Helo Indonesia

Prestasi Pengentasan Kemiskinan Gubenur Ganjar Pranowo Masih Kalah Dengan Gubernur Khofifah

Edo - Nasional
Selasa, 25 Juli 2023 11:48
    Bagikan  
KEMISKINAN
tangkapan layar

KEMISKINAN - Data kemiskinan Jawa Timur menurut sumber Badan Pusat Statistik.

HELOINDONESIA.COM - Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang diumumkan per 17 Juli 2023 menyebutkan keberhasilan dalam menurunkan jumlah kemiskinan Jawa Timur menduduki urutan paling tinggi di banding provinsi lain di Indonesia.

Perhitungan itu didasarkan pencatatan periode Maret 2021 hingga Maret 2023 dengan pencapaian sebanyak 383.920 orang.

"Alhamdulillah, di saat pandemi Covid-19 berkat kerja keras kita semua, provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia," terang Gubernur Jawa Timur, Senin (24/7/2023).

Sementara provinsi Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo menempati posisi kedua dengan jumlah penurunan kemiskinan sebanyak 318.250 orang.

Baca juga: Gubernur Jatim Tetapkan Tarif Ojol, Dengan Standar Sebesar ini

Sehingga Jatim disebut berhasil menurunkan jumlah penduduk miskin tertinggi di antara 34 Provinsi di Indonesia.

Berdasarkan periode yang sama, setelah Jatim, Jateng kemudian disusu Jawa Barat dengan jumlah penurunan penduduk miskin sebanyak 306.740, selanjutnya Lampung sebanyak 113.260, Sumatera Utara sebanyak 104.150, Sumatera Selatan 68.080, Jogjakarta 57.980 dan Banten 41.100.

Menurut data dari BPS yang diumumkan 17 Juli 2023 itu, prosentase penduduk miskin Jawa Timur turun 0,14 persen poin dari 10,49 persen pada September 2022 menjadi 10,35 persen pada Maret 2023.

Turunnya angka kemiskinan di Jatim menurut Gubernur Khofifah juga dipengaruhi sejumlah faktor, seperti pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2023 tumbuh sebesar 4,95 persen (y-o-y) dibandingkan dengan triwulan I tahun 2022, dan tumbuh sebesar 1,02 persen (q-to-q) dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2022.

Baca juga: Friendship Run di Surabaya Meriah, Wagub Emil Dardak Sebut Beri Dampak Positif bagi Perekonomian Jatim

Kemudian Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 4,33 persen, turun 0,48 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022 (4,81 persen), dan turun 1,16 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 (5,49 persen).

Di sisi lain, Pemprov Jatim juga menginisiasi adanya pencairan bantuan produktif bagi keluarga miskin ekstrem di 5 Kabupaten kantong kemiskinan masing-masing keluarga mendapatkan bantuan senilai Rp1,5 juta sebagai modal usaha produktif.

Selain itu juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM.

"Pangsa kredit UMKM terhadap total penyaluran kredit di Jawa Timur tercatat terus mengalami peningkatan sejak 2021," kata Gubernur Khofifah.

Baca juga: Puluhan Ribu Emak Jatim Titipkan Sembilan Mandat ke Ganjar, Apa Saja Isinya?

Hingga triwulan I 2023 terjadi peningkatan sebesar 31,93 persen dibandingkan triwulan sebelumnya yang tercatat sebesar 31,64 persen .

Peningkatan pangsa kredit UMKM juga sejalan dengan komitmen Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan perbankan untuk bersinergi mendorong peran UMKM dalam perekonomian Jatim mengingat UMKM memiliki kontribusi besar terhadap perekonomian Jawa Timur.

Kemudian bantuan usaha untuk pelaku usaha ultra mikro yang diserahkan Gubernur Khofifah selama tahun 2022 dan 2023 kepada kepada 6.478 orang pelaku usaha mikro dengan nilai antara Rp600.000 hingga Rp2.200.000, yang pembiayaannya dari Baznas Provinsi Jatim dan CSR pelaku usaha.

Baca juga: Khofifah Diunggulkan Sebagai Cawapres Anies, Pengamat: Kuat di Jatim Jangan-jangan Hanya Mitos

Selanjutnya penyaluran BLT Dana Desa 2023 per Maret 2023 telah disalurkan kepada 163.669 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dimana Dana Desa untuk BLT minimal 10 persen dan maksimal 25 persen untuk Keluarga kategori Desil 1 data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)

Penyaluran PKH triwulan 1 tahun 2023 mencapai 99,12 persen atau sebesar 1.554.312 keluarga penerima manfaat dari total target 1.566.750 keluarga penerima manfaat.

Menurut laporan Progress Bansos Per 2 April Kemenko PMK, serta penyaluran Sembako triwulan 1 tahun 2023 mencapai 84,71 persen atau sebesar 2.192.181 KPM dari total target 2.587.740 keluarga penerima manfaat.

Baca juga: Muhammadiyah Restui Muhadjir Bacawapres, Ketua PWM Jatim: Angin Segar Demokrasi

Selain itu juga keberhasilan meningkatkan status kemandirian desa dari tahun 2021 sebesar 697 Desa Mandiri menjadi 1.490 Desa Mandiri di tahun 2022, atau meningkat 113,77 persen.

"Peningkatan desa mandiri itu juga merupakan capaian tertinggi secara nasional, bahkan di 2023 ini kita targetkan naik diatas 2.500 Desa Mandiri, saya yakin ini Insya Allah akan terwujud, bahkan melampaui," jelas Gubernur perempuan pertama di Jatim ini. **