bjb Kredit Kepemilikan Rumah
Helo Indonesia

Tragedi Haymarket Chicago jadi Awal Mula Sejarah May Day

M. Haikal - Nasional
Selasa, 30 April 2024 18:08
    Bagikan  
Sejarah May day
Foto: tangkapan layar

Sejarah May day - Hari Buruh Sedunia atau yang dikenal juga sebagai May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei sebagai hari peringatan perjuangan buruh di seluruh dunia.

HELOINDONESIA.COM - Jutaan kaum buruh di Indonesia serentak bakal turun dalam aksi May Day yang diperingati kelompok buruh di dunia setiap tanggal 1 Mei.

Kali ini, aksi jutaan buruh di Indonesia turun ke jalan tak sekadar aksi peringatan May Day semata, tapi juga menyuarakan kondisi demokrasi Indonesia yang saat ini sedang tidak baik-baik saja.

"Mulai dari hilangnya partisipasi berdampak dalam penyusunan omnibus law, pendidikan yang semakin terkomersialisasi dan hilangnya kekuatan suara mahasiswa dalam dunia pendidikan, hingga kasus Pemilu 2024," ujar Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) melalui pesan tertulis yang dikirim ke redaksi pada Selasa (30/4/2024).

Berkaca dari hal tersebut, Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) atau koalisi antara serikat dengan masyarakat sipil dalam menuju May Day dan Hardiknas menuntut agar kedaulatan rakyat dikembalikan rakyat melalui politik alternatif.

Baca juga: Di Tengah Tantangan Perekonomian, Aset bank bjb Tembus Rp 202,5 Triliun

Hari Buruh Sedunia atau yang dikenal juga sebagai May Day diperingati setiap tanggal 1 Mei sebagai hari peringatan perjuangan buruh di seluruh dunia.

Sejarah Hari Buruh Sedunia bermula pada 1 Mei 1886 di kota Chicago, Amerika Serikat.

Saat itu, ribuan buruh mengadakan aksi unjuk rasa menuntut hak-hak buruh yang lebih baik, termasuk hak untuk memperjuangkan hak mereka dalam serikat buruh dan menuntut jam kerja delapan jam per hari.

Namun, aksi protes ini berubah menjadi kekerasan ketika polisi membubarkan massa dengan kekerasan, yang menyebabkan kematian dan luka-luka di antara para buruh dan polisi.

Insiden ini dikenal sebagai "Tragedi Haymarket".

Baca juga: Ditinggal Pasangan, Bacagub Ahmad Muslimin Ungkap 2 Penggantinya

Dalam peristiwa itu, beberapa pemimpin gerakan buruh di penjara dan dijatuhi hukuman mati tanpa bukti yang cukup.

Sejarah kelam itu pun menginspirasi gerakan buruh di seluruh dunia.

Pada kongres internasional kedua dari Federasi Serikat Buruh Internasional di Paris pada tahun 1889, diputuskan bahwa tanggal 1 Mei menjadi hari peringatan perjuangan buruh di seluruh dunia.

Tanggal 1 Mei dipilih sebagai penghormatan kepada para korban yang tewas dalam Tragedi Haymarket.

Sejak itu, Hari Buruh Sedunia dianggap sebagai momentum untuk menggalang solidaritas antarkelas pekerja di seluruh dunia dalam melawan kapitalisme.

Begitu pula dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), pada masa kolonialisme saat itu Ki Hadjar dan rekan-rekannya menentang kebijakan pemerintah Hindia-Belanda yang hanya memberikan akses pendidikan terhadap keturunan Belanda & kaum priayi.

Baca juga: Federasi Serikat Pekerja Kalsel Tuntut Undang-undang Cipta Kerja Dicabut

Seakan tak jauh berbeda dimasa kondisi pendidikan di Indonesia sekarang yang dibalut dengan persoalan pendidikan mahal, akses yang tidak merata, dan lain sebagainya.
May Day & Hardiknas harus menjadi tonggak perlawanan dan persatuan gerakan rakyat dalam membangun kekuatan politiknya yang sejati atas kondisi kelas yang tertindas dan terhisap oleh cengkraman imperialisme dan oligarki di Indonesia.

Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dengan ini menyampaikan salam hormat setinggi-tingginya kepada kelas buruh di Seluruh Dunia.

Dalam kondisi krisis multidimensi yang merebak kesulitan kaum buruh, tentu bukan penghalang bagi kelas buruh terus memproduksi semua komoditas-komoditas penting untuk kelangsungan hidup umat manusia.

Tuas-tuas kehidupan yang terus bergerak, kemajuan peradaban yang tiada tara, serta ilmu pengetahuan yang berkembang begitu pesatnya merupakan maha karya berjuta-juta rakyat buruh di seluruh dunia.

Hidup Kelas Buruh Seluruh Dunia!