Helo Indonesia

Waspadai Radikalisme di Kampus, Rektor USM Berbagi Wawasan di Podcast BNPT

Selasa, 28 November 2023 19:33
    Bagikan  
Waspadai Radikalisme di Kampus, Rektor USM Berbagi Wawasan di Podcast BNPT

Rektor USM Dr Supari ST MT berfoto bersama usai menjadi narasumber dalam Podcast Kafe Toleransi pada episode Mewaspadai Bahaya Paham Radikalisme di Lingkungan Kampus

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengundang Rektor Universitas Semarang (USM), Dr Supari ST MT menjadi narasumber dalam Podcast Kafe Toleransi pada episode ''Mewaspadai Bahaya Paham Radikalisme di Lingkungan Kampus'', Lt. 16 Studio Podcast, Kementerian BUMN, Jakakarta Pusat, Senin 27 November 2023.

Kehadiran Rektor USM guna memberikan edukasi dan pesan inspiratif kepada masyarakat terkait bahaya radikalisme dan terorisme.

Baca juga: Bawaslu Kendal Ajak Awak Media Bersinergi Awasi Pemilu

Dalam wawancaran tersebut, Rektor USM menjelaskan, USM sebagai kampus yang besar dengan jumlah mahasiswa yang signifikan di Kota Semarang dan Jawa Tengah, aktif mengimplementasikan metode-metode pencegahan radikalisme, terorisme, dan kekerasan di lingkungan kampus.

''Kampus ini memiliki berbagai metode pencegahan, termasuk kampanye menolak radikalisme, kekerasan, dan terorisme. USM juga telah mendapatkan Rekor Muri karena menghadirkan 20 mantan narapidana teroris dalam sebuah kegiatan yang dihadiri oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Ini menjadikan USM sebagai kampus pertama yang menyelenggarakan acara tersebut,'' jelas Supari.

Menurutnya, proses mendapatkan mitra dalam deradikalisasi tidak mudah dan memerlukan konsistensi. Kampus ini terus mendorong gerakan-gerakan untuk menangkal aktivitas radikalisme dan memastikan tidak ada paham tersebut yang merasuk di antara mahasiswa, dosen, atau pegawai kampus.

Fasilitas Diskusi

Dalam rangka menjaga ketenangan dan keutuhan NKRI, USM menyediakan fasilitas diskusi, mengundang narasumber terkait, dan memberikan layanan konsultasi kepada mahasiswa.

Baca juga: Para Orang Tua Wajib Tahu, Inilah Kebiasaan Buruk yang Sering Jadi Penyebab Tipes


Supari juga menekankan pentingnya peran kampus sebagai institusi terdepan dalam menolak radikalisme, terorisme, kekerasan, serta penyalahgunaan media sosial yang dapat mengarah pada paham tersebut.

Rektor USM juga menyoroti metode-metode yang telah diimplementasikan, seperti peminjaman buku, pencarian solusi tepat, dan berbagai diskusi antar mahasiswa untuk memotivasi dan mengedukasi. USM berkomitmen untuk menjaga kedamaian, harmoni, dan kesatuan, memotivasi seluruh warga kampus untuk fokus pada pengembangan diri dan berkontribusi pada kemajuan Indonesia.

''Sangat penting untuk menjaga kewaspadaan terhadap gejala radikalisme, dan ketika muncul tanda-tanda tersebut, kita segera mengambil tindakan. Untuk mencapai hal ini, diperlukan diskusi yang berkelanjutan, karena pemahaman yang berbeda dapat menghasilkan tindakan yang berbeda pula. Pemahaman yang salah dapat menjadi bahaya, itulah sebabnya kegiatan-kegiatan seperti diskusi mahasiswa yang menjadi garda terdepan dalam membahas ideologi bangsa sangat penting,'' katanya.

Baca juga: Atlet dan Pelatih Berprestasi Terima Penghargaan dari Bupati Demak

Selain itu, Supari juga menjelaskan terkait hubungan antara aktivitas mahasiswa dalam hal ini adalah Unit Kegiatan Mahasiswa Pengawal Ideologi Bangsa (UKM PIB) dan Program Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) serta Satgas Konseling Mahasiswa di USM dapat dijalin. Ini menciptakan keterkaitan yang kuat dan mendukung, serta dapat dihubungkan dengan inisiatif wirausaha dan kegiatan lain.

Hal ini bertujuan untuk mengisi waktu luang mahasiswa dan mencegah terjadinya kekosongan yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal yang tidak diinginkan. (Aji)