Helo Indonesia

Jika PKS Menang Pemilu, Oligarki Lari Terbirit-biritkah?

Nabila Putri - Lain-lain
Sabtu, 9 September 2023 12:53
    Bagikan  
Jika PKS Menang Pemilu, Oligarki Lari Terbirit-biritkah?

Gufron Aziz Fuadi

Oleh Gufron Aziz Fuadi *

JELANG Pemilu 2019, Rocky Gerung (RG) mengatakan jika PKS menang pemilu para oligarki akan pada lari terbirit-birit. Pada kader partai pun kontan ramai-ramai membagikan (share) pernyataan tersebut. Tak lama, senior partai melarangnya karena itu bukan sikap partai.

Saya percaya RG tidak punya maksud jelek. Dia mungkin hanya gemes pada "Rezim Oligarki" dan sangat berharap PKS bisa memperbaiki keadaan. Partai tidak pernah antiorang kaya dan pengusaha. Yang dijauhi PKS, kedzaliman dan perselingkuhan hukum.

Kita tentu tidak ingin para aghniya, para hartawan menjadi musuh. Hanya komunisme lah yang menjadikan para pemilik modal sebagai musuhnya orang miskin, proletar. Meskipun tidak sedikit yang mengaku sebagai pembela wong cilik tapi diam-diam berasyik asyik selingkuh dengan oligarki.

Memang, para pemenang umumnya akan menggeser dan menggusur pihak yang kalah, baik itu dalam pilpres maupun pilkada. Bahkan dalam kadar tertentu juga terjadi pada ormas dan partai politik.

Hal ini sama dengan pemikiran Ratu Bilqis saat membicarakan strategi menghadapi Raja Nabi Sulaiman sebagai mana termuat dalam surat An Naml, 34: "Dia (Balqis) berkata, "Sesungguhnya raja-raja apabila menaklukkan suatu negeri, mereka tentu membinasakannya, dan menjadikan penduduknya yang mulia jadi hina; dan demikian yang akan mereka perbuat."

Baca juga: Efektif Turunkan Berat Badan, Berikut 7 Menu Sarapan Sehat untuk Diet

Maka saat Ali bin Abi Thalib diberi amanah memimpin penaklukan Khaibar, benteng terakhir Yahudi, Ali bertanya: Ya Rasulullah, apakah mereka langsung kita perangi sampai mau (masuk Islam) seperti kami? Rasulullah Saw bersabda: "Berlaku tenanglah sampai ditempat mereka, lalu dakwahilah mereka kepada Islam.

Kabarkan kepada mereka hal hal yang wajib mereka lakukan atas hak hak Allah. Demi Allah, jika Allah menunjuki seseorang lewat dakwah mu, maka itu lebih baik bagimu, melebihi hasil ghanimah besar dari hewan ternak terbaik mereka." (Hr. Bukhari dan Muslim)

Kisah dalam hadits tersebut memberikan pelajaran kepada kita bahwa dakwah Islam tidak berorientasi kepada penghancuran tetapi melakukan perubahan, dan juga perbaikan. Sebagaimana pernah diungkapkan oleh nabi Syu'aib dalam Hud, 88:"... Sesungguhnya aku tidak bermaksud kecuali (mendatangkan) perbaikan selama aku masih berkesanggupan...."

Perubahan dan perbaikan bagaikan dua sisi dari mata uang. Dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Perubahan tanpa perbaikan bagaikan orang yang berjalan tanpa arah, dan perbaikan tanpa perubahan seperti menuang air kedalam ember bocor.

Karena perubahan yang diinginkan dari dakwah bukanlah perubahan artifisial, sekedar ganti kulit tapi isinya tetap ular. Tetapi perubahan yang substansial. Baik dari  segi obyek, bentuk, sarana, maupun pengembangannya.

Ustadz Hilmi pernah bercerita saat beliau berdialog dengan para pengusaha Indonesia keturunan China. Saat itu ada yang bertanya, ustadz apa yang akan dilakukan PKS kalau memenangkan pemilu?

Baca juga: Meresahkan, Geng Motor Main Bacok Warga Bandarlampung

Beliau menjawab, yang utama adalah menegakkan hukum. Karena reformasi yang terjadi lebih pada reformasi di bidang politik, tetapi belum menyentuh reformasi di bidang hukum dan ekonomi. Rusaknya tatanan pemerintahan dan sosial terjadi karena hukum tidak ditegakkan secara adil tetapi dilakukan secara tebang pilih.

Hukum menjadi alat politik. Sedangkan para pengusaha akan tetap aman dan bebas berusaha selama mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Islam tidak punya sejarah konflik dengan Cina.

