Helo Indonesia

Persiapan Ratu Kebun Jelang Panen Raya 2024

Nabila Putri - Lain-lain
Minggu, 16 Juli 2023 14:11
    Bagikan  
Herman Batin Mangku

Herman Batin Mangku -

Oleh Herman Batin Mangku *

DI NEGERI Khayangan, pesawat heli mendarat di tengah area perkebunan tebu yang mungkin seluas negara jiran Singapura. Para pimpinan perusahaan menyambut seorang wanita berpenampilan modis dan sporty. Para pekerja menjulukinya: Ratu Kebun.

Dia ingin memastikan persiapan panen dan pabrik jelang aktivitas giling perdananya stok gula yang akan dipasarkan buat tahun 2024. Walau sudah giling tahun 2023 ini, panennya 2024, ujar seorang direktur.

"Ok, saya mau lihat persiapan tanaman, bisa?" ujar Sang Ratu. Dengan sigap, sang direktur devisi tanaman mempersiapkan kendaraan dan fasilitas untuk Sang Ratu agar nyaman meninjau kebun dan pabriknya.

Rombongan disambut Mandor Slamet yang membawahi ratusan tenaga kerja penebangan tebu. Sebagian mereka didatangkan dari provinsi lain, terutama dari Pulau Jawa yang sudah diakui ulet dalam bekerja.

Dengan cekatan, Selamet dibantu para pekerjanya menebang lalu membersihkan ruas batang tebu dari daunnya. Dia kemudian mengikatkannya dalam jumlah tertentu dan disusun rapi memanjang dihamparan lahan.

Baca juga: Kejari Tulangbawang Barat Mengadakan Kegiatan Fun Bike

Truk, traktor dan cargador (traktor bercapit) telah menunggu hasil tebangan tebu segar hasil slamet dan ratusan penebang lain. Truk dan traktor dengan gandengan panjang hilir-mudik melewati jalan poros berstruktur tanah padat bak hotmik menuju lapangan luas pabrik.

Ratusan kendaraan truk antre menuju mulut mesin giling tebu untuk memeras air tebu buat diproses menjadi gula kristal berwarna putih. Sang Ratu terlihat tersenyum melihat kepulan asap keluar dari corong pabrik.

Entah apa yang ada dalam pikirannya. Mungkin, sebagai pengusaha, dia kembali seperti tahun-tahun sebelumnya sudah mencium harumnya "cuan" untuk tahun 2024. Tapi, sebagai pemimpin tak hanya soal cuan yang harus dipikirkan tapi juga kelanjutan usaha dan ribuan tenaga kerjanya.

Selepas makan siang, Sang Ratu manggil seluruh direktur dan jajaran untuk mengadakan rapat kerja. Dalam pemaparannya, para direktur menyampaikan target produksi dan rendeman, strategi pemasaran berikut estimasi cuan yang akan didapatkan pada tahun 2024.

Ratu dengan serius mempelajari paparan Direktur dan jajaran pabrik penghasil gula kristal putih itu. Hanya satu kata yang terlontar dari bibirnya: sisihkan 10 persen deviden dan produksi” untuk CSR.

Baca juga: Ratna Penderita Buta Selama Lima Tahun Warga Jabung Butuh Perhatian Khusus

Dia lalu meminta direkturnya rapat terbatas. “Pikirkan kabupaten dan provinsi, persiapkan segala sesuatunya, atur rapih gunakan jaringan lima tahun lalu dan atur rapih, infokan perkembangannya ke saya," intruksinya.

Tak lupa, dia minta direkturnya,"Siapkan tempat dan fasilitas pendukung, ada tamu yang ingin bertemu." Sang Ratu dan tamunya akan bertemu di suatu tempat yang rahasia dan hanya orang kepercayaan termasuk direktur yang dapat masuk ke lokasi itu.

