HELOINDONESIA.COM - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto ke Partai Demokrat. Airlangga mengadakan kunjungan ke kediaman Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Sabtu 29 April. Airlangga dan jajaran petinggi Golkar diterima di kediaman SBY di Cikeas.
SBY sendiri didampingi oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan jajaran. Usai pertemuan, digelar jump apers bersama. AHY mengatakan dalam diskusi banyak hal dibahas, terutama terkait dinamika politik aktual dan kehidupan demokrasi. Termasuk kemungkinan Demokrat dan Golkar bergabung dalam koalisi.
“Nah di sinilah kita bicara cukup panjang bagaimana demokrasi negeri kita akhir-akhir ini mengalami kemunduran serius dan tantanga-tantangan serius, sistem politik yang dicoba diutak-atik untuk mengubah yang sebenarnya tidak perlu diubah,” kata AHY.
AHY memberi contoh bagaimana sistem pemilu sampai saat ini masih tanda tanya besar. Ia ingat saat Pak AIrlangga berinisiatif bersama para pimpinan parpol lainnya berkumpul di Jalan Darmawangsa, dan sampai saat ini isu itu belum jelas seperti apa endingnya, pemilu proporsional terbuka atau tertutup.
“Kita tidak ingin demokrasi kita mundur jauh ke belakangnya karena perubahan sistem yang sangat fundamental ketika tahapan Pemilu sudah dijalankan, ini di luar nalar sehat kita. Dan marilah kita terus mengawal agat tidak terjadi perubahan yang tidak kita harapakan bersama ketika hak-hak rakyat dirampas dari sistem demokrasi kita,” papar AHY.
Menurutnya, juga dibicarakan real politik, ini juga seru, diskusi juga menyikapi konstalasi politik terkini. ‘Satu minggu dua minggu terakhir ini luar biasa, kita ikuti di media massa, masih suasana lebaran tetapi begitu dinamis,” katanya.
Dalam kondisi dinamis luar bias aitu, menurut AHY rasanya patut bagi Golkar dan Demokrat untuk duduk bersama dan membicarakan berbgai kemungkinan yang dihadapi ke depan.
Tentu, lanjutnya, semangatnya bagaimana Indonesia makin maju, makin sejahtera demokrasinya juga semakin berkeadaban, dan kita berharap tidak ada hak warga negara yang dikebiri, baik hak memilih maupun hak dipilih, baik dalam Pileg maupun Pilpres mendatang.
Terkait koalisi, menurut AHY kedua parpol saling membuka diri untu bergabung. Keduanya menyadiri berdiri di posisi berbeda untuk saat ini. Tapi, untuk ke depannya kemungkinan saja bisa saling bergabung.
“Saya bersuka cita, seperti Pak Airlangga dalam berbagai kesempatan, yang saya juga membuka diri bergabungnya antar kekuatan politik, bergabungnya partai-partai politik,” kata AHY lagi.
Seperti diketahui, Demokrat saat ini bergabung dalam Koalisi Perubahan, sedangkan Partai Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Menurut AHY, Koalisi Perubahan membuka diri, termasuk kepaga Golkar untuk bergabung.
“Kami juga yang saat ini bergabung dalam Koalisi Perubahan juga tentu membuka diri, karena ini negara besar tidak mungkin satu dua elemen saja yang berbuat dan berperan, Golkar dan Demokrat ingin berperan lebih besar lagi, lebih baik lagi buat negeri kita,” katanya. (*)
(A Winoto)
