Helo Indonesia

Usai Tregedi Muzdalifah yang Membuat Jemaah Haji Keleleran, Pemerintah Diminta Serius Tangani Keluhan

Winoto Anung - Internasional
Kamis, 29 Juni 2023 23:58
    Bagikan  
Muzdalifah
Twitter / (@msaid_didu)

Muzdalifah - Suasana di Muzdalifah, jemaah menuju Mina, (Foto: (@msaid_didu)

HELOINDONESIA.COM - Terjadi Tragedi Muzdalifah menimpa Jemaah haji Indonesia. Jutaan jemaah haji tersebut tidak segera terangkut oleh layanan jemputan. Lalu kepanasan, kelaparan, kemudian ada overcapacity tenda, hingga kurangnya fasilitas toilet.

 Pemerintah diminta serius memperhatikan keluhan jemaah haji Pasca Tragedi Muzdalifah. Anggota Timwas Haji DPR John Kennedy Aziz meminta Pemerintah untuk serius.

Dia mengaku mendapat keluhan langsung dari para Jemaah haji, usai dirinya mengunjungi Maktab nomor 54, yaitu jemaah haji yang berasal dari kloter 02 Kabupaten/Kota Pariaman dan Kota Padang.

"Saya melihat secara langsung, bagaimana perkembangan jemaah haji setelah tragedi Muzdalifah. Mendengarkan cerita dari para jemaah haji, kita merasa perihatin bahwa mereka jam 2 siang panas-panasan masih berada di Muzdalifah,” ujar John Kennedy Aziz, saat mengunjungi sejumlah Maktab di Mina, Mekkah, Arab Saudi, Kamis (29/6/2023) waktu setempat.

Baca juga: Jokowi Inginkan Renovasi JIS agar Sesuai Standar, Netizen: Apa Lagi, Kan Sudah Standar FIFA

Selain temuan dari Timwas Haji DPR tersebut, viral sebuah video yang menarasikan jemaah haji Indonesia terlantar di Mina hingga siang hari. Jemaah haji banyak yang keleleran, kehausan dan kelaparan, ada pula yang dilaporkan pingsan.

“Di sana tidak ada makanan, serta minuman dan tidak ada suatu kepastian kapan jemaah haji akan sampai di Mina. Alhamdulilah sebagian besar sehat, tapi ada yang masih diinfus dan saya ikut berduka cita ada satu orang yang meninggal dari insiden tersebut," tamnbahnya.

Di sejumlah tenda, lanjut dia, alat pendingin (AC) pun mati selama dua hari mereka tinggal. Selain itu, tenda mengalami overcapacity karena yang semestinya hanya muat menampung 100-200 orang jemaah, namun diisi lebih dari setengah kali lipat jemaah haji.

"Sehingga mengakibatkan para jemaah hani itu nongkrong-nongkrong dan tidur-tiduran di gang-gang kecil ini. Bahkan, ada yang kemudian kita lihat, mereka membuat tenda darurat yang diisi dengan kasur. Lalu, disetiap tenda ada yang kasurnya sudah lengkap tetapi banyak juga kasurnya yang kurang," ujar Anggota Komisi VIII DPR itu.

Baca juga: Ridwan Kamil Disebut Jadi Cawapres Ganjar, Golkar Ingatkan Agar Komitmen Dukung Airlangga

Untuk fasilitas toilet, ia menuturkan para jemaah haji harus antre antara 1 hingga 2 jamaah bergiliran. Bahkan, tambahnya, ada yang harus sampai buang hadas karena sudah tidak tahan di pakaiannya.

"Nah, ini tentu menjadi perhatian kita. Tadi kami melihat bahwa banyak sekali toilet-toilet itu panjang antreannya oleh para jemaah haji,” katanya.

“ Yang seterusnya adalah mengenai harapan mereka dari Mina ini kembali ke hotel. Berharap, supaya busnya yang akan mengantar ke Hotel di Masjidil Haram tepat waktu dan tidak over time lagi," harap John.

Politisi Partai Golkar itu  menegaskan, untuk pemerintah, saran-saran dari rakyat maupun Anggota DPR harus betul -betul diperhatikan. Setiap rapat, DPR menyerap aspirasi dari masyarakat lalu disampaikan kepada pemerintah.

Baca juga: Gabung Al-Ahli, Edouard Mendy Menambah Ramai Eksodus Pemain Top ke Liga Pro Saudi

"Bahkan terakhir kita rapat dengan pemerintah yang dihadiri oleh Menteri Agama. Itu sudah kita sampaikan rekayasa resiko-resiko seumpanya tiba -tiba terjadi, seperti insiden di  Muzdalifah kemarin. Dan kita berharap supaya antara DPR dengan pemerintah dapat bersinergi bersama -sama untuk memecahkan masalah -masalah mengenai pemberangkatan atau pelaksanaan ibadah haji," tutupnya. (*)

(Winoto Anung)