Helo Indonesia

Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan Potensial Pengembangan Varietas Unggul Kacang Hijau

Edo - Nasional
Rabu, 29 Mei 2024 20:15
    Bagikan  
VARITAS UNGGUL
humas pemprov jatim

VARITAS UNGGUL - Suasana pelepasan varietas unggul baru kacang ijo oleh BRIN yang menggandeng CV SEMI.

HELOINDONESIA.COM - Kabupaten Malang dan Pasuruan memiliki lahan pertanian yang sangat potensial untuk pengembangan agriculture (pertanian).

Sehingga tak heran kawasan ini menjadi perhatian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjadi pilihan pengambangan masalah pertanian.

Kini Kabupaten Malang dan Kabupaten Pasuruan sebagai lokasi uji daya hasil pendahuluan kacang hijau dan uji daya hasil lanjutan Varietas Unggul Baru (VUB) kacang hijau.

Baca juga: Mentan Serahkan Bantuan Pertanian Senilai Rp 410 Miliar untuk Bencana di Sulsel

Sejauh ini telah dilepas lebih dari 25 varietas kacang hijau dengan berbagai macam karakteristik seperti warna biji hijau kusam atau hijau mengkilap maupun sisi ukuran biji kecil-sedang.

Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan BRIN, Yudhistira Nugraha mengatakan dari 25 varietas kacang hijau misalnya memiliki hasil rata-rata antara 0,90-1,98 t/ha, berat 100 biji antara 2,5-7,8 g, dan umur panen 51 hingga lebih dari 70 hari.

"Varietas kacang hijau dengan warna kulit biji hijau kusam yang berkembang luas terutama di daerah sentra produksi antara lain Vima 1, Vima 3, dan Vima 5," kata Yudhistira, Rabu (29/5/2024).

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Rusak Puluhan Hektare Lahan Pertanian Kabupaten Agam

Seiring dengan meningkatnya permintaan pasokan kacang hijau baik untuk pemenuhan kebutuhan domestik maupun ekspor, maka telah dilakukan kesepakatan untuk bekerjasama antara Pusat Riset Tanaman Pangan dengan CV SEMI, yang berkedudukan di Grobogan, Jawa Tengah.

"Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang pengujian daya hasil, penyakit, dan mutu biji untuk pelepasan varietas unggul baru (VUB) kacang hijau telah ditandatangani kedua belah pihak pada tanggal 20 Maret 2024," ujarnya.

Sementara penandatanganan PKS dilakukan oleh Dr Yudhistira Nugraha sebagai Kepala Pusat Riset Tanaman Pangan dan Anthony Susilo, Direktur CV.SEMI.

Baca juga: Densus 88 Mabes Polri Lakukan Deradikalisasi Melalui Komitmen Dukung Sektor Pertanian Indonesia

Kerjasama ini dilakukan selama jangka waktu 3 tahun mulai 2024 hingga 2026.

Sementara kegiatan tahun 2024 meliputi:
Uji daya hasil pendahuluan galur kacang hijau, ditanam di Kabupaten Malang dan Uji daya hasil lanjutan, akan dilaksanakan di Kabupaten Malang dan Pasuruan.

Dalam pelaksanaannya, pihak CV SEMI juga aktif dalam monitoring kegiatan dilapang. Pada tanggal 7 Mei, Bapak Anthony (Direktur CV. SEMI) melakukan kunjungan lapang ke lokasi penelitian di Tajinan, Malang.

Baca juga: Hasil Lengkap Babak 16 Besar Liga 3 Nasional, Persedikab Kabupaten Kediri Gagal di Grup Neraka Jawa Timur

Sebagai salah satu produsen benih kacang hijau yang sedang berkembang, CV SEMI, telah berkontribusi dalam penyediaan benih kacang hijau terutama di Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa wilayah di Indonesia bagian timur.

VUB kacang hijau yang akan dihasilkan tersebut (umur genjah, masak serempak, ukuran biji besar dan kecil, serta hasil tinggi) dimaksudkan untuk memenuhi varietas pilihan yang diinginkan petani maupun konsumen global.

Dengan terjalinnya Kerjasama dengan pihak mitra CV. SEMI, diharapkan pengembangan VUB kacang hijau yang dihasilkan akan lebih cepat sampai ke pengguna.

Tersedianya benih sumber maupun benih sebar yang dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan benih petani akan memberikan kontribusi pada peningkatan produksi kacang hijau nasional.

Baca juga: Halal Bihalal Kementerian Pertanian, Mentan Amran Bicara Cinta Membangun Pertanian Gemilang

Menjanjikan
Kacang hijau semakin menjadi pilihan petani, karena budidayanya cukup mudah, umur relatif genjah dengan hasil yang menguntungkan.

Tanaman ini memiliki kandungan karbohidrat dan protein tinggi masing-masing sebesar 61,0% dan 23%.

Karakteristik umur genjah (55-65 hari) dan toleran terhadap kekeringan, maka prospektif untuk dikembangkan di lahan sub optimal.

Peran strategis lainnya adalah komplementer dengan beras, sebab protein beras yang miskin lisin dapat diperkaya oleh kacang hijau yang kaya lisin.

Produk terbesar hasil olahan kacang hijau di pasar berupa taoge (kecambah), bubur, makanan bayi, industri minuman, kue, bahan campuran soun dan tepung hunkue.

Baca juga: Hindari Ancaman Krisis Pangan, Mentan Ajak Dinas Pertanian Seluruh Indonesia Turun Ke Sawah

Dengan potensinya ini kacang hijau dapat mengisi kekurangan protein pada umumnya, perbaikan gizi sekaligus mendukung program nasional menaikkan pendapatan petani.

Disamping kebutuhan di dalam negeri, permintaan eksport juga semakin meningkat.

Penanaman kacang hijau dilakukan di sawah maupun tegal dengan luas panen nasional 206.525 ha (BPS 2018).

Baca juga: Kementerian Pertanian Gandeng TNI Wujudkan Lampung Jadi Sentra Produksi Beras

Daerah sentra produksi kacang hijau tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur dengan total produksi mencapai 91,7 persen dari produksi nasional.

Hasil biji rata-rata 1.149 t/ha, dengan kisaran 0.774-1.858 t/ha tergantung varietas, lokasi, dan budi daya.

Karakteristik varietas kacang hijau yang digunakan beragam tergantung pemanfaatannya.

Baca juga: Langkah Positif Polsek Pamulang Sambangi Ibu-ibu PKK RW 12 Perumahan Pamulang Permai Terkait Pertanian dan Tanaman

Untuk pasar lokal pada industri kecambah biasanya digunakan kacang hijau yang memiliki ukuran biji kecil.

Sedangkan untuk industri makanan atau minuman biasanya digunakan kacang hijau yang memiliki ukuran biji besar karena berhubungan dengan kemudahan pengupasan.

Sementara untuk ekspor, selain memiliki ukuran biji besar juga memiliki warna kulit biji hijau kusam. **