Helo Indonesia

Ke Bandung Ganjar Jajal Kereta Cepat Whoosh: Cepat Sekali dan Nggak Terasa Ya

Selasa, 3 Oktober 2023 16:19
    Bagikan  
Ke Bandung Ganjar Jajal Kereta Cepat Whoosh: Cepat Sekali dan Nggak Terasa Ya

Ganjar Pranowo saat menumpang kereta cepat Whoosh

JAKARTA, HELOINDONESIA.COM - Bakal calon presiden (capres) 2024, Ganjar Pranowo, menjajal kereta cepat Jakarta - Bandung Whoosh, Selasa 3 Oktober 2023.

Ganjar yang hendak berkegiatan di Bandung memilih menaiki moda transportasi massal itu. Diketahui, Whoosh baru dua hari lalu diresmikan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Suhu Udara Kota Semarang Terasa Panas Menyengat, Ini Penjelasan BMKG

Ganjar tiba di Stasiun Halim Jakarta sekitar pukul 09.15 WIB. Dia langsung masuk ke dalam stasiun karena kereta yang akan ditumpanginya dan akan berangkat pukul 09.45 WIB.

Waktu 30 menit  yang tersisa sebelum kereta berangkat itu, digunakan Ganjar untuk berkeliling dan melihat fasilitas yang ada di dalam stasiun kereta cepat. Puluhan calon penumpang yang ada di sana langsung berhamburan untuk berfoto dengannya.

"Wah Pak Ganjar naik kereta cepat juga ya, mau ke Bandung pak? Kebetulan ketemu bapak di sini, foto dulu pak," kata calon penumpang kereta cepat Whoosh.

Ganjar pun dengan ramah melayani warga yang ingin berfoto dengannya. Ia sempat mengajak ngobrol beberapa penumpang dan bercanda dengan anak-anak.

"Mau ke Bandung juga ya? Kenapa kok milih naik kereta cepat," tanya Ganjar.

"Iya pak mau ke Bandung. Ya pengen nyoba pak, katanya lebih cepat. Selain itu ini mumpung masih gratis, sekalian ke tempat saudara dan jalan-jalan," ucap beberapa warga.

Baca juga: Nonton Film India Jaane Jaan Dibintangi Kareena Kapoor di Netflix

Ganjar pun menaiki kereta cepat Jakarta - Bandung Whoosh sesaat sebelum kereta diberangkatkan. Ia menyusuri sejumlah gerbong dan melihat fasilitas yang ada di sana sambil menyapa para penumpang yang ada di sana. Ganjar didampingi Dirut PT Kereta Api Cepat Indonesia China, Dwiyana Slamet Riyadi.

"Nyaman sekali ya, ini ekonomi? Tapi fasilitasnya sudah sangat nyaman. Jarak kakinya lega sekali. Saya paham betul karena saya itu bertahun-tahun naik kereta saat kerja di Jakarta dulu," kata Ganjar pada Dwiyana.

Saat Ganjar berjalan menyusuri lorong itu, kecepatan kereta terlihat 70 km/jam. Tak lama setelah Ganjar tiba di gerbongnya, kecepatan yang tertera di layar terlihat sudah 351 km/jam.

"Wah nggak kerasa ya, halus sekali angkatannya. Nggak kerasa kalau kecepatan kita sudah 351 km/jam," jelasnya.

Ganjar kemudian ngobrol dengan Dwiyana dan bertanya tentang banyak hal terkait kereta api cepat Jakarta - Bandung Whoosh itu. Mulai pengerjaannya, teknologinya, hingga fasilitas layanannya.

Baca juga: Liga Champions: Manchester United vs Galatasaray, Ambisi Kebangkitan The Red Devils

Saat sedang asyik ngobrol itu, tiba-tiba kereta api cepat Jakarta - Bandung berhenti. Dari pengeras suara, diumumkan bahwa perjalanan sudah berakhir dan sampai di Stasiun Padalarang.

"Wah ternyata sudah sampai. Hanya 25 menit ini dari Halim ke Padalarang. Cepat sekali ya, saya mereview saja belum selesai kok sudah sampai," kata Ganjar sambil melanjutkan perjalanan ke stasiun Bandung Kota menggunakan Feeder.

Siap Kembangkan

Ganjar mengatakan, transportasi umum menjadi salah satu program yang akan menjadi prioritasnya. Sebab, transportasi umum adalah salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting, termasuk untuk mengurangi kemacetan dan menjaga lingkungan.

"Dengan transportasi umum, maka perpindahan orang semakin cepat. Terbayangkan tidak dengan kereta cepat ini, orang bisa tetap tinggal di Bandung tapi bekerja di Jakarta. Mereka bisa berpindah dengan cepat dan nyaman," jelasnya.

Baca juga: Cepat Dapat Pekerjaan! Berikut 6 Aplikasi Pencari Kerja

Ganjar mengatakan, sudah banyak program transportasi umum yang baik yang telah dibangun Presiden Joko Widodo. Maka ia akan meneruskan dan mengutilisasi agar memiliki nilai tambah pada kemakmuran masyarakat.

"Pak Jokowi itu kalau kata anak muda sekarang sudah top-topan, gila-gilaan kalau soal infrastruktur termasuk transportasi umum. Maka tugas kita harus meneruskan dan mengutilisasi agar ada manfaat dan nilai tambahnya untuk masyarakat," pungkasnya. (Aji)