.

BMKG menjelaskan bahwa musim bediding terjadi karena pada musim kemarau jarang terjadi hujan, sehingga tutupan awan berkurang.

Baca juga: Apa Arti Kop Sekop Sekop, Istilah Viral di TikTok? Bahasa Gaul yang Sering Tampil di FYP

Ini menyebabkan panas permukaan bumi lebih cepat dan banyak dilepaskan kembali ke atmosfer sebagai radiasi balik gelombang panjang.

Dengan curah hujan yang rendah, kelembapan udara juga menurun, sehingga udara di dekat permukaan bumi terasa lebih dingin pada malam hingga pagi hari.

Fenomena ini umum terjadi di wilayah dekat garis khatulistiwa hingga sebelah utara Indonesia, di mana udara malam dan pagi hari cenderung lebih dingin, namun siang hari lebih panas.

Baca juga: Apa Arti Kata ‘Pacifico’ yang Viral di TikTok? Istilah Gaul Kekinian dan Sering Muncul di FYP

Wilayah yang terdampak bedding diantaranya Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.