bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Pasca-Pemilu 2024, Bunda Eva Dak Katek Lawan Lagi Pilwalkot 2024

Herman Batin Mangku - Opini
Minggu, 10 Maret 2024 13:15
    Bagikan  
Herman Batin Mangku
Herman Batin Mangku

Herman Batin Mangku - Herman Batin Mangku

Oleh Herman Batin Mangku*

PEMILU 2024 mengubah konstelasi politik jelang Pilkada 2024 di Provinsi Lampung. Pisah ranjangnya PDIP dengan Jokowi serta perolehan suara Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 memaksa partai dan politikus mengkalkulasi ulang pada pertarungan Pilkada Serentak 2024, Rabu, 27 November. 

Beberapa nama sudah dimunculkan dan memunculkan diri siap berlaga merebut kursi orang nomor satu di kabupaten dan kota, termasuk di Kota Bandarlampung. Eva Dwiana salah seorang yang masih punya kesempatan satu periode lagi memimpin Kota Bandarlampung.

Bisa dikatakan, hingga hari ini, belum munculnya para calon kuat yang setara dengannya, Eva Dwiana dapat dikatakan calon wali kota terkuat saat ini. Ada tiga alasan:

PERTAMA

Eva Dwiana telah terbukti menguasai suara warga Kota Bandarlampung. Sejak menjadi istri wali kota dua periode Herman HN, dia berhasil menarik simpati emak-emak lewat pengajian Majelis Taklim Rachmat Hidayat Provinsi Lampung dan berbagai sat-set lainnya selama dua periode. 

Dirinya kerap menggelar pengajian akbar mengundang ustadz kondang dan pengajian rutin dari masjid ke masjid. Buahnya, ketika nyaleg DPRD Lampung lewat PDIP, suaranya meluber hingga bisa mengangkat 3 kursi DPRD Lampung dari Dapil 1 Kota Bandarlampung, yakni 86.258 suara dari 146.294 suara partainya.

Ketika nyaleg pada Pileg 2029, Eva memperoleha suara tertinggi untuk DPRD Provinsi Lampung. Namun, pada Pileg 2024, Eva tak mencalonkan diri sebagai caleg, suara PDIP dari Dapil 1 Kota Bandarlampung ambles tersisa 10.107 suara atau 1 kursi DPRD Lampung.

Bisa untuk cek ombak (test the water) terakhir pengaruhnya di Kota Bandarlampung, putri sulungnya, Rahmawati Herdian (26), berhasil masuk DPR RI dari Dapil Lampung 1. Pada urutan ketiga, kader Partai Nasdem ini mendapatkan 94.079 suara. 

Kenapa bisa begitu, perlu dibedah tersendiri. 

KEDUA

Soal perahu keknya beres pula. Walau dirinya kader PDIP sampai hijabnya selalu warna merah dan ruang kerjanya ikut membara, partai biru yang dipimpin suaminya, Nasdem Lampung, malah yang pagi-pagi sudah menawarkan perahunya.

Gak kaleng-kaleng lagi jumlahnya, 7 kursi DPRD Kota Bandarlampung. Partai Eva Dwiana sendiri, PDIP mendapatkan 6 kursi dari Pemilu 2024. Dengan 13 kursi, incumbent sudah melebih syarat minimal 10 kursi. Belum, jika partai lain ikut mendukung karena seksinya sang petahana.

KETIGA

Nah ini yang penting, lawan yang dinilai terberat, Rahmat Mirzani Djausal, ketua Partai Gerindra Lampung, sebelum Pemilu 2024 digadang-gadang akan mencalonkan diri pada Pilwalkot 2024. Sosoknya yang masih segar, milenial, punya partai besar dan tentu saja amunisi mumpuni, dirinya yang diprediksi bakal jadi lawan berat Eva. Baca: Pertempuran Kota Sudah Dimulai, Kyay Mirza vs Bunda Eva

Namun, dengan kemenangan Partai Gerindra di Lampung dan nasional, baik capresnya maupun pilegnya, Mirza dinilai paling pas malah bertarung di ring Pilgub Lampung 2024. Baca: Mirza, The Next Gubernur Lampung?

Artinya, jika Mirza ikut Pilgub Lampung 2024, setidaknya, hingga saat ini, Eva Dwiana dak katek lawan (tak ada lawan) berat lagi. Sudah ada dua orang yang nyundul-nyundul berwacana ikut kontestasi Pilwalkot Bandarlampung 2024, tapi masih sebatas "ingin". Jalan terjal masih panjang: dukungan partai, sosialisasi, cis, dan ana-inu. 

Kembali ke laptop, walau belum mendeklarasikan diri, body language dan aksi-aksi tebar pesonanya lewat berbagai kegiatan sosial yang menyentuh akar rumput dapat menjadi kode keras bakal maju kembali pada Pilwalkot 2024.

Bisa dikatakan, di ujung periode pertamanya, Eva Dwiana tiada hari tanpa bersama rakyat.

Apa pun kata dunia, kritik menghujam dari elite dan serangan udara dari para nitijen, saya intip hasil survey versi lawan dan internal petahana, Bunda, panggilan Eva Dwiana, hati 70 persen lebih warga kota ini ternyata masih ada dirinya.

Yang mau marah-marah atas kenyataan tersebut ditahan dulu ya, dunia masih dinamis kok, apa pun bisa terjadi, yang pasti puasa dulu kita, Marhaban ya Ramadhan, maaf lahir batin, selamat menjalani ibadah saum. tabik puuun.

* jurnalis



 - 

Tags