Helo Indonesia

Mangsa Ternak, 7 Singa di Kenya Mati di Ujung Tombak Penggembala

Rabu, 17 Mei 2023 10:40
    Bagikan  
Singa
Doc/ AP

Singa - Tujuh ekor singa di Kenya mati ditangan penggembala yang hewan ternaknya dimangsa mereka.

HELOINDONESIA.COM - Konflik antara satwa liar dan penduduk terus meruncing di wilayah-wilayah pemukiman yang berbatasan dengan daerah jelajah satwa liar. Di Kenya, 6 singa jadi korbannya setelah sebelumnya seekor singa tertua di Negara itu juga dibunuh dengan cara yang sama yaitu ditombak secara brutal.

Belakangan diketahui, aksi para penduduk yang sebagian besar berprofesi sebagai penggembala hewan ternak itu terjadi karena kawanan singa tersebut telah membunuh kambing dan seekor anjing di desa-desa dekat Taman Nasional Amboseli di selatan Kenya. Hal itu disampaikan pemerintah melalui Dinas Margasatwa negara itu.

Baca juga: Jadi Korban Jerat Babi, Seekor Harimau Sumatera di Pasaman Mati

Mereka ditusuk sampai mati pada hari Sabtu, tiga hari setelah singa jantan berusia 19 tahun bernama Loonkiito juga dibunuh oleh penggembala setelah berkeliaran keluar dari taman nasional untuk mencari makanan.

Richard Bonham, ketua eksekutif Big Life Foundation Kenya, mengatakan penjaga telah mencoba untuk mengusir 9 singa setelah mereka menyerang kambing dan anjing di sebuah wisma. Namun 6 singa terakhir yang dibunuh penduduk ini memang tidak mau pergi.

Polisi, dokter hewan, dan perwakilan dari Kenya Wildlife Service tiba di tempat kejadian, dan diputuskan bahwa singa yang tersisa harus didimasukan ke kawasan kompleks Big Life Foundation sampai malam berikutnya. Namun penduduk yang sudah geram tetap berusaha membalaskan dendamnya kepada hewan buas itu.

Baca juga: Penyakit LSD Masuk Pesawaran, 4 Hewan Terjangkit Kulit Benjol

"Sepanjang hari, kerumunan terus membangun, dan ketegangan tumpah ketika puluhan orang menerobos pagar kompleks, menusuk semua enam singa. Banyak anggota kerumunan bersenjatakan tombak, dan setiap intervensi oleh KWS, Dinas Polisi Kenya, atau Big Life akan berisiko meningkatkan situasi yang sangat tidak stabil, dan hampir pasti mengakibatkan cedera atau kematian manusia. "Sementara kami lega tidak ada korban jiwa, insiden yang terisolasi namun tragis ini merupakan ilustrasi keras dari tantangan dalam memastikan koeksistensi antara manusia dan satwa liar." Ujar Bonham dikutip dari AP.

Ada total 10 singa yang dibunuh oleh penggembala dalam seminggu terakhir - sebuah pukulan bagi upaya konservasi dan industri pariwisata penting negara itu. Saat wilayah kependudukan manusia berkembang, banyak dari mereka yang pindah ke habitat satwa. Akibatnya, konflik antara manusia dan satwa pun tidak dapat dhindari karena munculnya persaingan dalam mencari makanan.