Jokowi Akui Kualitas Udara di Jabodetabek Sangat Buruk, dan Perintahkan Rekayasa Cuaca Memacing Hujan

Senin, 14 Agustus 2023 16:25
Presiden Joko Widodo alias Jokowi. (Foto: Sekretariat Presiden) Sekretariat Presiden

HELOINDONESIA.COM - Presiden Jokowi (Joko Widodo) mengatakan selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk.

Oleh karena itu Presiden Jokowi menyampaikan empat arahan yang perlu dilakukan oleh kementerian dan Lembaga terkait.

Banyak penyebab sehingg kualitas udara di Jabodetabek sangat buruk, di antaranya karena selama 3 bulan sudah musim kemarau, dan juga emisi transportasi.

“Selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk. Bahkan pada 13 Agustus 2023 indeks kualitas udara di DKI Jakarta di angka 156 dengan keterangan tidak sehat,” kata Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (ratas) di Istana Merdeka, Senin 14 Agustus, membahas upaya peningkatan kualitas udara di kawasan Jabodetabek.

Baca juga: September, Yenny Wahid Siap Dampingi Capres Ganjar Pranowo Jalan-jalan ke Jawa Timur

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan memburuknya kualitas udara di Jabodetabek, utamanya soal emisi transportasi dan datanya kemarau panjang.

Terkait hal tersebut Presiden Jokowi memberikan empat arahan yang perlu dilakukan oleh kementerian dan Lembaga terkait, dalam jangka pendek dan jangka panjang.

“Beberapa yang menyebabkan situasi ini, antara lain kemarau panjang selama tiga bulan terakhir yang menyebabkan peningkatan konsentrasi polutan tingi, serta pembuangan emisi dari transportasi,” kata Presiden.

Baca juga: 4 Pemain Cedera, Manchester United Diprediksi Unggul Tipis Lawan Wolves Selasa Dini Hari

Selain itu juga terkait aktivitas industri di Jabodetabek, terutama yang menggunakan batu bara di sektor industri manufaktur.

Terkait hal tersebut Presiden Jokowi memberikan empat arahan yang perlu dilakukan oleh kementerian dan Lembaga terkait, dalam jangka pendek dan jangka panjang.

Pertama, dalam jangka pendek. Presiden meminta seluruh jajaran terkait untuk secepatnya melakukan intervensi yang dapat meningkatkan kualitas udara di Jabodetabek, seperti rekayasa cuaca hingga ruang terbuka hijau (RTH).

Baca juga: Prabowo Capres Terkuat, Bisa Tentukan Cawapres dan Tunjuk Siapa Saja Jadi Wakilnya

“Rekayasa cuaca untuk memancing hujan di kawasan Jabodetabek, dan menerapkan regulasi untuk percepatan penerapan batas emisi Euro 5 dan Euro 6, khususnya di Jabodetabek. Kemudian perbanyak ruang terbuka hijau dan tentu saja ini memerlukan anggara. Siapkan anggarannya. Dan jika diperlukan kita harus berani mendorong untuk banyak kantor melaksanakan hybrid working, work fro, office, work from home,” kata Presiden Jokowi.

Selanjutnya, untuk jangka menengah, Presiden meminta jajarannya untuk konsisten melaksanakan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transformasi massal, seperti lintas raya terpadu (LRT) dan moda raya terpadu (MRT).

“Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepan bulan depan juga sudah beroperasi dan juga percepatan elektrifikasi kendaraan umum dengan bantuan pemerintah,” ujar Jokowi.

Baca juga: Salah Ngamuk di Stamford Bridge Kandang Chelsea, Harusnya Dihukum

Berikutnya, untuk jangka panjang, Presiden menekankan perlunya penguatan aksi mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan ikim. “Harus dilakukan pengawasan kepada sektor industry dan pembangkit listrik, terutama di sekitar Jabodetabek,” tandas Presiden.

Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya Upaya edukasi terhadap seluruh komponen Masyarakat. “Dan yang terakhir, mengedukasi public yang seluas-luasnya,” ujar Presiden Jokowi. (**)

Berita Terkini