Bahkan seorang sahabat nabi Saad bin Abi Waqash pernah dikirim untuk berdakwah ke negeri China sekaligus melakukan titian muhibah semacam kunjungan persahabatan.

Bahkan yang ada China pernah berkonflik dengan agama lain sehingga terjadi perang candu dan lepasnya Hongkong diambil Inggris dan Macau duambil Portugal.

Baca juga: KPU Percepat Jadwal Pendaftaran Capres-cawapres Menjadi 10 Oktober, DPR Ngaku Belum Dibahas

Kata beliau, sebenarnya para pengusaha itu lebih senang berusaha dengan hukum yang ditegakkan dengan adil. Akuntabilitas nya bisa dipertanggungjawabkan. Dalam usaha yang sudah go publik, akuntabilitas ini sangat penting. Tetapi karena iklim usaha di sini seperti yang sekarang terjadi, selingkuh dan tebang pilih, mereka ya mempersiapkan juga.
Ada yang nyeletuk, AC-DC dong!

Islam itu kalau menang penaklukan tidak melakukan politik bumi hangus, tidak balas dendam. Mirip seperti ungkapan Jawa, menang tanpo ngasorake. Menang tanpa merendahkan.

Sebagaimana dilakukan Nabi saat menaklukkan Kota Mekah. Sabdanya, siapa yang berlindung fi Kakbah, dia aman. Siapa yang menutup pintu rumahnya, dia aman. Siapa yang berlindung di rumah Abu Sufyan (pemimpin Mekah yang sudah tunduk), dia aman.

Begitupun saat Amr bin Ash menaklukkan Mesir. Juga saat Umar bin Khattab membuka kunci kota Baitul Maqdis, Palestina. Hal yang sama juga dilakukan oleh Muhammad al Fatih saat menaklukkan ibu kota Romawi Timur, Konstantinopel.

Hal ini sejalan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW, bahwa para penduduk sipil akan dihormati dan dilindungi hak-haknya. Para pendeta, wanita dan anak anak tidak harus dilindungi , tidak boleh dibunuh. Islam membebaskan Mesir dari penderitaan yang dialami selama berada di bawah Rezim Romawi, meskipun mereka beragama yang sama.

Baca juga: Uang Titipan Dinas Kurang, Anggota FPDIP DPRD Tgm Diduga Tampol Honorer

Begitulah seharusnya kita menjelaskan kepada nonmuslim, sehingga tidak timbul ketakutan bila suatu saat partai Islam memenangkan pemilu. Tetapi justru munculnya kesedihan bila kekuatan Islam meninggalkan mereka sebagaimana yang terjadi pada masyarakat Mesir yang beragama Kristen Koptik.

Mereka mengatakan, kami lebih nyaman dan aman dibawah kekuasaan umat Islam daripada dibawah kekuasaan Romawi, meskipun agama kami dengan penguasa Romawi sama...

Bahkan jauh sebelum penaklukan Mesir, hadis riwayat Muslim menyebutkan, Rasulullah Saw pernah bersabda berkenaan dengan negeri ini, Mesir: “Jika kalian menaklukkan Mesir, maka aku wasiatkan agar kalian berbuat baik kepada orang-orang Qibthi (Mesir) ini. Mereka berhak atas perlindungan dan kasih sayang.”

Saat Nabi Saw mengangkat Muadz bin Jabal menjadi gubernur Yaman beliau berwasiat:
"Berilah kemudahan dan jangan mempersulit, berikanlah kabar gembira dan jangan membuat orang ketakutan. Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari Ahli Kitab yang akan bertanya kepadamu, 'Apa kunci surga?' Maka katakan bahwa kunci surga ialah kesaksian bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya..."

Baca juga: Wacana RK Jadi Capres Cawapres, Beringin Muda Menolak, Katanya Masih Pendatang Baru di Golkar

Islam yang rahmatan lil alamin, adalah Islam yang memberikan keamanan dan kenyamanan kepada seluruh isi alam, meskipun mereka kafir, tidak mempercayai Allah dan Islam. Jadi tidak hanya memberikan keamanan dan kenyamanan kepada umat Islam saja.

Karena rahman Nya Allah memang diberikan kepada seluruh makhlukNya, sedang orang yang beriman dapat tambahan bonus, ar rahim. Allah memberikan sarana dan kebutuhan hidup kepada semuanya (karena Allah Maha Pengasih), sedang kepada yang beriman Allah memberi bonus "sayang Nya", karena Dia adalah Maha Penyayang.

Wallahua'lam bi shawab
(Gaf)
* Ketua Wilayah Sumbagsel DPP PKS