Menurut pengalaman tahun-tahun sebelumnya, calon yang disodorkan Ratu Kebun pasti jadi, mau siapapun dari kalangan milenial, birokrat sampai dengan yang tidak memiliki elektabilitas dalam survei tak menjadi masalah.

Sepulang Sang Ratu Kebun, direktur rapat bersama jajarannya menjewantahkan perintah dan strategi yang akan dijalankannya. Selain tentang usaha pemasarannya, mereka menerjemahkan perintah soal kabupaten dan provinsi untuk tahun 2024.

"Kita gerakkan semua sumber daya di corporate untuk satu suara atas dua calon yang diberikan Ratu," kata Direktur membuka rapat bersama jajaran elite perkebunannya.

Gunakan tokoh sentral media untuk mengangkat tokoh dan mulai memperkenalkan kepada masyarakat. Mainkan gimik-gimik dalam seni budaya dan olahraga yang langsung menyentuh akar rumput kaum milenial, masuk kampus. Target sasaran bonus demografi. Pemilih paling banyak mereka. Jangan lupa rakyat, hibur dengan wayangan, kuda kepang, jalan sehat dengan bertabur hadiah, perkenalkan jagoannya.

Alih-alih membahas lebih detail dan strategis hal itu, seorang pimpinan pekerja bertanya,"Ijin Pak, bagaimana bonus pekerja yang telah kita janjikan, apakah perlu disosialisasikan sekarang, agar pekerja tidak menuntut, kata ketua serikat buruh di pabrik gula itu?"

"Jadi gini, kita telah memberikan bonus lumayan besar empat tahun ke belakang hanya tahun ini saja berkurang, fungsi Bapak untuk menjelaskan dengan baik kepada buruh dan apa yang kita rapatkan hari ini menjadi rahasia perusahaan, ingat Bapak/Ibu," tandas Sang Direktur menutup ruang diskusi.

"Kabag keuangan atur sebaik-baik mungkin, siapkan pic untuk pengeluaran biaya-biaya yang diperlukan," tambahnya.

"Kabag produksi, siapkan produk kita kemasan satu kilogram jumlah naikan 15 persen dari lima tahun lalu. Atur pendistribusian jangan seperti tahun lalu," tegasnya.

Baca juga: 5 Mobil Listrik yang Kini Menguasai Pasaran Indonesia, yang Mana Pilihan Anda?

"Ada yang perlu disampaikan lagi?" tanya Direktur kepada para peserta rapat?"

"Ijin pak ada beberapa media yang sudah nyentil-nyentil," jelas Humas.
Buat peta dan media apa saja dan apakah termasuk dalam arus utama dan dekati polanya diatur sebaik mungkin," perintahnya.

Selepas rapat, Ketua Serikat Buruh menuju kantor sekretariat yang mana jajaran pengurus serikat buruh telah menunggu. "Gimana Tum kok lesu," tanya salah satu pengurus.

Sembari mengisap sebatang rokok, karena asam mulut selama rapat enggak bisa ngerokok di ruang AC. "Beraaat, beraaat," ujar Sang Ketua. Tahun depan, jangan berharap seperti tahun lalu, katanya. "Kejadian lima tahunan akan terulang kembali," katanya singkat sembari melanjutkan isapan rokok ditemani secangkir kopi hitam.

"Jadi gimana Tum, mana tahun depan banyak biaya, mau nikahin anak, si bungsu baru masuk kuliah di Jawa," ujar seorang pengurus. "Saya minta teman-teman sabar, jangan disampaikan ke teman-teman lain cukup kita yang ada di sini. Saya akan sampaikan keluhan tadi ke Pak Direktur," ujarnya.

"Siap Tum, terima kasih.
Impian panen raya tahun 2024 tinggal impian," ujarnya sambil ikut menghisap dalam-dalam rokoknya dan memandang hamparan kebun tebu sejauh mata memandang.

* Jurnalis, ide ngobrol dengan Andi F (sahabat perkebunan) dan inspirasi dari Moses (praktisi timses)